Robustea, Inovasi Mahasiswa STEM PrasMul yang Olah Kulit Buah Kopi Jadi Teh Premium
loading...
A
A
A
Baca juga: Menuju World Class University, Fakultas Bisnis UMN Raih Akreditasi Internasional FIBAA
Menurut Alexander, produk mereka berkesempatan tampil di ajang International Food and Hotel Expo Maret 2023 lalu dan mendapat animo tinggi dari pengunjung dan calon mitra. Bahkan booth Robustea sempat dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Alexander berharap produk inovasi mereka akan berlanjut demi memberdayakan komunitas pekebun kopi lokal dan mendukung pengolahan tanaman kopi yang berkelanjutan. "Jika bisa masuk langsung ke petani, memberikan harga yang lebih baik dan kompetitif ke mereka sehingga kami bisa dapat produk berkualitas baik dan stabil," tuturnya.
Saat ini inovasi teh mereka sudah dijual di e-commerce. Dia mengungkapkan, mereka sudah berhasil menjalin kerja sama untuk memasok produknya ke salah satu perusahaan berbasis layanan edukasi. Tim pun sedang berupaya agar produknya bisa tembus ke hotel maupun kafe.
Dekan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya Stevanus Wisnu Wijaya menambahkan, Robustea yang memanfaatkan kulit buah kopi untuk diolah menjadi teh merupakan inovasi mahasiswa yang juga mendukung isu ketahanan pangan, dimana ketahanan pangan itu juga menjadi tujuan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor dua.
Stevanus mengungkapkan, sistem pembelajaran di kampusnya khususnya pada prodi Food Business Technology selain mendapatkan ilmu di kelas mahasiswanyajuga harus bisa mempraktikkan ilmu yang didapat menjadi sebuah produk bisnis.
"Kami berharap produk-produk inovasi dari mahasiswa ini bisa diterima di market dan juga memberikan dampak signifikan secara sosial dan juga ekonomi," pungkas Stevanus.
Menurut Alexander, produk mereka berkesempatan tampil di ajang International Food and Hotel Expo Maret 2023 lalu dan mendapat animo tinggi dari pengunjung dan calon mitra. Bahkan booth Robustea sempat dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Alexander berharap produk inovasi mereka akan berlanjut demi memberdayakan komunitas pekebun kopi lokal dan mendukung pengolahan tanaman kopi yang berkelanjutan. "Jika bisa masuk langsung ke petani, memberikan harga yang lebih baik dan kompetitif ke mereka sehingga kami bisa dapat produk berkualitas baik dan stabil," tuturnya.
Saat ini inovasi teh mereka sudah dijual di e-commerce. Dia mengungkapkan, mereka sudah berhasil menjalin kerja sama untuk memasok produknya ke salah satu perusahaan berbasis layanan edukasi. Tim pun sedang berupaya agar produknya bisa tembus ke hotel maupun kafe.
Dekan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya Stevanus Wisnu Wijaya menambahkan, Robustea yang memanfaatkan kulit buah kopi untuk diolah menjadi teh merupakan inovasi mahasiswa yang juga mendukung isu ketahanan pangan, dimana ketahanan pangan itu juga menjadi tujuan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor dua.
Stevanus mengungkapkan, sistem pembelajaran di kampusnya khususnya pada prodi Food Business Technology selain mendapatkan ilmu di kelas mahasiswanyajuga harus bisa mempraktikkan ilmu yang didapat menjadi sebuah produk bisnis.
"Kami berharap produk-produk inovasi dari mahasiswa ini bisa diterima di market dan juga memberikan dampak signifikan secara sosial dan juga ekonomi," pungkas Stevanus.
(nnz)