Cerita Nadiem dan Desta Jadi Guru Tamu Dadakan di SMP Negeri 5 Jakarta
Minggu, 15 Mei 2022 - 23:46 WIB
“Tujuan dari pentas seni adalah mempertahankan budaya Indonesia, mempersatukan, mempererat, dan juga melestarikannya agar tetap terjaga sampai waktu yang lama. Lalu maknanya juga ada berbeda-beda tetapi tetap tetap satu jua, yaitu makna dari Bhinneka Tunggal Ika. Pentas kami akan menjadi meriah, karena kami melakukannya secara bersama-sama dalam sebuah pentas yang memiliki banyak perbedaan,” urai Diandra.
Melihat presentasi para siswa, Menteri Nadiem mengapresiasi kreativitas dan kemampuan memecahkan permasalahan yang ada saat ini. “Ini luar biasa. Ini yang namanya Merdeka Belajar, Mas Desta,” imbuh Mas Menteri.
Kepada para siswa, Menteri Nadiem berpesan untuk tidak pernah berhenti bermimpi dan tidak pernah berhenti mengambil tindakan nyata untuk meraih mimpi itu. “Mimpi tanpa ada langkah ke depan, tanpa mengambil tindakan yang nyata, akan menjadi mimpi seumur hidup. Jadi jangan pernah lupakan itu,” pesan Mas Menteri.
Sebelum mengakhiri dialog dengan para siswa, Menteri Nadiem berpesan agar para siswa dan para guru dapat memanfaatkan program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dikenal dengan slogan Merdeka Belajar.
“Ini saatnya adik-adik mengambil berbagai macam kesempatan untuk memperkaya dirinya dari semua jenis bidang kompetensi profil Pelajar Pancasila. Tolong jangan sia-siakan kesempatan ini, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Selalu ajak guru-guru kalian untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar,” tutur Menteri Nadiem.
Sementara itu, sebagai guru honorer yang lulus sebagai ASN PPPK pada gelombang pertama, Ibu Diana sapaannya, mengapresiasi program Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan kepada ratusan ribu guru honorer untuk menjadi ASN melalui PPPK.
“Terima kasih Bapak sudah sangat peduli kepada kami guru-guru, terutama guru-guru honorer yang sudah berumur 35 tahun lebih ini. Melalui PPPK ini, secara pribadi, pastinya kehidupan saya ke depannya akan menjadi lebih baik, lebih sejahtera. Dengan adanya program ini, mudah-mudahan saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi ke depannya,” ujar guru IPA yang saat ini mengajar prakarya.
Melihat presentasi para siswa, Menteri Nadiem mengapresiasi kreativitas dan kemampuan memecahkan permasalahan yang ada saat ini. “Ini luar biasa. Ini yang namanya Merdeka Belajar, Mas Desta,” imbuh Mas Menteri.
Kepada para siswa, Menteri Nadiem berpesan untuk tidak pernah berhenti bermimpi dan tidak pernah berhenti mengambil tindakan nyata untuk meraih mimpi itu. “Mimpi tanpa ada langkah ke depan, tanpa mengambil tindakan yang nyata, akan menjadi mimpi seumur hidup. Jadi jangan pernah lupakan itu,” pesan Mas Menteri.
Sebelum mengakhiri dialog dengan para siswa, Menteri Nadiem berpesan agar para siswa dan para guru dapat memanfaatkan program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dikenal dengan slogan Merdeka Belajar.
“Ini saatnya adik-adik mengambil berbagai macam kesempatan untuk memperkaya dirinya dari semua jenis bidang kompetensi profil Pelajar Pancasila. Tolong jangan sia-siakan kesempatan ini, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Selalu ajak guru-guru kalian untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar,” tutur Menteri Nadiem.
Sementara itu, sebagai guru honorer yang lulus sebagai ASN PPPK pada gelombang pertama, Ibu Diana sapaannya, mengapresiasi program Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan kepada ratusan ribu guru honorer untuk menjadi ASN melalui PPPK.
“Terima kasih Bapak sudah sangat peduli kepada kami guru-guru, terutama guru-guru honorer yang sudah berumur 35 tahun lebih ini. Melalui PPPK ini, secara pribadi, pastinya kehidupan saya ke depannya akan menjadi lebih baik, lebih sejahtera. Dengan adanya program ini, mudah-mudahan saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi ke depannya,” ujar guru IPA yang saat ini mengajar prakarya.
(mpw)
tulis komentar anda