Perdana Ikut, ITS Sukses Sabet 3 Juara di Kompetisi Robot Terbang Singapura
Senin, 18 April 2022 - 20:35 WIB
Dari Tim Soeromiber dibagi lagi menjadi Tim A dan Tim B pada kategori ini. Tim A maju dengan menggerakkan drone yang dikendalikan dengan gesture tangan, dan Tim B dengan menggerakkan drone menggunakan sarung tangan wearable.
Adapun tantangan pada kategori Autonomous (D2) yaitu melakukan koordinasi dua atau lebih drone yang terhubung tali untuk melakukan misi pengiriman barang melalui obstacle.
Baca juga: Keren Banget, Mahasiswa ITS Magang di Mercedes-Benz Inggris
Tim Soeromiber Bayucaraka ITS menciptakan dua drone indoor dengan program untuk menggerakkan drone secara autonomous. Salah satu drone akan bertindak sebagai penentu jalan dan drone lainnya dapat menyesuaikan posisinya agar tetap berada di belakang sambil menyeimbangkan barang yang dibawa.
Dosen Departemen Teknik Biomedik ITS itu membeberkan, tahap dalam mengikuti kompetisi ini dimulai dari tahap seleksi administrasi. Selanjutnya, dilakukan dokumen learning journey dan video pre-challenge serta ditutup dengan presentasi karya. “Alhamdulillah kita bisa lolos dan diundang serta bersaing di Singapura dengan tim-tim terbaik di Asia Tenggara,” ucapnya.
Lebih lanjut, Atar mengungkapkan bahwa meskipun SAFMC merupakan kegiatan rutin tahunan, tetapi ini baru kali pertama bagi Tim Bayucaraka ITS mengikuti kompetisi tersebut. Tentunya ada tantangan yang dihadapi selama persiapan dan pelaksanaan kegiatan. “Kesulitan utama yang kami hadapi itu terkait pendanaan di awal, tetapi setelahnya kami mendapatkan total prize yang sepadan dengan hal tersebut,” ujarnya.
Meski begitu, Atar mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih Tim Soeromiber Bayucaraka ITS pada SAFMC 2022 ini. Ia berharap Tim Bayucaraka ITS tidak hanya berpikir tentang juara dan tidak berhenti sebatas kompetisi lomba saja, namun dapat mengembangkan teknologi sebagai solusi permasalahan yang ada.
“Terlepas dari juaranya, kita mengikuti kompetisi ini untuk belajar. Saya terus berusaha meyakinkan tim untuk terus berusaha memberikan yang terbaik,” pungkasnya.
Adapun tantangan pada kategori Autonomous (D2) yaitu melakukan koordinasi dua atau lebih drone yang terhubung tali untuk melakukan misi pengiriman barang melalui obstacle.
Baca juga: Keren Banget, Mahasiswa ITS Magang di Mercedes-Benz Inggris
Tim Soeromiber Bayucaraka ITS menciptakan dua drone indoor dengan program untuk menggerakkan drone secara autonomous. Salah satu drone akan bertindak sebagai penentu jalan dan drone lainnya dapat menyesuaikan posisinya agar tetap berada di belakang sambil menyeimbangkan barang yang dibawa.
Dosen Departemen Teknik Biomedik ITS itu membeberkan, tahap dalam mengikuti kompetisi ini dimulai dari tahap seleksi administrasi. Selanjutnya, dilakukan dokumen learning journey dan video pre-challenge serta ditutup dengan presentasi karya. “Alhamdulillah kita bisa lolos dan diundang serta bersaing di Singapura dengan tim-tim terbaik di Asia Tenggara,” ucapnya.
Lebih lanjut, Atar mengungkapkan bahwa meskipun SAFMC merupakan kegiatan rutin tahunan, tetapi ini baru kali pertama bagi Tim Bayucaraka ITS mengikuti kompetisi tersebut. Tentunya ada tantangan yang dihadapi selama persiapan dan pelaksanaan kegiatan. “Kesulitan utama yang kami hadapi itu terkait pendanaan di awal, tetapi setelahnya kami mendapatkan total prize yang sepadan dengan hal tersebut,” ujarnya.
Meski begitu, Atar mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih Tim Soeromiber Bayucaraka ITS pada SAFMC 2022 ini. Ia berharap Tim Bayucaraka ITS tidak hanya berpikir tentang juara dan tidak berhenti sebatas kompetisi lomba saja, namun dapat mengembangkan teknologi sebagai solusi permasalahan yang ada.
“Terlepas dari juaranya, kita mengikuti kompetisi ini untuk belajar. Saya terus berusaha meyakinkan tim untuk terus berusaha memberikan yang terbaik,” pungkasnya.
(nz)
tulis komentar anda