8 Mahasiswa Unikom Wakili Indonesia sebagai Finalis Dunia Imagine Cup 2023
loading...
A
A
A
Aplikasi ini pun terpilih sebagai pemenang kategori education tingkat Asia, sehingga berhak mendapatkan hadiah senilai USD2.500 dan kredit Azure dari Microsoft Founders Hub.
“Memanfaatkan kapabilitas Azure Machine Learning, aplikasi Snailly dapat mendeteksi dan memblokir situs yang memuat konten dengan kata kunci negatif. Jikalau anak-anak secara sengaja ataupun tidak sengaja membuka situs dengan kata kunci yang dinilai tidak sesuai bagi mereka, orang tua akan mendapatkan notifikasi," ujar Adinda Regita Afifah Cahyani, salah satu perwakilan dari Snailly Project.
"Kumpulan situs ini pun akan tersimpan di database history yang dibangun menggunakan Azure Blob Storage, sehingga orang tua dapat mengecek kembali hasil blokiran yang ada. Kami berharap, inovasi ini dapat mempermudah proses pemantauan orang tua di lingkup digital yang sebelumnya lebih terbatas, dan mendukung internet sehat di Indonesia,” tambahnya.
Dalam menentukan situs atau konten yang termasuk kategori negatif, ada subjektivitas tersendiri di baliknya. Pihaknya sadar, setiap orang tua memiliki kriterianya masing-masing mengenai apa yang boleh dan tidak boleh diakses anak. Karena itu, dirinya menambahkan fitur whitelist yang memungkinkan orang tua untuk membuat personalisasi pemblokiran.
"Melalui fitur ini, orang tua dapat memasukkan kata kunci berbeda dari apa yang disarankan oleh Machine Learning, mengenai apa yang perlu dan tidak perlu diblok,“ tambah Mohammad Aziz Riza, anggota SnaillyProject.
Pencapaian dua kelompok mahasiswa Unikom tersebut, yang dalam prosesnya saling bekerja sama menyempurnakan ide satu sama lain, kian menunjukkan potensi tanpa batas generasi muda Indonesia. Tidak hanya itu, pencapaian ini juga menggarisbawahi bagaimana dengan intensi dan ide positif manusia, teknologi dampak memberikan dampak positif bagi dunia.
Kesuksesan para perwakilan mahasiswa Unikom yang dinobatkan sebagai finalis dunia Imagine Cup 2023 menjadi bukti nyata bahwa usia tidak menjadi batasan untuk meraih mimpi, ataupun untuk berkontribusi bagi sekitar. Inovasi para finalis memungkinkan mereka untuk mengembangkan ide menjadi sebuah solusi yang berdampak besar.
"Kami berharap prestasi mereka dapat menjadi inspirasi yang kuat bagi para penggiat teknologi muda lainnya di seluruh Indonesia. Mari, kita terus bersatu karya, untuk memberdayakan Indonesia,” ujar Irving Hutagalung, Country Engineering Lead, Office of the CTO, Microsoft Asia, yang ikut memberikan coaching kepada kedua tim selama keikutsertaan mereka di Imagine Cup 2023.
Bagi para pelajar yang ingin mengikuti Imagine Cup berikutnya, silakan mendaftarkan diri di https://imaginecup.microsoft.com/
“Memanfaatkan kapabilitas Azure Machine Learning, aplikasi Snailly dapat mendeteksi dan memblokir situs yang memuat konten dengan kata kunci negatif. Jikalau anak-anak secara sengaja ataupun tidak sengaja membuka situs dengan kata kunci yang dinilai tidak sesuai bagi mereka, orang tua akan mendapatkan notifikasi," ujar Adinda Regita Afifah Cahyani, salah satu perwakilan dari Snailly Project.
"Kumpulan situs ini pun akan tersimpan di database history yang dibangun menggunakan Azure Blob Storage, sehingga orang tua dapat mengecek kembali hasil blokiran yang ada. Kami berharap, inovasi ini dapat mempermudah proses pemantauan orang tua di lingkup digital yang sebelumnya lebih terbatas, dan mendukung internet sehat di Indonesia,” tambahnya.
Dalam menentukan situs atau konten yang termasuk kategori negatif, ada subjektivitas tersendiri di baliknya. Pihaknya sadar, setiap orang tua memiliki kriterianya masing-masing mengenai apa yang boleh dan tidak boleh diakses anak. Karena itu, dirinya menambahkan fitur whitelist yang memungkinkan orang tua untuk membuat personalisasi pemblokiran.
"Melalui fitur ini, orang tua dapat memasukkan kata kunci berbeda dari apa yang disarankan oleh Machine Learning, mengenai apa yang perlu dan tidak perlu diblok,“ tambah Mohammad Aziz Riza, anggota SnaillyProject.
Satu Karya untuk Berdayakan Indonesia
Pencapaian dua kelompok mahasiswa Unikom tersebut, yang dalam prosesnya saling bekerja sama menyempurnakan ide satu sama lain, kian menunjukkan potensi tanpa batas generasi muda Indonesia. Tidak hanya itu, pencapaian ini juga menggarisbawahi bagaimana dengan intensi dan ide positif manusia, teknologi dampak memberikan dampak positif bagi dunia.
Kesuksesan para perwakilan mahasiswa Unikom yang dinobatkan sebagai finalis dunia Imagine Cup 2023 menjadi bukti nyata bahwa usia tidak menjadi batasan untuk meraih mimpi, ataupun untuk berkontribusi bagi sekitar. Inovasi para finalis memungkinkan mereka untuk mengembangkan ide menjadi sebuah solusi yang berdampak besar.
"Kami berharap prestasi mereka dapat menjadi inspirasi yang kuat bagi para penggiat teknologi muda lainnya di seluruh Indonesia. Mari, kita terus bersatu karya, untuk memberdayakan Indonesia,” ujar Irving Hutagalung, Country Engineering Lead, Office of the CTO, Microsoft Asia, yang ikut memberikan coaching kepada kedua tim selama keikutsertaan mereka di Imagine Cup 2023.
Bagi para pelajar yang ingin mengikuti Imagine Cup berikutnya, silakan mendaftarkan diri di https://imaginecup.microsoft.com/
(mpw)