Pentingnya Matematika di dalam Akuntansi dan Kehidupan Sehari-hari
Kamis, 30 Desember 2021 - 14:07 WIB
JAKARTA - Matematika mengekspresikan nilai-nilai yang mencerminkan dari alam semesta, termasuk ketertiban, keseimbangan, harmoni, logika, dan keindahan abstrak – Deepak Chopra. Apakah saat di sekolah Anda cenderung menyukai pelajaran hitung-hitungan? UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 37 Ayat 1 menyatakan bahwa matematika merupakan muatan wajib kurikulum Indonesia.
Wajib belajar 12 tahun yang digalakkan oleh pemerintah menghadirkan mata pelajaran wajib yakni matematika di setiap jenjangnya. Di sekolah, matematika dikenal sebagai objek prosedural yang penyelesainnya menggunakan langkah-langkah tertentu. Doktrin seperti ini yang mengakibatkan sebagian besar pelajar tidak menyukai matematika.
Ketika lulus dari jenjang pendidikan tertentu misalnya sekolah ataupun kuliah, sebagian besar orang menganggap matematika tidak lagi berguna dan akan jauh-jauh dari ilmu tersebut. Padahal faktanya aplikasi matematika dalam kehidupan bahkan dunia kerja memiliki kaitan yang erat. Di perkuliahan pun, berbagai program studi juga memiliki mata kuliah matematika terapan, misalnya dalam jurusan akuntansi.
Keterkaitan Matematika dengan Akuntansi dan Bidang Lain
Jurusan akuntansi sendiri termasuk dalam ilmu soshum (sosial dan humaniora), sedangkan matematika termasuk dalam ilmu saintek (sains dan teknologi). Padahal, pada penerapannya, antar ilmu pengetahuan saling terkait dan tidak terkotak-kotakkan. Bisa dikatakan bahwa matematika dalam hal ini adalah alat bantu yang memudahkan, misalnya seorang akuntan yang melakukan pekerjaannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, beragam aktivitas yang mencerminkan ilmu matematika seperti laporan keuangan, transaksi jual beli, satuan waktu, hingga sekadar bermain game. Sementara itu, dalam dunia kerja seperti bidang medis, matematika mengambil peranan sebagai dasar perancangan mesin-mesin modern.
Dalam bidang teknik berfungsi sebagai dasar melakukan analisis, survey, hingga peramalan suatu kejadian. Bahkan untuk bidang pekerjaan tukang bangunan saja tetap menggunakan ilmu matematika, seperti memperkirakan bahan-bahan bangunan hingga mengatur peletakan ubin agar sesuai dengan luas bangunan.
Wajib belajar 12 tahun yang digalakkan oleh pemerintah menghadirkan mata pelajaran wajib yakni matematika di setiap jenjangnya. Di sekolah, matematika dikenal sebagai objek prosedural yang penyelesainnya menggunakan langkah-langkah tertentu. Doktrin seperti ini yang mengakibatkan sebagian besar pelajar tidak menyukai matematika.
Ketika lulus dari jenjang pendidikan tertentu misalnya sekolah ataupun kuliah, sebagian besar orang menganggap matematika tidak lagi berguna dan akan jauh-jauh dari ilmu tersebut. Padahal faktanya aplikasi matematika dalam kehidupan bahkan dunia kerja memiliki kaitan yang erat. Di perkuliahan pun, berbagai program studi juga memiliki mata kuliah matematika terapan, misalnya dalam jurusan akuntansi.
Keterkaitan Matematika dengan Akuntansi dan Bidang Lain
Jurusan akuntansi sendiri termasuk dalam ilmu soshum (sosial dan humaniora), sedangkan matematika termasuk dalam ilmu saintek (sains dan teknologi). Padahal, pada penerapannya, antar ilmu pengetahuan saling terkait dan tidak terkotak-kotakkan. Bisa dikatakan bahwa matematika dalam hal ini adalah alat bantu yang memudahkan, misalnya seorang akuntan yang melakukan pekerjaannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, beragam aktivitas yang mencerminkan ilmu matematika seperti laporan keuangan, transaksi jual beli, satuan waktu, hingga sekadar bermain game. Sementara itu, dalam dunia kerja seperti bidang medis, matematika mengambil peranan sebagai dasar perancangan mesin-mesin modern.
Dalam bidang teknik berfungsi sebagai dasar melakukan analisis, survey, hingga peramalan suatu kejadian. Bahkan untuk bidang pekerjaan tukang bangunan saja tetap menggunakan ilmu matematika, seperti memperkirakan bahan-bahan bangunan hingga mengatur peletakan ubin agar sesuai dengan luas bangunan.
tulis komentar anda