Ide Unik Mahasiswa IPB, Beton Self-Healing yang Ramah Lingkungan

Sabtu, 11 Februari 2023 - 09:30 WIB
loading...
Ide Unik Mahasiswa IPB, Beton Self-Healing yang Ramah Lingkungan
Mahasiswa IPB University mencetuskan ide membuat beton self-healing yang ramah lingkungan. Foto/Dok/Humas IPB University.
A A A
JAKARTA - Mahasiswa IPB University punya inovasi unik nan kreatif. Mereka mencetuskan inovasi beton yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri ketika mengalami keretakan.

Tidak hanya unik, namun gagasan mahasiswa Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL) Fakultas Teknologi Pertanian IPB University itu pun menyabet juara di Kreativitas Mahasiswa Teknik (Kramat) yang dilaksanakan oleh Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar.

Kompetisi nasional tahunan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik, Unmas ini diikuti 25 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Perwakilan dari Departemen SIL IPB University Tim Singa Teknik berhasil menyabet Juara I dalam final lomba essay Creative Idea on Sustainable Concrete Competition, bulan lalu.

Baca juga: IPB University dan NUS Singapura Kerja Sama tentang Riset Lingkungan

Mereka membawa tema bahan substitusi semen dalam pembuatan beton berjudul Optimalisasi Self-Healing Concrete dengan Penambahan Lignin dan Fly Ash sebagai Substitusi Semen. Tim diketuai Ratna Atika Huwaida bersama dua anggota, George Martinus dan Yunan Yakuta Wangsawitana dan dibimbing Dr Eng Heriansyah Putra.

Kompetisi ini memiliki dua tahapan yaitu tahapan seleksi essay dan presentasi. Tim IPB University lolos tahap penyeleksian dan berhasil merebut juara I dengan ide uniknya.

Menurut Ratna, ide beton self-healing ramah lingkungan ini dilatarbelakangi oleh dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh industri semen sehingga memunculkan ide inovasi bahan substitusi semen.

Semen disubtitusi dengan fly ash yang didapat dari limbah dan lignin yang lebih ramah lingkungan. Konstruksi beton ini juga dioptimalisasi oleh konsep self-healing concrete sehingga tercipta semen yang lebih ramah lingkungan.

“Self-healing concrete sendiri adalah inovasi beton yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri, karena di dalam campuran betonnya ada bakteri yang ditambahkan,” jelas Dr Heriansyah, dalam keterangan resmi, Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Siapkan Generasi Terbaik, Aksiologi Bekali Pelajar SMP dan SMA Kemampuan Kepemimpinan

“Sehingga jika beton tadi mengalami keretakan, maka bakteri tadi akan ‘hidup’ dan memproduksi calcite sejenis kapur yang berfungsi untuk menutup retakan tadi sehingga tidak meluas,” lanjutnya.

Ia menambahkan, jenis bakteri ini adalah Bacillus subtilis. Bakteri ini dapat bertahan hidup di dalam beton dalam waktu lama. Penelitian terkait self-healing concrete ini sudah dimulai beberapa tahun yang lalu. Namun penambahan ide fly ash dan lignin merupakan ide baru.

Ia mengatakan, pengembangannya masih memerlukan penelitian yang cukup panjang. Ide ini akan mulai diteliti lagi sebagai tugas akhir.

“Harapannya, beton ini dapat digunakan di semua daerah di Indonesia karena untuk skala lab sudah berhasil dan menunjukkan potensi yang baik. Penerapannya sendiri seharusnya tidak masalah karena bakteri dapat bertahan hidup dengan berdasarkan pH beton yang optimal,” lanjutnya.

Menurutnya, material fly ash juga mudah didapatkan dan biaya produksinya lebih murah karena berupa limbah. Hanya saja, pengembangan teknologi skala besarnya perlu didorong untuk menekan biaya.

“Salah satu yang menjadi keunggulan self-healing concrete adalah perawatan beton yang minim karena bisa sembuh sendiri seperti imun manusia,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1959 seconds (0.1#10.140)