Vokasi UI Miliki Laboratorium Neurorehabilitasi Berbasis Teknologi VR
loading...
A
A
A
Baca juga: Kenali Tahapan Seleksi Sekolah Kedinasan, Lulus Jadi Calon PNS
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah profesional yang mendampingi pengguna harus melakukan checking berkala terhadap kondisi kesadaran dan daya tahan pengguna saat menggunakan aplikasi VR. Pertimbangan lain terkait keamanan dan pencegahan akan diberikan profesional terkait dengan mempertimbangkan profil, kondisi, serta masalah yang dihadapi pengguna.
Apabila pengguna merasa pusing, mual, ataupun keluhan lainnya, maka penggunaan VR perlu dihentikan dan segera melakukan konsultasi dengan profesional pendamping.
SADEWA VR Lab merupakan sarana penunjang pendidikan yang dikembangkan melalui dukungan Hibah Pengembangan Inovasi Remote & Virtual Lab dari Direktorat Pengembangan Akademik dan Sumber Daya Pembelajaran (DPASDP) UI.
DPASDP juga telah melakukan monitoring terhadap laboratorium virtual tersebut. Sebanyak lima aplikasi VR yang diuji coba dan akan menjadi pilot project dari laboratorium tersebut, yaitu:
1. VR Eating (pemulihan kemandirian aktivitas makan)
2. VR Dressing (pemulihan kemandirian aktivitas penggunaan pakaian), 3. VR Lego (aplikasi untuk eksplorasi bermain lego)
4. VR Mobility (pemulihan kemandirian aktivitas mobilitas fungsional) yang akan dilengkapi dengan AR Postural Screening)
5. VR Front Office/Hospitality (aplikasi untuk melakukan latihan keterampilan pelayanan sebagai customer service di institusi kesehatan).
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono menambahkan, laboratorium virtual tersebut dikembangkan berdasarkan keilmuan kesehatan terapan yang meliputi Program Studi (Prodi) Terapi Okupasi, Fisioterapi, dan Administrasi Rumah Sakit di Vokasi UI.
“Laboratorium VR ini merupakan wujud komitmen Vokasi UI terhadap upaya inovasi teknologi digital dalam proses pengembangan pendidikan dan kurikulum perkuliahan bagi mahasiswa,” pungkasnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah profesional yang mendampingi pengguna harus melakukan checking berkala terhadap kondisi kesadaran dan daya tahan pengguna saat menggunakan aplikasi VR. Pertimbangan lain terkait keamanan dan pencegahan akan diberikan profesional terkait dengan mempertimbangkan profil, kondisi, serta masalah yang dihadapi pengguna.
Apabila pengguna merasa pusing, mual, ataupun keluhan lainnya, maka penggunaan VR perlu dihentikan dan segera melakukan konsultasi dengan profesional pendamping.
SADEWA VR Lab merupakan sarana penunjang pendidikan yang dikembangkan melalui dukungan Hibah Pengembangan Inovasi Remote & Virtual Lab dari Direktorat Pengembangan Akademik dan Sumber Daya Pembelajaran (DPASDP) UI.
DPASDP juga telah melakukan monitoring terhadap laboratorium virtual tersebut. Sebanyak lima aplikasi VR yang diuji coba dan akan menjadi pilot project dari laboratorium tersebut, yaitu:
1. VR Eating (pemulihan kemandirian aktivitas makan)
2. VR Dressing (pemulihan kemandirian aktivitas penggunaan pakaian), 3. VR Lego (aplikasi untuk eksplorasi bermain lego)
4. VR Mobility (pemulihan kemandirian aktivitas mobilitas fungsional) yang akan dilengkapi dengan AR Postural Screening)
5. VR Front Office/Hospitality (aplikasi untuk melakukan latihan keterampilan pelayanan sebagai customer service di institusi kesehatan).
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono menambahkan, laboratorium virtual tersebut dikembangkan berdasarkan keilmuan kesehatan terapan yang meliputi Program Studi (Prodi) Terapi Okupasi, Fisioterapi, dan Administrasi Rumah Sakit di Vokasi UI.
“Laboratorium VR ini merupakan wujud komitmen Vokasi UI terhadap upaya inovasi teknologi digital dalam proses pengembangan pendidikan dan kurikulum perkuliahan bagi mahasiswa,” pungkasnya.
(nnz)