Wisuda Institut STIAMI, Wamenaker Ingatkan Pentingnya Kuasai Kompetensi Digital
Kamis, 06 Oktober 2022 - 21:17 WIB
Ada pun Bahasa asing yang masuk dalam program KKN tematik internasional tersebut adalah Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Korea dan Bahasa Jepang.
Dengan memiliki talenta digital dan talenta bahasa, Paristiyanti yakin dapat mendongkrak daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar tenaga kerja global.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Ilomata Drs Amrullah Satoto menyatakan Institut STIAMI siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam berbagai program termasuk program KKN internasional.
“Kami siap berkolaborasi pada program KKN internasional. Jadi tidak hanya 5 perguruan tinggi, tetapi ada 6 perguruan tinggi termasuk Institut STIAMI yang siap berkolaborasi dalam KKN internasional,” kata Satoto.
Bagi Satoto, terlibat dalam program KKN internasional bukan masalah yang sulit mengingat selama ini Institut STIAMI telah melangkah jauh ke panggung global/internasional. Institut STIAMI menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang dalam dua tahun telah menyelenggarakan konferensi internasional sebanyak 4 kali, dengan melibatkan peserta dan pembicara dari 9 negara.
“Kami juga telah menginisiasi berdirinya asosiasi doktor internasional ilmu komunikasi, dan asosiasi doktor internasional ilmu adminsitrasi public. Anggotanya bukan hanya dari Indonesia tetapi dari seluruh negara di dunia. Bahkan kini di Institut STIAMI telah memiliki beberapa guru besar dari luar negeri,” kata Satoto.
Sebelumnya, Rektor Institut STIAMI Prof Dr Ir Wahyuddin Latunreng mengatakan, Institut STIAMI dalam upaya mengakselerasikan kepentingan kebijakan mutu, terus berupaya mempersiapkan peningkatan kualitas lulusan melalui penguatan digitalisasi dengan pembelajaran daring maupun luring.
Selain itu, juga menerapan inovasi pembelajaran tugas akhir non skripsi melalui penulisan karya ilmiah dengan pilihan laporan magang atau praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaga, studi proyek independent, KKN tematik, produk atau karya serta pembuatan policy paper.
“Keseluruhan program kerja tersebut telah dicanangkan dalam Panca Program melalui 5 Indikator Kinerja Utama atau IKU sebagaimana ditetapkan Kemendikbudristek,” jelas Rektor.
Kelima IKU tersebut meliputi program peningkatan kualitas SDM, peningkatan tata kelola kelembagaan, peningkatan kualitas pembelajaran dan mahasiswa, peningkatan penelitian dan pengabdian masyarakat serta program inovasi.
Dengan memiliki talenta digital dan talenta bahasa, Paristiyanti yakin dapat mendongkrak daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar tenaga kerja global.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Ilomata Drs Amrullah Satoto menyatakan Institut STIAMI siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam berbagai program termasuk program KKN internasional.
“Kami siap berkolaborasi pada program KKN internasional. Jadi tidak hanya 5 perguruan tinggi, tetapi ada 6 perguruan tinggi termasuk Institut STIAMI yang siap berkolaborasi dalam KKN internasional,” kata Satoto.
Bagi Satoto, terlibat dalam program KKN internasional bukan masalah yang sulit mengingat selama ini Institut STIAMI telah melangkah jauh ke panggung global/internasional. Institut STIAMI menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang dalam dua tahun telah menyelenggarakan konferensi internasional sebanyak 4 kali, dengan melibatkan peserta dan pembicara dari 9 negara.
“Kami juga telah menginisiasi berdirinya asosiasi doktor internasional ilmu komunikasi, dan asosiasi doktor internasional ilmu adminsitrasi public. Anggotanya bukan hanya dari Indonesia tetapi dari seluruh negara di dunia. Bahkan kini di Institut STIAMI telah memiliki beberapa guru besar dari luar negeri,” kata Satoto.
Sebelumnya, Rektor Institut STIAMI Prof Dr Ir Wahyuddin Latunreng mengatakan, Institut STIAMI dalam upaya mengakselerasikan kepentingan kebijakan mutu, terus berupaya mempersiapkan peningkatan kualitas lulusan melalui penguatan digitalisasi dengan pembelajaran daring maupun luring.
Selain itu, juga menerapan inovasi pembelajaran tugas akhir non skripsi melalui penulisan karya ilmiah dengan pilihan laporan magang atau praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaga, studi proyek independent, KKN tematik, produk atau karya serta pembuatan policy paper.
“Keseluruhan program kerja tersebut telah dicanangkan dalam Panca Program melalui 5 Indikator Kinerja Utama atau IKU sebagaimana ditetapkan Kemendikbudristek,” jelas Rektor.
Kelima IKU tersebut meliputi program peningkatan kualitas SDM, peningkatan tata kelola kelembagaan, peningkatan kualitas pembelajaran dan mahasiswa, peningkatan penelitian dan pengabdian masyarakat serta program inovasi.
tulis komentar anda