Ditjen Kebudayaan-UGM Gelar KKN Pemberdayaan Masyarakat Adat di Sulawesi Tenggara
Sabtu, 02 Juli 2022 - 19:41 WIB
Selama 60 hari ke depan, tim KKN yang terbagi dalam 4 klaster sesuai latar belakang keilmuannya (sainstek, agro, sosial humaniora, medika) akan merespon tema “Pemajuan Kebudayaan: Pemberdayaan Warga berbasis Adat untuk Peneguhan Kohesi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Desa Latompa, Kecamatan Maligano, Provinsi Sulawesi Tenggara”.
Kebutuhan ruang sosialisasi dan diskusi antara mahasiswa dan masyarakat dijembatani melalui Pelatihan Penggerak Desa dengan pemantik diskusi, Samsul Maarif selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PPM UGM Unit 2022SG001 dan Julianus Limbeng, Pamong Budaya Ahli Madya dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat. Pelatihan Penggerak Desa berlangsung selama 3hari, dimulai 27 hingga 29 Juni 2022 bertempat di Balai Desa Latompa.
“Mahasiswa mempunyai kelebihan, masyarakat Desa Latompa mempunyai kelebihan, sehinGga perlu dilaksanakan pelatihan untuk menangkap aspirasi masyarakat dalam perumusan program kerja tim KKN," papar Samsul Maarif, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN di Desa Latompa.
Diskusi antara mahasiswa dengan masyarakat akan menghasilkan identifikasi permasalahan dan kebutuhan sehingga dapat diejawantahkan dalam bentuk program.
“Prinsip kerja kolaboratif antara mahasiswa dengan masyarakat yang menjadi penggerak desa, sangat penting supaya program yang dijalankan dapat berjalan berkelanjutan dan menjadi pilot project untuk program serupa. Apabila di Desa Latompa berhasil bukan tidak mungkin desa sekitar, bahkan desa di luar Kabupaten Muna pun ikut terinspirasi”, pungkas Samsul Maarif.
Kebutuhan ruang sosialisasi dan diskusi antara mahasiswa dan masyarakat dijembatani melalui Pelatihan Penggerak Desa dengan pemantik diskusi, Samsul Maarif selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PPM UGM Unit 2022SG001 dan Julianus Limbeng, Pamong Budaya Ahli Madya dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat. Pelatihan Penggerak Desa berlangsung selama 3hari, dimulai 27 hingga 29 Juni 2022 bertempat di Balai Desa Latompa.
“Mahasiswa mempunyai kelebihan, masyarakat Desa Latompa mempunyai kelebihan, sehinGga perlu dilaksanakan pelatihan untuk menangkap aspirasi masyarakat dalam perumusan program kerja tim KKN," papar Samsul Maarif, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN di Desa Latompa.
Diskusi antara mahasiswa dengan masyarakat akan menghasilkan identifikasi permasalahan dan kebutuhan sehingga dapat diejawantahkan dalam bentuk program.
“Prinsip kerja kolaboratif antara mahasiswa dengan masyarakat yang menjadi penggerak desa, sangat penting supaya program yang dijalankan dapat berjalan berkelanjutan dan menjadi pilot project untuk program serupa. Apabila di Desa Latompa berhasil bukan tidak mungkin desa sekitar, bahkan desa di luar Kabupaten Muna pun ikut terinspirasi”, pungkas Samsul Maarif.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda