Nabila Jandini, Siswi SMP Juara Debat Internasional 2022 di Yale University Amerika Serikat
Selasa, 06 Desember 2022 - 14:13 WIB
“Saya fokus baca bahan riset yang diberikan,” ujar Nabila tentang kunci suksesnya meraih banyak juara di Tournament of Champions WSC 2022 di Yale University sebelum naik panggung sebagai pembicara anak muda berprestasi pada Kompasianival 2022 di Bentara Budaya Jakarta yang berlangsung pada Sabtu (3/12/2022) lalu.
Penampilan Nabila di atas Panggung Utama Kompasianival 2022 sangat rileks dan penuh percaya diri. Gaya bicara dan intonasi suara dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan disampaikannya dengan lugas dan tidak bertele-tele.
Yang sangat menarik Nabila menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu di depan Kompasianers, para penulis blog di Kompasiana, dengan menggunakan bahasa Inggris dari awal sampai akhir. Nabila hanya menggunakan satu kata bahasa Indonesia saja saat menjawab “Setuju!”.
Gaya pakaian Nabila di acara tahunan Kompasianival, yang pernah dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah menteri, pada sore itu terbilang modis dan jauh dari kesan kutu buku alias orang yang gemar baca buku. Nabila tampil dengan kaos lengan panjang biru bertuliskan YALE, celana jeans robek di bagian lutut yang lagi nge-trend, dan sepatu kanvas seperti gaya anak-anak gaul zaman sekarang.
Meski sudah beberapa kali naik podium lomba debat internasional bukan berarti Nabila tidak pernah merasa grogi dan nervous. Ia mengaku tetap mengalami demam panggung saat awal akan tampil. Tapi sekarang, berdasarkan pengalaman selama tiga tahun mengikuti lomba-lomba debat di berbagai negara di dunia, Nabila sudah punya cara untuk menghilangkan perasaan grogi dan nervous sebelum berlomba.
“Grogi dan nervous pasti selalu ada. Hal itu bisa saya atasi dengan fokus konsentrasi pada materi yang akan jadi pokok perdebatan,” ungkap Nabila.
Tulisan Nabila di Kompasiana yang mengangkat tema “Home Work Versus No Home Work: Do They Matter?” terlihat apik. Nabila menyoroti sistem pendidikan di Indonesia dengan pembanding negara Finlandia yang 50 persen lebih singkat dari sisi durasi belajar di sekolah.
Data literasi Indonesia yang masih rendah dengan mengutip Program for International Student Assessment (PISA) disandingkan dengan metode pemberian pekerjaan rumah (PR) bagi siswa Indonesia yang menurutnya justru menambah beban siswa terutama dalam menjalankan belajar online.
Nabila juga mengomentari soal keberadaan media sosial yang bisa dimanfaatkan bagi anak muda sebagai media dan sarana berbagi pengalaman, pengetahuan, dan kegiatan positif.
“Selama kita mematuhi aturan media sosial sangat baik untuk anak-anak muda sebagai tempat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang positif,” papar Nabila di akhir tanya-jawab di Panggung Utama Kompasianival 2022 yang mendapatkan tepuk tangan dari para Kompasianers.
Penampilan Nabila di atas Panggung Utama Kompasianival 2022 sangat rileks dan penuh percaya diri. Gaya bicara dan intonasi suara dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan disampaikannya dengan lugas dan tidak bertele-tele.
Yang sangat menarik Nabila menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu di depan Kompasianers, para penulis blog di Kompasiana, dengan menggunakan bahasa Inggris dari awal sampai akhir. Nabila hanya menggunakan satu kata bahasa Indonesia saja saat menjawab “Setuju!”.
Gaya pakaian Nabila di acara tahunan Kompasianival, yang pernah dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah menteri, pada sore itu terbilang modis dan jauh dari kesan kutu buku alias orang yang gemar baca buku. Nabila tampil dengan kaos lengan panjang biru bertuliskan YALE, celana jeans robek di bagian lutut yang lagi nge-trend, dan sepatu kanvas seperti gaya anak-anak gaul zaman sekarang.
Meski sudah beberapa kali naik podium lomba debat internasional bukan berarti Nabila tidak pernah merasa grogi dan nervous. Ia mengaku tetap mengalami demam panggung saat awal akan tampil. Tapi sekarang, berdasarkan pengalaman selama tiga tahun mengikuti lomba-lomba debat di berbagai negara di dunia, Nabila sudah punya cara untuk menghilangkan perasaan grogi dan nervous sebelum berlomba.
“Grogi dan nervous pasti selalu ada. Hal itu bisa saya atasi dengan fokus konsentrasi pada materi yang akan jadi pokok perdebatan,” ungkap Nabila.
Tulisan Nabila di Kompasiana yang mengangkat tema “Home Work Versus No Home Work: Do They Matter?” terlihat apik. Nabila menyoroti sistem pendidikan di Indonesia dengan pembanding negara Finlandia yang 50 persen lebih singkat dari sisi durasi belajar di sekolah.
Data literasi Indonesia yang masih rendah dengan mengutip Program for International Student Assessment (PISA) disandingkan dengan metode pemberian pekerjaan rumah (PR) bagi siswa Indonesia yang menurutnya justru menambah beban siswa terutama dalam menjalankan belajar online.
Nabila juga mengomentari soal keberadaan media sosial yang bisa dimanfaatkan bagi anak muda sebagai media dan sarana berbagi pengalaman, pengetahuan, dan kegiatan positif.
“Selama kita mematuhi aturan media sosial sangat baik untuk anak-anak muda sebagai tempat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang positif,” papar Nabila di akhir tanya-jawab di Panggung Utama Kompasianival 2022 yang mendapatkan tepuk tangan dari para Kompasianers.
tulis komentar anda