Mengenal Sosok Ermaya, Tokoh Sipil Pertama yang Menjabat Gubernur Lemhannas
Senin, 21 Februari 2022 - 15:06 WIB
Ermaya sudah lama malang melintang dalam Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Dia juga pernah menjabat sebagai rektor IPDN pada pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama.
Ermaya memulai kariernya pada tahun 1972 sebagai agen polisi pamong praja di Irian Jaya dengan golongan pegawai negeri sipil terendah C/1. Berbagai jabatan di lingkungan Depdagri juga dilaluinya, sehingga ia akhirnya menjadi guru besar penuh di STPDN bidang manajemen pemerintahan.
Ia menyelesaikan studi sarjana strata-2 dengan indeks prestasi (IP) 3,99 dan doktor (S-3) juga dengan IPK 3,99 (cum laude) tahun 1993. Ia juga menjadi guru besar di Universitas Padjadjaran, Bandung dan Direktur Pascasarjana Universitas Satyagama, Jakarta.
Perkenalannya dengan dunia militer sudah sejak 1992, ia diajak Komandan Seskoad waktu itu, Feisal Tanjung untuk mengajar manajemen perubahan. Selain itu, ia juga pernah menjadi dosen di Kursus Staf Senior TNI AD, dosen militer Artileri Medan (Armed) TNI AD, dosen Pusat Pendidikan Teritorial TNI AD, Sespim Polri dan Sesko TNI.
Di lingkungan Lemhannas, ia pernah mengikuti kursus dosen kewiraan angkatan XXIX Lemhannas tahun 1996 dan Kursus Singkat Angkatan (KSA) VIII Lemhannas tahun 2000.
2. Prof.Dr. Muladi
Prof. Dr. H. Muladi menjadi orang dari kalangan sipil kedua yang dipercaya memimpin Lemhannas. Muladi yang merupakan akademisi, hakim, dan politisi Golkar tersebut ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Gubernur Lemhannas menggantikan pejabat sebelumnya, Prof. Ermaya Suradinata. Dia menjabat pada periode 2005-2011.
Penunjukan dilakukan melalui Keppres nomor 151/M/2005 tertanggal 24 Agustus 2005. Muladi dilantik oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mulai memiliki latar belakang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Menteri Kehakiman dan Menteri Sekretaris Negara pada pemerintahan Presiden Soeharto dan B.J. Habibie (1998-1999).
Muladi juga pernah menjabat sebagai Hakim Mahkamah Agung (2000-2001). Dari tahun 2005 hingga 2011, dia menjabat sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Muladi tutup usia pada Desember 2020 lalu.
Ermaya memulai kariernya pada tahun 1972 sebagai agen polisi pamong praja di Irian Jaya dengan golongan pegawai negeri sipil terendah C/1. Berbagai jabatan di lingkungan Depdagri juga dilaluinya, sehingga ia akhirnya menjadi guru besar penuh di STPDN bidang manajemen pemerintahan.
Ia menyelesaikan studi sarjana strata-2 dengan indeks prestasi (IP) 3,99 dan doktor (S-3) juga dengan IPK 3,99 (cum laude) tahun 1993. Ia juga menjadi guru besar di Universitas Padjadjaran, Bandung dan Direktur Pascasarjana Universitas Satyagama, Jakarta.
Perkenalannya dengan dunia militer sudah sejak 1992, ia diajak Komandan Seskoad waktu itu, Feisal Tanjung untuk mengajar manajemen perubahan. Selain itu, ia juga pernah menjadi dosen di Kursus Staf Senior TNI AD, dosen militer Artileri Medan (Armed) TNI AD, dosen Pusat Pendidikan Teritorial TNI AD, Sespim Polri dan Sesko TNI.
Di lingkungan Lemhannas, ia pernah mengikuti kursus dosen kewiraan angkatan XXIX Lemhannas tahun 1996 dan Kursus Singkat Angkatan (KSA) VIII Lemhannas tahun 2000.
2. Prof.Dr. Muladi
Prof. Dr. H. Muladi menjadi orang dari kalangan sipil kedua yang dipercaya memimpin Lemhannas. Muladi yang merupakan akademisi, hakim, dan politisi Golkar tersebut ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Gubernur Lemhannas menggantikan pejabat sebelumnya, Prof. Ermaya Suradinata. Dia menjabat pada periode 2005-2011.
Penunjukan dilakukan melalui Keppres nomor 151/M/2005 tertanggal 24 Agustus 2005. Muladi dilantik oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mulai memiliki latar belakang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Menteri Kehakiman dan Menteri Sekretaris Negara pada pemerintahan Presiden Soeharto dan B.J. Habibie (1998-1999).
Muladi juga pernah menjabat sebagai Hakim Mahkamah Agung (2000-2001). Dari tahun 2005 hingga 2011, dia menjabat sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Muladi tutup usia pada Desember 2020 lalu.
tulis komentar anda