PPM School of Management Gelar Sharing Session Sustainable Entrepreneurship in Achieving SDGs
loading...
A
A
A
JAKARTA - PPM School of Management-PPM Manajemen menggelar Seminar Sharing Session berjudul "Sustainable Entrepreneurship in Achieving SDGs" di Kampus PPM School of Management, Menteng, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Sharing Session yang diikuti 120 orang ini menampilkan pembicara: Fullbright Specialist Senioer Lecturer in Social Entreprneurship Yale University Dr Teresa Chahine, Expert Team Coordinator at Nasional Secretariat SDGs Bappenas Dr Yanuar Nugroho.
Lainnya, Presiden Direktur PT Martina Berto dan Chief Communication Officer Martha Tilaar Group Bryan Tilaar, dan Vice Preident ESG Division PT Bank Rakyat Indonesia Yosephine Ajeng Sekar Putih.
Social Entrepreneurship Lecturer Core Faculty - PPM Manajemen, Anggun Pesona Intan, menjelaskan, Seminar Sharing Session ini digelar dalam rangka mendukung akselerasi pencapaian SDGs dalam dunia bisnis dan kewirausahaan .
"Tren menunjukkan bahwa dunia bisnis semakin mengambil tanggung jawab atas dampak yang dihasilkan terhadap faktor lingkungan maupun sosial," kata Anggun.
Menurut dia, tidak hanya berupaya meminimalisir dampak negatif, bisnis zaman now justru mencari peluang bagaimana memberikan dampak positif terhadap masyarakat, lingkungan sambil menyelesaikan masalah sosial.
"Hal inilah yang menyebabkan pentingnya dunia bisnis memahami bagaimana cara mengimplementasikan Sustainable Entrepreneurship," kata Anggun.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Martina Berto dan Chief Communication Officer Martha Tilaar Group Bryan Tilaar mengungkapkan, dirinya senang dengan motivasi anak-anak muda zaman sekarang yang lebih ingin menjadi entrepreneur ketimbang menjadi karyawan atau pegawai negeri sipil (PNS).
"Waktu itu Presiden Joko Widodo kan suka tanya tuh ke anak-anak, kamu jadi mau apa? Ternyata jawabannya menarik dari anak-anak adalah mau jadi YouTuber. Kenapa dia jawab begitu ya kan YouTuber itu kan sama dengan dia mau jadi usahawan atau usahawati gitu," kata Bryan.
Jadi, kata Bryan, dunia kerja saat ini berubah artinya kalangan muda saat tidak hanya mau jadi seorang pegawai atau PNS tapi dengan dengan Indonesia seperti ini banyak orang ingin berusaha sendiri.
"Kondisinya berbeda dari angkatan terdahulu apabila ditanya mau jadi apa? Maka jawabannya adalah ingin menjadi dokter atau insinyur," ucap dia.
Sharing Session yang diikuti 120 orang ini menampilkan pembicara: Fullbright Specialist Senioer Lecturer in Social Entreprneurship Yale University Dr Teresa Chahine, Expert Team Coordinator at Nasional Secretariat SDGs Bappenas Dr Yanuar Nugroho.
Lainnya, Presiden Direktur PT Martina Berto dan Chief Communication Officer Martha Tilaar Group Bryan Tilaar, dan Vice Preident ESG Division PT Bank Rakyat Indonesia Yosephine Ajeng Sekar Putih.
Social Entrepreneurship Lecturer Core Faculty - PPM Manajemen, Anggun Pesona Intan, menjelaskan, Seminar Sharing Session ini digelar dalam rangka mendukung akselerasi pencapaian SDGs dalam dunia bisnis dan kewirausahaan .
"Tren menunjukkan bahwa dunia bisnis semakin mengambil tanggung jawab atas dampak yang dihasilkan terhadap faktor lingkungan maupun sosial," kata Anggun.
Menurut dia, tidak hanya berupaya meminimalisir dampak negatif, bisnis zaman now justru mencari peluang bagaimana memberikan dampak positif terhadap masyarakat, lingkungan sambil menyelesaikan masalah sosial.
"Hal inilah yang menyebabkan pentingnya dunia bisnis memahami bagaimana cara mengimplementasikan Sustainable Entrepreneurship," kata Anggun.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Martina Berto dan Chief Communication Officer Martha Tilaar Group Bryan Tilaar mengungkapkan, dirinya senang dengan motivasi anak-anak muda zaman sekarang yang lebih ingin menjadi entrepreneur ketimbang menjadi karyawan atau pegawai negeri sipil (PNS).
"Waktu itu Presiden Joko Widodo kan suka tanya tuh ke anak-anak, kamu jadi mau apa? Ternyata jawabannya menarik dari anak-anak adalah mau jadi YouTuber. Kenapa dia jawab begitu ya kan YouTuber itu kan sama dengan dia mau jadi usahawan atau usahawati gitu," kata Bryan.
Jadi, kata Bryan, dunia kerja saat ini berubah artinya kalangan muda saat tidak hanya mau jadi seorang pegawai atau PNS tapi dengan dengan Indonesia seperti ini banyak orang ingin berusaha sendiri.
"Kondisinya berbeda dari angkatan terdahulu apabila ditanya mau jadi apa? Maka jawabannya adalah ingin menjadi dokter atau insinyur," ucap dia.
(mpw)