Dukungan Industri ke Pendidikan Vokasi Terus Meningkat

Rabu, 08 Maret 2023 - 13:04 WIB
loading...
A A A
Baca juga: 9 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan DJP dan Daftar PTN Terbaiknya untuk SNBT 2023

Kepercayaan dari pihak industri tersebut, diakui Nadiem, menjadi modal penting untuk semakin mematangkan upaya kita mewujudkan lulusan vokasi sebagai SDM yang unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.

“Saat ini, setidaknya sepertiga (30 persen) dari jumlah siswa SMK di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat dari program SMK Pusat Keunggulan,” kata Nadiem.

Sebanyak 373 SMK dari sekitar 1.400 SMK Pusat Keunggulan telah mulai mengimplementasikan Skema Pemadanan Dukungan yang melibatkan 349 industri mitra.
“Jumlah investasi industri yang dihasilkan dari program ini mencapai lebih dari 400 miliar,” ungkap Nadiem.

Selain program SMK Pusat Keunggulan, keterlibatan industri pada program dana padanan (matching fund) di perguruan tinggi vokasi juga mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

"Pada tahun 2021, jumlah total dana kolaborasi yang direkomendasikan adalah senilai Rp65 miliar. Kemudian pada tahun 2022 nilai tersebut meningkat menjadi Rp133 miliar," tuturnya.

Kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan industri maupun berbagai stakeholder lainnya tidak hanya berdampak pada penguatan lembaga pendidikan vokasi, tetapi juga aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan vokasi. Dengan demikian seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dapat mengembangkan bakat dan potensi sesuai dengan minatnya.

“Kemendikbudristek juga terus berupaya memastikan seluruh masyarakat Indonesia memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Kami berupaya untuk menghadirkan layanan pendidikan vokasi yang inklusif,” kata Nadiem.

Mantan petinggi Gojek ini mencontohkan, SMK Negeri 8 Surakarta yang terus berfokus untuk mengembangkan potensi pelajar disabilitas di bidang seni.

Penguatan inklusivitas oleh pendidikan vokasi juga dibuktikan dengan kolaborasi satuan pendidikan vokasi dengan mitra strategis, yakni kolaborasi antara Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dengan Yayasan Pendidikan Anak Cacat dalam merancang alat rangsang fungsi syaraf untuk pasien paralisis tangan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)