Tampilkan Kekayaan Budaya, Kemendikbudristek Fasilitasi Film Bermutu Karya Sineas Nasional
loading...
A
A
A
Sammaria menuturkan pengalamannya dengan ikut serta program Indonesiana Film, akhirnya cerita Tulang Belulang Tulang dikembalikan ke esensinya.
“Setelah itu dibimbing juga oleh para mentor dan asesmen sekaligus difasilitasi, akhirnya kita dapat investor untuk produksi film Tulang Belulang Tulang,” papar Sammaria.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyampaikan, sasaran program Indonesiana Film memang ingin mendorong kemajuan dan mendukung hasil karya para sineas, seperti penulis skenario, produser, maupun sutradara.
“Ciri khas dan kedekatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat membuat film menjadi lebih berwarna, menarik, dan memberikan pengalaman yang unik terhadap penonton,” imbuh Hilmar.
Hilmar menjabarkan, program Indonesiana Film merupakan upaya Kemendikbudristek untuk menghasilkan karya naskah berkualitas berbasis kekayaan budaya Indonesia, khususnya kearifan lokal.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengemukakan, pihaknya mengembangkan ekosistem film Tanah Air membutuhkan peran dan kerja sama berbagai pihak, antara lain yaitu investor.
Mahendra menyebutkan, dalam program Indonesiana Film, peningkatan kualitas menjadi prioritas, misalnya saja peserta yang mendapatkan pelatihan dari tutor penulisan skenario dari University of Southern California (USC), Amerika Serikat.
“Setelah itu dibimbing juga oleh para mentor dan asesmen sekaligus difasilitasi, akhirnya kita dapat investor untuk produksi film Tulang Belulang Tulang,” papar Sammaria.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyampaikan, sasaran program Indonesiana Film memang ingin mendorong kemajuan dan mendukung hasil karya para sineas, seperti penulis skenario, produser, maupun sutradara.
“Ciri khas dan kedekatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat membuat film menjadi lebih berwarna, menarik, dan memberikan pengalaman yang unik terhadap penonton,” imbuh Hilmar.
Hilmar menjabarkan, program Indonesiana Film merupakan upaya Kemendikbudristek untuk menghasilkan karya naskah berkualitas berbasis kekayaan budaya Indonesia, khususnya kearifan lokal.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengemukakan, pihaknya mengembangkan ekosistem film Tanah Air membutuhkan peran dan kerja sama berbagai pihak, antara lain yaitu investor.
Mahendra menyebutkan, dalam program Indonesiana Film, peningkatan kualitas menjadi prioritas, misalnya saja peserta yang mendapatkan pelatihan dari tutor penulisan skenario dari University of Southern California (USC), Amerika Serikat.
(mpw)