Pengukuhan Guru Besar Prof Hasyim Muhammad, Rektor UIN Walisongo: Perkuat Unity of Sciences
loading...
A
A
A
Dalam Orasi ilmiahnya Prof Hasyim Muhammad menyampaikan Mengembalikan Filsafat sebagai Basis Nalar Keislaman. Membahas tentang signifikansi filsafat sebagai alat studi ilmu-ilmu keislaman dan bergam kritik terhadap kelemahannya. Disampaikan pula beberapa alternatif pendekatan untuk menyempurnakannya.
“Filsafat tidak hanya bergerak pada wilayah manṭīqiyyah (Logika) ṭabī’iyyah dan ilāhiyyah (ketuhanan), tetapi juga dapat menjangkau dimensi tārīkhiyyah (kesejarahan) dan insaniyah (kemanusiaan).
Kajian Keislaman yang tidak hanya teks di atas langit justru akan menjauhkan Islam dari pemeluknya. Dengan pendekatan Ilmu ilmu sosial akan membawa kajian keislaman menjadi lebih membumi yang masuk pada wilayah kemanusiaan dan mengantarkannya berdialektiak dengan masalah kemanusiaan yang majemuk dan bergerak dinamis.
Manusia adalah objek tradisi keagamaan dan pemahaman terhadap manusia yang mutlak diperlukan. Maka penting pendekatan ilmu kemanusaian dan beragama disiplin ilmu adalah alat bentuk untuk mengungkap keseluruhan dimensi kemanusiaan yang melekat pada masing masing individu,” pungkasnya.
Lihat Juga: Profil Mohammad Gudono, Ayah Erina Gudono Guru Besar UGM yang Mengabdi Lebih dari 25 Tahun
“Filsafat tidak hanya bergerak pada wilayah manṭīqiyyah (Logika) ṭabī’iyyah dan ilāhiyyah (ketuhanan), tetapi juga dapat menjangkau dimensi tārīkhiyyah (kesejarahan) dan insaniyah (kemanusiaan).
Kajian Keislaman yang tidak hanya teks di atas langit justru akan menjauhkan Islam dari pemeluknya. Dengan pendekatan Ilmu ilmu sosial akan membawa kajian keislaman menjadi lebih membumi yang masuk pada wilayah kemanusiaan dan mengantarkannya berdialektiak dengan masalah kemanusiaan yang majemuk dan bergerak dinamis.
Manusia adalah objek tradisi keagamaan dan pemahaman terhadap manusia yang mutlak diperlukan. Maka penting pendekatan ilmu kemanusaian dan beragama disiplin ilmu adalah alat bentuk untuk mengungkap keseluruhan dimensi kemanusiaan yang melekat pada masing masing individu,” pungkasnya.
Lihat Juga: Profil Mohammad Gudono, Ayah Erina Gudono Guru Besar UGM yang Mengabdi Lebih dari 25 Tahun
(mpw)