IPB Borong 5 Penghargaan Ajang PR Indonesia Award 2022, Raih Platinum Winner
Sabtu, 26 Maret 2022 - 16:58 WIB
JAKARTA - IPB University boyong berbagai penghargaan pada ajang Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2022. Ajang PRIA merupakan bagian dari komitmen PR Indonesia dalam mengapresiasi kinerja humas/public relations (PR) yang unggul dari korporasi, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
PRIA mencerminkan pencapaian tertinggi kinerja komunikasi korporasi/organisasi. Sebagai satu-satunya ajang kompetisi PR paling komprehensif di Indonesia sejak 2016, PRIA menjadi barometer kinerja komunikasi yang patut diikuti oleh segenap korporasi/organisasi.
Pada kompetisi PRIA 2022 ini, IPB University memborong 5 penghargaan sekaligus pada kategori Perguruan Tinggi. IPB University berhasil meraih Gold Winner untuk subkategori Program PR - Marketing PR, Gold Winner untuk Departemen PR, Silver Winner untuk Video Profile, Bronze Winner untuk Website dan Bronze Winner untuk CSR - Community Based Development.
Dengan raihan ini, IPB University berhak menerima Platinum Winner, setara dengan Juara Umum untuk Kategori Perguruan Tinggi. Penghargaan diserahterimakan pada Jumat, 25 Maret 2022 di Semarang. CEO PR Indonesia Group Asmono Wikan secara khusus mengapresiasi kehadiran Rektor IPB University, Prof Arif Satria yang menyempatkan hadir pada acara ini.
Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti mengaku bersyukur atas capaian ini. Ia menyatakan bahwa unit kerjanya perlu punya barometer dalam mengukur kinerja komunikasi khususnya di bidang kehumasan.
“Salah satu barometer yang bisa membantu untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja kehumasan kami adalah ajang PRIA ini. Capaian ini bukan akhir perjuangan. Masih banyak tantangan ke depan yang harus kami respon dengan program dan layanan yang lebih inovatif lagi,” urainya.
Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Dr Sofyan Sjaf menyatakan, "Alhamdulillah Data Desa Presisi (DDP) mendapat penghargaan untuk kategori CSR-Community Based Development dari PR Indonesia. Ini menunjukkan bahwa DDP sangat dibutuhkan tidak hanya kepentingan pemerintah tetapi juga kepentingan swasta. Era 4.0 menuntut ketersediaan data presisi. Dengan data presisi, kebijakan dan aksi program akan tepat sasaran".
PRIA mencerminkan pencapaian tertinggi kinerja komunikasi korporasi/organisasi. Sebagai satu-satunya ajang kompetisi PR paling komprehensif di Indonesia sejak 2016, PRIA menjadi barometer kinerja komunikasi yang patut diikuti oleh segenap korporasi/organisasi.
Pada kompetisi PRIA 2022 ini, IPB University memborong 5 penghargaan sekaligus pada kategori Perguruan Tinggi. IPB University berhasil meraih Gold Winner untuk subkategori Program PR - Marketing PR, Gold Winner untuk Departemen PR, Silver Winner untuk Video Profile, Bronze Winner untuk Website dan Bronze Winner untuk CSR - Community Based Development.
Dengan raihan ini, IPB University berhak menerima Platinum Winner, setara dengan Juara Umum untuk Kategori Perguruan Tinggi. Penghargaan diserahterimakan pada Jumat, 25 Maret 2022 di Semarang. CEO PR Indonesia Group Asmono Wikan secara khusus mengapresiasi kehadiran Rektor IPB University, Prof Arif Satria yang menyempatkan hadir pada acara ini.
Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti mengaku bersyukur atas capaian ini. Ia menyatakan bahwa unit kerjanya perlu punya barometer dalam mengukur kinerja komunikasi khususnya di bidang kehumasan.
Baca Juga
“Salah satu barometer yang bisa membantu untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja kehumasan kami adalah ajang PRIA ini. Capaian ini bukan akhir perjuangan. Masih banyak tantangan ke depan yang harus kami respon dengan program dan layanan yang lebih inovatif lagi,” urainya.
Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Dr Sofyan Sjaf menyatakan, "Alhamdulillah Data Desa Presisi (DDP) mendapat penghargaan untuk kategori CSR-Community Based Development dari PR Indonesia. Ini menunjukkan bahwa DDP sangat dibutuhkan tidak hanya kepentingan pemerintah tetapi juga kepentingan swasta. Era 4.0 menuntut ketersediaan data presisi. Dengan data presisi, kebijakan dan aksi program akan tepat sasaran".
Lihat Juga :
tulis komentar anda