Mahasiswa UNY Ciptakan Dompet Pintar dari Serat Pelepah Pisang
Senin, 17 Januari 2022 - 18:57 WIB
Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah solder, Software IDEA, Aplikasi Arduino dan Bluetooth Simple. Cara merakitnya, bahan dirangkai pada PCB kemudian mengatur kode pemrograman pada aplikasi IDEA dan membungkus sensor dengan kotak agar aman dan terlihat rapi.
Sensor yang terdapat pada dompet akan menginformasikan apabila terpisah sejauh 10 meter dari gawai pemiliknya dengan berbunyi seperti sirene. Sensor ini terkoneksi dengan gawai melalui bluetooth dan pemilik tinggal melacak keberadaan dompetnya melalui gawai.
Latifah Nur Khasanah menjelaskan, pembuatan dompet menggunakan pelepah pisang melalui beberapa tahap. Batang pisang yang sudah ditebang, direbahkan, dipotong 2 meter atau 1 meter atau sesuai selera.
“Tetapi sebaiknya sama panjangnya dan tidak terlalu pendek untuk memudahkan penjemuran dan penyimpanan sebagai stok di gudang," kata Nur.
Setelah pelepah pisang kering disetrika agar halus, rata, dan rapi serta disimpan dengan cara digulung, ditumpuk ataupun digantung. Untuk memproses batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai dibutuhkan waktu 1 minggu hingga pelepah pisang benar-benar kering.
Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat gedebog pisang menjadi getas, gampang robek, rapuh atau berwarna kusam. Selanjutnya disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya gedebog tidak berjamur.
Kemudian, pelepah pisang ditenun menggunakan alat bukan mesin dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lungsin secara bergantian terus-menerus sehingga menjadi helaian sebuah kain. Pelepah pisang siap digunakan.
Atiqotul Maula Al Farihah menuturkan, langkah pembuatan dompet diawali dengan pembuatan pola kemudian pemotongan bahan sesuai pola tersebut. Lalu diberi bordiran aksara Jawa atau simbol sains.
Langkah selanjutnya pemasangan sensor dan penjahitan dompet Dompi. Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan 2021.
Sensor yang terdapat pada dompet akan menginformasikan apabila terpisah sejauh 10 meter dari gawai pemiliknya dengan berbunyi seperti sirene. Sensor ini terkoneksi dengan gawai melalui bluetooth dan pemilik tinggal melacak keberadaan dompetnya melalui gawai.
Latifah Nur Khasanah menjelaskan, pembuatan dompet menggunakan pelepah pisang melalui beberapa tahap. Batang pisang yang sudah ditebang, direbahkan, dipotong 2 meter atau 1 meter atau sesuai selera.
“Tetapi sebaiknya sama panjangnya dan tidak terlalu pendek untuk memudahkan penjemuran dan penyimpanan sebagai stok di gudang," kata Nur.
Setelah pelepah pisang kering disetrika agar halus, rata, dan rapi serta disimpan dengan cara digulung, ditumpuk ataupun digantung. Untuk memproses batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai dibutuhkan waktu 1 minggu hingga pelepah pisang benar-benar kering.
Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat gedebog pisang menjadi getas, gampang robek, rapuh atau berwarna kusam. Selanjutnya disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya gedebog tidak berjamur.
Kemudian, pelepah pisang ditenun menggunakan alat bukan mesin dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lungsin secara bergantian terus-menerus sehingga menjadi helaian sebuah kain. Pelepah pisang siap digunakan.
Atiqotul Maula Al Farihah menuturkan, langkah pembuatan dompet diawali dengan pembuatan pola kemudian pemotongan bahan sesuai pola tersebut. Lalu diberi bordiran aksara Jawa atau simbol sains.
Langkah selanjutnya pemasangan sensor dan penjahitan dompet Dompi. Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan 2021.
tulis komentar anda