Hannover Messe 2023 Momen Penting Kenalkan Pendidikan Vokasi ke Industri Dunia
loading...
A
A
A
Baca juga: UI Ciptakan Masker dari Ekstrak Biji Markisa yang Kaya Antioksidan
Pada tahun 2023, Indonesia menjadi official partner country di Hannover Messe dengan mengusung tema Making Indonesia 4.0.
“Inilah masanya pendidikan dan industri melakukan transformasi, baik melalui riset maupun kolaborasi. Tidak perlu takut teknologi akan menghapus peran manusia atau peluang kerja. Semakin banyak teknologi, semakin banyak peluang kerja. Teknologi tidak bisa mengurus dirinya sendiri,” terangnya.
Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda menuturkan bahwa produk yang hadir di Hannover Messe merupakan produk terbaik hasil kolaborasi dengan industri melalui skema program kemitraan yakni matching fund dan riset keilmuan terapan.
Produk hasil kolaborasi ini tentunya selain mampu meningkatkan produktivitas dari industri juga berdampak pada peningkatan trust industri terhadap pendidikan vokasi.
“Kami terus mendorong agar pendidikan vokasi mampu bersinergi dengan industri, seperti melalui research demand driven dan masuk ke dalam lini produksi industri,” sebut Direktur Uuf.
Ia menambahkan, produk hasil inovasi yang dipamerkan dalam ajang Hannover Messe dipilih berdasarkan kriteria tertentu. “Produk tersebut bisa dipamerkan tidaklah mudah. Serangkaian proses kurasi oleh para pakar harus dilewati. Ini mencerminkan bahwa tingkat inovasi dari produk-produk tersebut dibilang di atas rata-rata,” tuturnya.
Dia menambahkan, ada beberapa poin penting dari keikutsertaan satuan pendidikan vokasi dalam Hannover Messe 2023, yakni SDM di satuan pendidikan vokasi memiliki eksposur internasional, memperoleh umpan balik dari industri global, memiliki kesempatan untuk menyerap perkembangan terkini teknologi industri dan mengembangkan jejaring kerja sama industri internasional.
Pada tahun 2023, Indonesia menjadi official partner country di Hannover Messe dengan mengusung tema Making Indonesia 4.0.
“Inilah masanya pendidikan dan industri melakukan transformasi, baik melalui riset maupun kolaborasi. Tidak perlu takut teknologi akan menghapus peran manusia atau peluang kerja. Semakin banyak teknologi, semakin banyak peluang kerja. Teknologi tidak bisa mengurus dirinya sendiri,” terangnya.
Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda menuturkan bahwa produk yang hadir di Hannover Messe merupakan produk terbaik hasil kolaborasi dengan industri melalui skema program kemitraan yakni matching fund dan riset keilmuan terapan.
Produk hasil kolaborasi ini tentunya selain mampu meningkatkan produktivitas dari industri juga berdampak pada peningkatan trust industri terhadap pendidikan vokasi.
“Kami terus mendorong agar pendidikan vokasi mampu bersinergi dengan industri, seperti melalui research demand driven dan masuk ke dalam lini produksi industri,” sebut Direktur Uuf.
Ia menambahkan, produk hasil inovasi yang dipamerkan dalam ajang Hannover Messe dipilih berdasarkan kriteria tertentu. “Produk tersebut bisa dipamerkan tidaklah mudah. Serangkaian proses kurasi oleh para pakar harus dilewati. Ini mencerminkan bahwa tingkat inovasi dari produk-produk tersebut dibilang di atas rata-rata,” tuturnya.
Dia menambahkan, ada beberapa poin penting dari keikutsertaan satuan pendidikan vokasi dalam Hannover Messe 2023, yakni SDM di satuan pendidikan vokasi memiliki eksposur internasional, memperoleh umpan balik dari industri global, memiliki kesempatan untuk menyerap perkembangan terkini teknologi industri dan mengembangkan jejaring kerja sama industri internasional.
(nnz)