Lagi, Mahasiswa UI Juara Pertama Kompetisi LKTIN 2022 Berkat Desain Energi Terbarukan
Kamis, 11 Agustus 2022 - 18:27 WIB
"Jika hal ini dilakukan segera, maka Indonesia mampu menghilangkan ongkos bahan bakar fosil antarpulau, meringankan beban pemerintah, khususnya dalam subsidi, dan masyarakat tidak perlu membayar tagihan listrik yang mahal setiap bulannya, terutama masyarakat yang tinggal di kepulauan,” kata Rhadit.
“Dalam tulisan ini, Rhadit menggunakan pendekatan CLD untuk menemukan solusi dari topik permasalahan. CLD merupakan pendekatan umum yang digunakan dalam melihat faktor apa saja yang memainkan peran penting dalam suatu kawasan. Pendekatan CLD dikembangkan berdasarkan data yang diterima melalui penyebaran kuesioner dan sesi wawancara dengan pihak yang berwenang. Simulasi CLD digunakan untuk menggambarkan feedback loop yang mempengaruhi dinamika sistem di suatu kawasan,” ujar Dr.-Ing. Eko Adhi terkait pendekatan yang digunakan.
Rhaditia melakukan kunjungan ke pulau Mecan dan pulau Sabira untuk melakukan penelitian. Berdasarkan hasil temuannya, Rhaditia merekomendasikan penggunaan PLTS sepenuhnya di pulau Sabira untuk memberikan saving cost bagi masyarakat lokal.
Lingkungan yang bersih dan asri juga akan tercipta berkat penggunaan pembangkit tenaga matahari ini. Terlebih lagi, destinasi ecotourism juga dapat tercipta dikarenakan penggunaan energi bersih tanpa merusak lingkungan. Investasi pun juga tercipta dikarenakan sektor pariwisata dan ecotourism memiliki pasar tersendiri.
Ditemui di kesempatan terpisah, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU, Dekan FTUI, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi Rhadit. “Dari penelitian ini, terbukti bahwa mahasiswa FTUI mampu menghasilkan penelitian energi terbarukan yang unggul dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," jelasnya.
"Pulau-pulau yang bergantung pada destinasi pariwisata juga mendapatkan keuntungan berkat hadirnya akses listrik ini. Kolaborasi masyarakat yang aktif juga ikut serta berperan dalam mencapai keberlanjutan dari pembangkit EBT," tambahnya.
Lomba yang berlangsung pada 18 April-4 Juni 2022 ini mengusung tema “Penyelamatan Lingkungan dan Relevansi dengan G20.” Lomba ini diadakan oleh Perkumpulan Ahli Lingkungan Indonesia (IESA) dan didukung oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
“Dalam tulisan ini, Rhadit menggunakan pendekatan CLD untuk menemukan solusi dari topik permasalahan. CLD merupakan pendekatan umum yang digunakan dalam melihat faktor apa saja yang memainkan peran penting dalam suatu kawasan. Pendekatan CLD dikembangkan berdasarkan data yang diterima melalui penyebaran kuesioner dan sesi wawancara dengan pihak yang berwenang. Simulasi CLD digunakan untuk menggambarkan feedback loop yang mempengaruhi dinamika sistem di suatu kawasan,” ujar Dr.-Ing. Eko Adhi terkait pendekatan yang digunakan.
Rhaditia melakukan kunjungan ke pulau Mecan dan pulau Sabira untuk melakukan penelitian. Berdasarkan hasil temuannya, Rhaditia merekomendasikan penggunaan PLTS sepenuhnya di pulau Sabira untuk memberikan saving cost bagi masyarakat lokal.
Lingkungan yang bersih dan asri juga akan tercipta berkat penggunaan pembangkit tenaga matahari ini. Terlebih lagi, destinasi ecotourism juga dapat tercipta dikarenakan penggunaan energi bersih tanpa merusak lingkungan. Investasi pun juga tercipta dikarenakan sektor pariwisata dan ecotourism memiliki pasar tersendiri.
Ditemui di kesempatan terpisah, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU, Dekan FTUI, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi Rhadit. “Dari penelitian ini, terbukti bahwa mahasiswa FTUI mampu menghasilkan penelitian energi terbarukan yang unggul dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," jelasnya.
"Pulau-pulau yang bergantung pada destinasi pariwisata juga mendapatkan keuntungan berkat hadirnya akses listrik ini. Kolaborasi masyarakat yang aktif juga ikut serta berperan dalam mencapai keberlanjutan dari pembangkit EBT," tambahnya.
Lomba yang berlangsung pada 18 April-4 Juni 2022 ini mengusung tema “Penyelamatan Lingkungan dan Relevansi dengan G20.” Lomba ini diadakan oleh Perkumpulan Ahli Lingkungan Indonesia (IESA) dan didukung oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
(mpw)
tulis komentar anda