Salut! Ibu dan Anak Ini Kompak Kuliah hingga Sidang Tesis Bareng di Unesa
Kamis, 01 Desember 2022 - 07:52 WIB
Baca juga: Berbagi Pengalaman Hidup, Prita Kemal Gani Luncurkan Biografi 30 Tahun sebagai Pendidik
Ketika ditanya bagaimana bisa kompak dengan sang bunda, Rahadyan menjelaskan bahwa itu semua karena faktor dukungan keluarga dan komitmennya bersama sang Ibu. Dia pun mengaku ibunya terus memberi motivasi agar kuliag S2nya berjalan dengan baik.
“Mama itu orangnya sangat terbuka. Saya juga sering bercerita apapun. Mama terus memotivasi. Jadinya ada tekad yang kuat serta komitmen untuk belajar dan selesai bareng,” terangnya.
Selain itu, Rahadyan percaya dengan sang Ibu dan selalu memenuhi keinginan sang Ibu. Terlebih, keingingan orang tua adalah hanya ingin melihat anaknya bisa sukses dan bahagia dalam hidup.
Selanjutnya, agar bisa kompak perlu mengenali kesamaan antara anak dan ibu. Bagi Rahadyan, antara anak dan orang tua itu tentu memiliki perbedaan. Nah, perbedaan bukanlah masalah, tetapi menjadi bagian dari proses memahami satu sama lain. Kemudian, omelan orang tua pun tidak bisa dipandang negatif. Karena itu demi kebaikan anak juga.
“Terima kasih kepada Ibu dan keluarga saya tentunya. Kemudian ucapan terima kasih juga kepada para dosen, pembimbing dan penguji sehingga saya dan Ibu saya tercinta bisa sampai di titik ini. Terima kasih semuanya. Semoga pencapaian ini bisa berkah dan bermanfaat,” tutupnya.
Ketika ditanya bagaimana bisa kompak dengan sang bunda, Rahadyan menjelaskan bahwa itu semua karena faktor dukungan keluarga dan komitmennya bersama sang Ibu. Dia pun mengaku ibunya terus memberi motivasi agar kuliag S2nya berjalan dengan baik.
“Mama itu orangnya sangat terbuka. Saya juga sering bercerita apapun. Mama terus memotivasi. Jadinya ada tekad yang kuat serta komitmen untuk belajar dan selesai bareng,” terangnya.
Selain itu, Rahadyan percaya dengan sang Ibu dan selalu memenuhi keinginan sang Ibu. Terlebih, keingingan orang tua adalah hanya ingin melihat anaknya bisa sukses dan bahagia dalam hidup.
Selanjutnya, agar bisa kompak perlu mengenali kesamaan antara anak dan ibu. Bagi Rahadyan, antara anak dan orang tua itu tentu memiliki perbedaan. Nah, perbedaan bukanlah masalah, tetapi menjadi bagian dari proses memahami satu sama lain. Kemudian, omelan orang tua pun tidak bisa dipandang negatif. Karena itu demi kebaikan anak juga.
“Terima kasih kepada Ibu dan keluarga saya tentunya. Kemudian ucapan terima kasih juga kepada para dosen, pembimbing dan penguji sehingga saya dan Ibu saya tercinta bisa sampai di titik ini. Terima kasih semuanya. Semoga pencapaian ini bisa berkah dan bermanfaat,” tutupnya.
(nnz)
tulis komentar anda