Japelidi Lakukan Penguatan Literasi Digital untuk Pelajar di NTT
Senin, 02 Mei 2022 - 01:00 WIB
Program yang diketuai oleh Ni Made Ras Amanda (Dosen Universitas Udayana) diawali dengan pemetaan berupa FGD Pemetaan Kebutuhan Literasi Digital.
Dilanjutkan pembuatan Modul Panduan yang terdiri atas 4 tema besar kompetensi literasi, yang kemudian diwujudkan ke dalam pelatihan, dan nantinya peserta dapat menyalurkan karyanya ke dalam platform Sayembara Karya Digital, terakhir program ini juga menyediakan peta digital, platform yang berisi data-data digital di Indonesia.
Target program sedikitnya 500 peserta dengan rentang usia 15 sampai 19 tahun, di 5 provinsi terpilih, yakni Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Koordinator program pelatihan di NTT, Lintang Ratri Rahmiaji dari Japelidi menjelaskan dalam pelaksanaannya, program ini dilakukan selama dua hari pada April 2022, melibatkan 100 orang siswa SMA yang terbagi ke dalam empat sesi pelatihan, sehingga tiap sesi pesertanya dibatasi 25 orang agar lebih efektif dan interaktif.
“Puji Tuhan, kami sangat berterimakasih karena program ini didukung penuh oleh tiga sekolah yakni SMA Santo Arnoldus Janssen, Kupang dan SMAN 1 Amarasi Barat, Kabupaten Kupang serta SMAN 1 Komodo di Manggarai Barat,” kata Lintang Ratri dalam keterangan pers, Minggu (2/5/2022).
Peningkatan Kompetensi Literasi Digital memang sejak awal menjadi perhatian Japelidi, seperti diungkapkan Novi Kurnia, Koordinator Nasional Japelidi dalam pembukaan pelatihan.
“Japelidi hadir sebagai komunitas pegiat literasi digital sejak 2017, beranggotakan sejumlah akademikus dari 81 perguruan tinggi di 31 wilayah di Indonesia, berkomitmen kuat untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat, dalam berbagai kegiatan sosial dan terutama akademis,” terang Novi Kurnia.
Materi pelatihan di Nusa Tenggara Timur telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa sebagai hasil FGD Januari lalu, yakni keresahan siswa menghadapi perundungan siber, komentar kebencian juga penipuan online, serta antusiasme yang tinggi untuk mengetahui bagaimana cara untuk dapat menjadi konten kreator di platform media sosial, YouTube misalnya.
Untuk menyampaikan materi, setiap sesi menghadirkan dua fasilitator dari Japelidi. Khusus di Nusa Tengara Timur, penyelenggara menghadirkan para pakar literasi digital sekaligus beberapa di antaranya adalah penulis modul “Lentera Literasi Digital”.
Para pakar yang menjadi panduan Kawan Muda Japelidi di Indonesia Timur, antara lain Novi Kurnia (Dosen UGM), Lestari Nurhajati (dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR), Liliek Budiastuti (Dosen Vokasi Undip), Lisa Adhrianti (Dosen Universtas Bengkulu), Fransiska Desiana Setyaningsih (Universitas Widya Mandira), Zainuddin Muda Z. Monggilo (Dosen UGM), dan Nurhana Marantika (Universitas Darussalam Gontor).
Dilanjutkan pembuatan Modul Panduan yang terdiri atas 4 tema besar kompetensi literasi, yang kemudian diwujudkan ke dalam pelatihan, dan nantinya peserta dapat menyalurkan karyanya ke dalam platform Sayembara Karya Digital, terakhir program ini juga menyediakan peta digital, platform yang berisi data-data digital di Indonesia.
Target program sedikitnya 500 peserta dengan rentang usia 15 sampai 19 tahun, di 5 provinsi terpilih, yakni Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
Koordinator program pelatihan di NTT, Lintang Ratri Rahmiaji dari Japelidi menjelaskan dalam pelaksanaannya, program ini dilakukan selama dua hari pada April 2022, melibatkan 100 orang siswa SMA yang terbagi ke dalam empat sesi pelatihan, sehingga tiap sesi pesertanya dibatasi 25 orang agar lebih efektif dan interaktif.
“Puji Tuhan, kami sangat berterimakasih karena program ini didukung penuh oleh tiga sekolah yakni SMA Santo Arnoldus Janssen, Kupang dan SMAN 1 Amarasi Barat, Kabupaten Kupang serta SMAN 1 Komodo di Manggarai Barat,” kata Lintang Ratri dalam keterangan pers, Minggu (2/5/2022).
Peningkatan Kompetensi Literasi Digital memang sejak awal menjadi perhatian Japelidi, seperti diungkapkan Novi Kurnia, Koordinator Nasional Japelidi dalam pembukaan pelatihan.
“Japelidi hadir sebagai komunitas pegiat literasi digital sejak 2017, beranggotakan sejumlah akademikus dari 81 perguruan tinggi di 31 wilayah di Indonesia, berkomitmen kuat untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat, dalam berbagai kegiatan sosial dan terutama akademis,” terang Novi Kurnia.
Materi pelatihan di Nusa Tenggara Timur telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa sebagai hasil FGD Januari lalu, yakni keresahan siswa menghadapi perundungan siber, komentar kebencian juga penipuan online, serta antusiasme yang tinggi untuk mengetahui bagaimana cara untuk dapat menjadi konten kreator di platform media sosial, YouTube misalnya.
Untuk menyampaikan materi, setiap sesi menghadirkan dua fasilitator dari Japelidi. Khusus di Nusa Tengara Timur, penyelenggara menghadirkan para pakar literasi digital sekaligus beberapa di antaranya adalah penulis modul “Lentera Literasi Digital”.
Para pakar yang menjadi panduan Kawan Muda Japelidi di Indonesia Timur, antara lain Novi Kurnia (Dosen UGM), Lestari Nurhajati (dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR), Liliek Budiastuti (Dosen Vokasi Undip), Lisa Adhrianti (Dosen Universtas Bengkulu), Fransiska Desiana Setyaningsih (Universitas Widya Mandira), Zainuddin Muda Z. Monggilo (Dosen UGM), dan Nurhana Marantika (Universitas Darussalam Gontor).
tulis komentar anda