Wisuda Institut STIAMI, Wamenaker Ingatkan Pentingnya Kuasai Kompetensi Digital

Kamis, 06 Oktober 2022 - 21:17 WIB
Karena itu dia mengimbau Kemendikbudristek untuk membuat program-program dalam rangka meningkatkan kemampuan digital mahasiswa.

Dia mengakui untuk meningkatkan kompetensi digital tenaga kerja Indonesia memang menghadapi beberapa kendala. Seperti belum meratanya sinyal internet, mahalnya peralatan yang dibutuhkan dan keterbatasan tingkat pemberdayaan mahasiswa. “Itu sebab dibutuhkan kolaborasi antar instansi antar lembaga,” ujar dia.

Afriansyah mengatakan, Kemenaker telah membuat laboratorium untuk pelatihan BLK di bidang digitalisasi dalam bentuk paket bantuan pelatihan dengan durasi pelatihan 200 jam atau selama 3 bulan yang bisa diikuti oleh siapa saja. Program tersebut semua didanai pemerintah melalui Kemenaker.

Dia juga mengimbau kampus-kampus untuk menyiapkan lulusan menjadi tenaga kerja yang benar-benar siap pakai, tidak hanya matang diteori tetapi juga benar-benar menguasai skill atau ketrampilan kerja. Dengan demikian, tingkat penerimaan tenaga kerja Indonesia pada 39 negara di dunia dapat ditingkatkan terus.

Selain kompetensi digital, Wamenaker juga mengingatkan pentingnya kompetensi bahasa asing. Dalam beberapa laporan menyebutkan bahwa ada banyak kesempatan kerja di luar negeri yang tidak bisa dimanfaatkan oleh tenaga kerja Indonesia akibat terkendala bahasa.

“Salah satunya adalah ketika Hyundai membutuhkan 500 ribu tenaga pengelasan, ternyata serapannya hanya 75 orang akibat terkendala bahasa,” jelas Afriansyah.

Sementara itu, Ketua LLDIKTI III Paristiyanti menyampaikan dukungannya terhadap program pelatihan kompetensi digital yang dilakukan Kemenaker melalui program BLK 200 jam. Langkah ini merupakan dukungan strategis bagi upaya pemerintah melahirkan 9 juta talenta digital hingga tahun 2035.

Untuk mendukung percepatan lahirnya jutaan talenta digital tersebut, LLDIKTI wilayah III diakui Paristiyanti telah mencanangkan 5.000 talenta digital setiap tahunnya melalui kegiatan bela negara.

“Jadi bela negara pada era digital bentuknya tidak harus angkat senjata tetapi bisa berupa ketrampilan dibidang komputer atau digital,” kata Paristiyanti.

Selain itu, untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja melalui talenta bahasa lulusan perguruan tinggi, LLDIKTI wilayah III juga sedang menyiapkan KKN tematik internasional dalam bidang bahasa. Tercatat ada 5 perguruan tinggi yang siap berkolaborasi dalam program yang akan dimulai Februari 2023.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More