Haalin Mawaddah, Lulusan S2 UNS Asal Kebumen Peraih IPK 3,85

Rabu, 24 November 2021 - 11:50 WIB
Haalin Mawaddah, lulusan S2 Pascasarjana UNS Surakarta dinobatkan sebagai peraih nilai IPK terbaik yakni, 3,85 dengan predikat cumlaude. Foto/Dok/Pribadi
JAKARTA - Haalin Mawaddah, lulusan S2 Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dinobatkan sebagai peraih nilai IPK terbaik yakni, 3,85 dengan predikat cumlaude. Hal itu diumumkan dalam acara Wisuda Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana UNS Surakarta yang digelar secara hybrid pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Haalin menyelesaikan masa studi pascasarjananya selama 3 tahun dengan tesis berjudul "Eksistensi Perempuan Jawa dan Nilai Moral Dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam". Perempuan berhijab yang akrab disapa Halin ini mengungkapkan rasa syukur atas pencapainnya. Baginya, hal itu adalah anugerah Allah yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan, dikarenakan persaingan mahasiswa dijurusannya terbilang ketat.





“Saya sangat bersyukur kepada Allah atas anugerahnya, saya bisa lulus cepat dan menjadi salah satu mahasiswa yang mendapat nilai IPK terbaik dengan predikat cumlaude. Saya tidak mengejar nilai terbaik, tapi hanya memaksimalkan belajar agar bisa menjadi yang terbaik, mengingat teman-teman juga cukup kompetitif,” Kata Haalin saat dihubungi via telephon, Selasa (23/11/2021).

Selama menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia UNS, Haalin mengaku sempat bergabung ke Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karawitan. Alasannya, dia sangat tertarik dengan musik. Sayangnya, aktifitas bermusiknya di UKM Karawitan tidak berlangsung lama karena tidak bisa membagi waktu antara kegiatan UKM dan aktivitas kuliah. "Susah bagi waktunya akhirnya saya korbankan UKM dan fokus kuliah," jelasnya.

Selanjutnya, Haalin pun memfokuskan diri menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang sempat tertunda karena kesibukannya mengikuti aktivitas UKM yang padat sehingga menyita waktu belajar dan kuliahnya. Menurutnya, perkuliahan di pascasarjana UNS terbilang padat karena banyak sekali tugas-tugas kuliah yang harus diselesaikan, belum lagi persiapan tesis yang membutuhkan perjuangan ektra.



Perempuan Asli Kebumen ini juga menjelaskan bahwa pilihan mengambil Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan keinginan pribadinya. Sebab, sejak menempuh kuliah tingkat strata 1, dirinya sangat menyukai dunia tulis menulis. Bahkan, saat kuliah S1 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dirinya juga mengambil Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

"Ini keinginan sendiri, tidak ada paksaan sama sekali dari orang tua. Saat kuliah S1, saya sudah ngambil jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Kemudian, saat pascasarjana di UNS mengambil jurusan pendidikan bahasa Indonesia. Agar linear, kalau ingin jadi pendidik kan harus linear jadi lebih gampang. Selain itu saya juga suka dunia tulis menulis," jelasnya.

Saat ini, lanjut dia, dirinya mengaku ingin menata karier dulu dengan terjun dan berkarya di dunia tulis menulis. Mengingat, saat kuliah S1 dan S2, sudah banyak dibekali cara menyusun tulisan seperti novel, sastra, artikel, jurnal, antologi puisi, naskah drama, dan banyak lagi. Harapannya, dia bisa secepatnya bergabung dan mengaktualisasikan skill-nya di bidang penulisan.

"Saat ini yang terpenting bisa menata karier dan ilmu saya bermanfaat, sambil mengaktualisasikan kemampuannya di dunia tulis menulis. Kalau saya punya skill menulis, minimal bisa kerja di dunia menulis. Termasuk kalau ada kesempatan ingin jadi wartawan yang handal," harapnya.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More