Inovasi, Peneliti IPB Manfaatkan Limbah Sawit sebagai Future Fashion
Rabu, 13 Juli 2022 - 14:33 WIB
“Output dari riset ini adalah membuat kain dari benang sawit yang disesuaikan dengan produk fashion,” jelasnya.
Untuk mewujudkan tujuan penelitian ini, tim peneliti berkolaborasi dengan beberapa pihak, di antaranya Penelitian dan Pengembangan Balai Besar Selulosa Kementerian Perindustrian di Bandung, Mitra Unit Kecil Menengah (UKM) PT Interstisi material Maju di Bogor dan Kelompok Tani (Poktan) Manunggal Alam di lingkar desa sawit PTPN VIII Kabupaten Bogor.
Dalam prosesnya, peneliti bersama mitra telah melalui berbagai uji coba hingga mendapatkan titik optimum dalam menghasilkan pulp, rayon viskosa dan benang yang dapat menjadi substitutif dengan benang lainnya.
“Riset ini menjadi tantangan bagi negara yang concern dalam menghasilkan benang dan kain berbahan dasar sumber daya alam hayati. Banyak negara maju seperti Swiss, Finlandia dan Kanada melakukan penelitian seperti Dr Siti, dan hasilnya masih di titik yang sama dengan riset ini,” jelas Rina Masriani, pihak mitra dari Litbang Balai Besar Selulosa Kemenperin.
Aktivitas riset ini telah dikunjungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University yang dilaksanakan pada (30/6) di Bandung.
Wakil Kepala LPPM IPB University bidang Penelitian, Prof Sugeng Heri Suseno mengobservasi lokasi pengembangan benang berbahan dasar limbah sawit.
Menanggapi permasalahan yang tengah dihadapi tim peneliti dan mitra, ia menyampaikan simpati dan dukungannya.
“Semuanya harus dapat dilakukan secara paralel. Jika ada masalah, LPPM IPB University siap untuk membantu. Karena ini tentang permasalahan bangsa. Kalau perlu bantuan rektor, insya Allah dapat kami sampaikan,” tutur Prof Sugeng.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
Untuk mewujudkan tujuan penelitian ini, tim peneliti berkolaborasi dengan beberapa pihak, di antaranya Penelitian dan Pengembangan Balai Besar Selulosa Kementerian Perindustrian di Bandung, Mitra Unit Kecil Menengah (UKM) PT Interstisi material Maju di Bogor dan Kelompok Tani (Poktan) Manunggal Alam di lingkar desa sawit PTPN VIII Kabupaten Bogor.
Dalam prosesnya, peneliti bersama mitra telah melalui berbagai uji coba hingga mendapatkan titik optimum dalam menghasilkan pulp, rayon viskosa dan benang yang dapat menjadi substitutif dengan benang lainnya.
“Riset ini menjadi tantangan bagi negara yang concern dalam menghasilkan benang dan kain berbahan dasar sumber daya alam hayati. Banyak negara maju seperti Swiss, Finlandia dan Kanada melakukan penelitian seperti Dr Siti, dan hasilnya masih di titik yang sama dengan riset ini,” jelas Rina Masriani, pihak mitra dari Litbang Balai Besar Selulosa Kemenperin.
Aktivitas riset ini telah dikunjungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University yang dilaksanakan pada (30/6) di Bandung.
Wakil Kepala LPPM IPB University bidang Penelitian, Prof Sugeng Heri Suseno mengobservasi lokasi pengembangan benang berbahan dasar limbah sawit.
Menanggapi permasalahan yang tengah dihadapi tim peneliti dan mitra, ia menyampaikan simpati dan dukungannya.
“Semuanya harus dapat dilakukan secara paralel. Jika ada masalah, LPPM IPB University siap untuk membantu. Karena ini tentang permasalahan bangsa. Kalau perlu bantuan rektor, insya Allah dapat kami sampaikan,” tutur Prof Sugeng.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
(mpw)
tulis komentar anda