Pendidikan Berkualitas Kunci Kemajuan Bangsa
Rabu, 23 November 2022 - 20:48 WIB
keempat, partisipasi aktif dari segenap unsur pendidikan termasuk mitra pembangunan dan industri dalam pembangunan infrastruktur dan sumberdaya manusia bidang pendidikan.
Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) yang digelar sehari sebelumnya.
Direktur Utama Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja mengatakan agar rekomendasi dari FGD dan diskusi publik tersebut bisa menjadi kenyataan, para pemangku kepentingan harus saling berkomunikasi secara intensif.
“Kami gembira Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara berkomitmen untuk memfasilitasi perluasan akses sarana prasarana yang menunjang kualitas pendidikan," ujarnya saat memimpin diskusi publik.
"Misalnya seperti akses e-library untuk seluruh sekolah, perbaikan ekosistem sekolah untuk implementasi Kurikulum Merdeka, dan pemberian fasilitas penunjang kegiatan pelatihan bagi para guru,” tambahnya.
Dinna mengungkapkan bahwa komitmen dari para peserta diskusi publik sekaligus menjawab keprihatinan yang muncul seputar pengelolaan dana BOS dan anggaran pendidikan yang selama ini dianggap belum tepat sasaran.
Semua pemangku kepentingan bidang pendidikan mulai dari dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru dan orang tua harus ikut mengawal komitmen peningkatan sebaran Pendidikan berkualitas.
Pendidikan berkualitas adalah tanggung jawab bersama. Di tataran mikro, ada orang tua dan guru yang perlu memahami kebutuhan dasar siswa untuk bisa belajar dengan baik.
Sementara di tataran makro, ada pemerintah yang harus menciptakan suasana kondusif bagi guru dan kepala sekolah dalam memberikan materi berbasis kebutuhan dan kemampuan siswa.
CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, menyambut baik kehadiran pemangku kepentingan kunci bidang pendidikan yang mampu mendorong lahirnya komitmen bersama tersebut.
Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) yang digelar sehari sebelumnya.
Direktur Utama Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja mengatakan agar rekomendasi dari FGD dan diskusi publik tersebut bisa menjadi kenyataan, para pemangku kepentingan harus saling berkomunikasi secara intensif.
“Kami gembira Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara berkomitmen untuk memfasilitasi perluasan akses sarana prasarana yang menunjang kualitas pendidikan," ujarnya saat memimpin diskusi publik.
"Misalnya seperti akses e-library untuk seluruh sekolah, perbaikan ekosistem sekolah untuk implementasi Kurikulum Merdeka, dan pemberian fasilitas penunjang kegiatan pelatihan bagi para guru,” tambahnya.
Dinna mengungkapkan bahwa komitmen dari para peserta diskusi publik sekaligus menjawab keprihatinan yang muncul seputar pengelolaan dana BOS dan anggaran pendidikan yang selama ini dianggap belum tepat sasaran.
Semua pemangku kepentingan bidang pendidikan mulai dari dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru dan orang tua harus ikut mengawal komitmen peningkatan sebaran Pendidikan berkualitas.
Pendidikan berkualitas adalah tanggung jawab bersama. Di tataran mikro, ada orang tua dan guru yang perlu memahami kebutuhan dasar siswa untuk bisa belajar dengan baik.
Sementara di tataran makro, ada pemerintah yang harus menciptakan suasana kondusif bagi guru dan kepala sekolah dalam memberikan materi berbasis kebutuhan dan kemampuan siswa.
CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, menyambut baik kehadiran pemangku kepentingan kunci bidang pendidikan yang mampu mendorong lahirnya komitmen bersama tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda