Mahasiswa Doktoral Indonesia di Luar Negeri Harus Bangun Jejaring dan Berkolaborasi
Rabu, 30 Maret 2022 - 13:21 WIB
Oleh karena itu, ratusan mahasiswa doktoral Indonesia di Inggris membentuk wadah DoctrineUK. Organisasi kemahasiswaan ini bertujuan mengumpulkan seluruh mahasiswa Indonesia doktoral di Inggris, agar hasil riset mereka terhubung satu dengan lainnya.
Gatot, yang merupakan mahasiswa PhD di University College London, mengatakan organisasi tersebut juga memberikan dukungan agar seluruh mahasiswa doktoral Indonesia sukses menjalani studi. “Kami tidak ingin ada mahasiswa Indonesia yang menyendiri. Menjalani kuliah doktoral adalah hal yang sangat berat. Kita harus saling membantu,” ujar Gatot.
Dalam kesempatan yang sama, Atdikbud memaparkan beberapa tugas pokok yang dilakukan termasuk mendokumentasikan akreditasi perguruan tinggi di Inggris. Untuk itulah para mahasiswa tersebut diharapkan dapat mengajukan surat keterangan akreditasi program studi. Dokumen ini dibutuhkan bagi mahasiswa yang program studinya belum terdaftar di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud-Ristek.
“Universitas-universitas di Inggris memiliki standar kualitas yang sangat baik. Namun mereka tidak memiliki sistem akreditasi yang sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya para mahasiswa mengajukan surat keterangan akreditasi,” ujar Khoirul.
Selain itu, ia juga memaparkan beragam jenis layanan untuk mendukung para mahasiswa doktoral. Di antaranya, surat keterangan selesai studi, surat keterangan akreditasi, surat keterangan pindah sekolah anak, dan pengisian sasaran kerja pegawai (SKP) bagi mahasiswa Aparatur Sipil Negara.
Selain layanan tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan juga siap memberikan layanan lain sesuai kebutuhan studi mahasiswa. “Untuk meningkatkan pelayanan, tahun ini kami akan membangun aplikasi agar layanan dapat diakses secara digital dan lebih cepat”, ujarnya.
Atase Pertahanan KBRI London Kolonel Faishal Ridlwan dan Koordinator Curhat Akademis Leeds Yoga Pratama juga turut menekankan pentingnya membangun jejaring di antara para mahasiswa doktoral.
Gatot, yang merupakan mahasiswa PhD di University College London, mengatakan organisasi tersebut juga memberikan dukungan agar seluruh mahasiswa doktoral Indonesia sukses menjalani studi. “Kami tidak ingin ada mahasiswa Indonesia yang menyendiri. Menjalani kuliah doktoral adalah hal yang sangat berat. Kita harus saling membantu,” ujar Gatot.
Dalam kesempatan yang sama, Atdikbud memaparkan beberapa tugas pokok yang dilakukan termasuk mendokumentasikan akreditasi perguruan tinggi di Inggris. Untuk itulah para mahasiswa tersebut diharapkan dapat mengajukan surat keterangan akreditasi program studi. Dokumen ini dibutuhkan bagi mahasiswa yang program studinya belum terdaftar di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud-Ristek.
“Universitas-universitas di Inggris memiliki standar kualitas yang sangat baik. Namun mereka tidak memiliki sistem akreditasi yang sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya para mahasiswa mengajukan surat keterangan akreditasi,” ujar Khoirul.
Selain itu, ia juga memaparkan beragam jenis layanan untuk mendukung para mahasiswa doktoral. Di antaranya, surat keterangan selesai studi, surat keterangan akreditasi, surat keterangan pindah sekolah anak, dan pengisian sasaran kerja pegawai (SKP) bagi mahasiswa Aparatur Sipil Negara.
Selain layanan tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan juga siap memberikan layanan lain sesuai kebutuhan studi mahasiswa. “Untuk meningkatkan pelayanan, tahun ini kami akan membangun aplikasi agar layanan dapat diakses secara digital dan lebih cepat”, ujarnya.
Atase Pertahanan KBRI London Kolonel Faishal Ridlwan dan Koordinator Curhat Akademis Leeds Yoga Pratama juga turut menekankan pentingnya membangun jejaring di antara para mahasiswa doktoral.
(mpw)
tulis komentar anda