Mau Masuk ITB di SNBP, SNBT, dan Jalur Mandiri? Ini Ketentuannya
loading...
A
A
A
Terdapat perubahan pada UTBK 2023 yang berkaitan dengan pelaksanaan UTBK yang tak lagi terbagi atas kelompok uji saintek dan soshum. Selain itu, materi uji akan berbeda.
Selain jalur seleksi yang dikelola oleh panitia terpusat SNPMB, ITB menyelenggarakan jalur penerimaan mahasiswa baru ITB melalui Seleksi Mandiri ITB atau SM-ITB. Irvan mengatakan peserta yang ingin mengikuti SM-ITB harus mengikuti UTBK 2023 terlebih dahulu. Selain itu, terdapat persyaratan mengikuti ujian daring dan menyerahkan nilai rapor sejak semester 1 – 6. Khusus pendaftar FSRD, akan diselenggarakan ujian keterampilan seni rupa di ITB.
Baca juga: 7 PTN yang Menyediakan Jurusan Administrasi Bisnis, Nomor 4 di Luar Pulau Jawa
Irvan menegaskan penerimaan mahasiswa baru ITB jalur SM-ITB ini dilakukan tanpa subsidi. “Mahasiswa harus bertanggung jawab untuk memenuhi biaya pendidikan di ITB secara mandiri, tidak banyak subsidi yang disediakan,” jelasnya. Subsidi hanya diberikan untuk peserta program beasiswa melalui KIP-K atau dukungan mahasiswa dari daerah 3T.
Direktur Pendidikan ITB Dr. tech. Ir. Arief Hariyanto menjelaskan ITB memiliki tiga kampus yang terbagi menjadi Kampus Ganesa (Bandung), Kampus Jatinangor (Sumedang), dan Kampus Arjawinangun (Cirebon). Kampus Arjawinangun merupakan yang termuda sehingga memang scara fasilitas gedung belum banyak. Namun, Arief menegaskan bahwa ITB akan menjamin kualitas pendidikan di setiap kampus akan sama rata.
Selanjutnya, Direktur Pendidikan ITB ini mengingatkan kepada calon mahasiswa ITB untuk mempertimbangkan program studi yang akan dipilih. Arief memberi empat dasar yang perlu diperhatikan untuk memilih program studi, yakni minat dan bakat, passion, visi masa depan, dan peluang karier. “Jangan hanya ikut-ikutan. Semua itu harus berasal dari diri sendiri,” kata Arief.
Arief melanjutkan pemaparan terkait pola penerimaan mahasiswa baru di ITB yang dilakukan berdasarkan penerimaan di fakultas/sekolah; atau fakultas/sekolah dan kampus (Fakultas-Kampus); atau fakultas/sekolah dan rumpun ilmu (Fakultas-Rumpun Ilmu). Ia menegaskan bahwa ITB menerima mahasiswa baru di level fakultas. Mahasiswa bisa memilih program studi setelah menyelesaikan Tahap Persiapan Bersama (TPB) pada tahun pertamanya.
Tak hanya itu, Kepala Subdirektorat Administrasi Penerimaan Mahasiswa Direktorat Pendidikan ITB memberikan sedikit informasi terkait penerimaan mahasiswa baru ITB melalui program sarjana internasional.
Ia menjelaskan nantinya mahasiswa yang diterima di program ini harus melakukan internasionalisasi, yaitu melakukan kegiatan outbound mobility di universitas mitra ITB yang berada di luar negeri. Program internasional ini pun terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas internasional dan jalur internasional.
Lihat Juga: Hebat! Mahasiswi S2 Ilmu Komunikasi UPNVJ Sabet Penghargaan Best Paper di Konferensi Internasional
Selain jalur seleksi yang dikelola oleh panitia terpusat SNPMB, ITB menyelenggarakan jalur penerimaan mahasiswa baru ITB melalui Seleksi Mandiri ITB atau SM-ITB. Irvan mengatakan peserta yang ingin mengikuti SM-ITB harus mengikuti UTBK 2023 terlebih dahulu. Selain itu, terdapat persyaratan mengikuti ujian daring dan menyerahkan nilai rapor sejak semester 1 – 6. Khusus pendaftar FSRD, akan diselenggarakan ujian keterampilan seni rupa di ITB.
Baca juga: 7 PTN yang Menyediakan Jurusan Administrasi Bisnis, Nomor 4 di Luar Pulau Jawa
Irvan menegaskan penerimaan mahasiswa baru ITB jalur SM-ITB ini dilakukan tanpa subsidi. “Mahasiswa harus bertanggung jawab untuk memenuhi biaya pendidikan di ITB secara mandiri, tidak banyak subsidi yang disediakan,” jelasnya. Subsidi hanya diberikan untuk peserta program beasiswa melalui KIP-K atau dukungan mahasiswa dari daerah 3T.
Direktur Pendidikan ITB Dr. tech. Ir. Arief Hariyanto menjelaskan ITB memiliki tiga kampus yang terbagi menjadi Kampus Ganesa (Bandung), Kampus Jatinangor (Sumedang), dan Kampus Arjawinangun (Cirebon). Kampus Arjawinangun merupakan yang termuda sehingga memang scara fasilitas gedung belum banyak. Namun, Arief menegaskan bahwa ITB akan menjamin kualitas pendidikan di setiap kampus akan sama rata.
Selanjutnya, Direktur Pendidikan ITB ini mengingatkan kepada calon mahasiswa ITB untuk mempertimbangkan program studi yang akan dipilih. Arief memberi empat dasar yang perlu diperhatikan untuk memilih program studi, yakni minat dan bakat, passion, visi masa depan, dan peluang karier. “Jangan hanya ikut-ikutan. Semua itu harus berasal dari diri sendiri,” kata Arief.
Arief melanjutkan pemaparan terkait pola penerimaan mahasiswa baru di ITB yang dilakukan berdasarkan penerimaan di fakultas/sekolah; atau fakultas/sekolah dan kampus (Fakultas-Kampus); atau fakultas/sekolah dan rumpun ilmu (Fakultas-Rumpun Ilmu). Ia menegaskan bahwa ITB menerima mahasiswa baru di level fakultas. Mahasiswa bisa memilih program studi setelah menyelesaikan Tahap Persiapan Bersama (TPB) pada tahun pertamanya.
Tak hanya itu, Kepala Subdirektorat Administrasi Penerimaan Mahasiswa Direktorat Pendidikan ITB memberikan sedikit informasi terkait penerimaan mahasiswa baru ITB melalui program sarjana internasional.
Ia menjelaskan nantinya mahasiswa yang diterima di program ini harus melakukan internasionalisasi, yaitu melakukan kegiatan outbound mobility di universitas mitra ITB yang berada di luar negeri. Program internasional ini pun terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas internasional dan jalur internasional.
Lihat Juga: Hebat! Mahasiswi S2 Ilmu Komunikasi UPNVJ Sabet Penghargaan Best Paper di Konferensi Internasional
(nnz)