Bina Warga Desa, 3.531 Mahasiswa IPB Siap Jalani KKN Tematik
Rabu, 27 April 2022 - 14:26 WIB
“Ada hal yang memang berbeda di dalam penyelenggaraan KKN Tematik dua tahun terakhir dalam suasana pandemi. Penyelenggaraan KKN Tematik yang tadinya full di lapangan, namun karena pandemi mengalami perubahan. Kita harus menyesuaikan tidak bisa sepenuhnya di lapangan. Akhirnya ada gagasan yang muncul yakni KKN Tematik berbasis domisili,” tuturnya.
Baca juga: Webinar ITB: Menemukan Passion dalam Bekerja, Simak Kiatnya
Dr Ernan menerangkan, KKN Tematik domisili menyesuaikan dengan keberadaan mahasiswa di tempat tinggalnya. Dengan demikian, penyelenggaraan KKN Tematik menyebar luas di 180 titik lokasi di seluruh tanah air hingga Malaysia.
Wakil Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM IPB University Dr Sofyan Sjaf, menjelaskan, KKN Tematik adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang masuk dalam mata kuliah wajib bagi mahasiswa program sarjana. Ia menyebut, KKN Tematik sebagai bentuk memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus.
“Tujuannya agar mahasiswa memiliki pengalaman untuk berinteraksi secara langsung bersama masyarakat, mengidentifikasi, dan menangani masalah-masalah pertanian dalam arti luas serta masalah pemberdayaan masyarakat di dalam pembangunan,” ujar Dr Sofyan Sjaf, penggagas Data Desa Presisi (DDP).
Baca juga: Webinar ITB: Menemukan Passion dalam Bekerja, Simak Kiatnya
Dr Ernan menerangkan, KKN Tematik domisili menyesuaikan dengan keberadaan mahasiswa di tempat tinggalnya. Dengan demikian, penyelenggaraan KKN Tematik menyebar luas di 180 titik lokasi di seluruh tanah air hingga Malaysia.
Wakil Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM IPB University Dr Sofyan Sjaf, menjelaskan, KKN Tematik adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang masuk dalam mata kuliah wajib bagi mahasiswa program sarjana. Ia menyebut, KKN Tematik sebagai bentuk memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus.
“Tujuannya agar mahasiswa memiliki pengalaman untuk berinteraksi secara langsung bersama masyarakat, mengidentifikasi, dan menangani masalah-masalah pertanian dalam arti luas serta masalah pemberdayaan masyarakat di dalam pembangunan,” ujar Dr Sofyan Sjaf, penggagas Data Desa Presisi (DDP).
(nz)
tulis komentar anda