Mengenal 7 Warisan Budaya dari Kerajaan Islam di Indonesia

Sabtu, 22 April 2023 - 09:36 WIB
loading...
Mengenal 7 Warisan Budaya dari Kerajaan Islam di Indonesia
Mengenal 7 warisan budaya dari Kerajaan Islam di Indonesia. Salah satunya adalah senjata pusaka khas Aceh, Rencong. Foto/Laman Indonesiana.
A A A
JAKARTA - Tak dapat dipungkiri Indonesia kaya akan ragam budaya.Sebagian di antaranya muncul ketika agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia melalui kerajaan-kerajaan Islam.

Artikel di bawah ini akan mengupas mengenai 7 warisan budaya dari kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. 7 peninggalan tersebut pun hingga saat ini masih dapat ditemukan dan dinikmati.

Kehadiran peninggalan-peninggalan tersebut memiliki peranan penting dalam menggambarkan peradaban Islam di Tanah Air, sekaligus membuktikan eksistensi yang kuat dari kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.

Lantas apa saja kebudayaan yang diwariskan dari kerajaan Islam di Indonesia yang masih ada hingga saat ini? Dikutip dari laman Direktorat SMP Kemendikbudristek, berikut ini informasinya.

7 Warisan Budaya dari Kerajaan Islam di Indonesia

1. Senjata Rencong


Rencong adalah senjata pusaka Aceh yang menjadi simbol keberanian dan kepahlawanan sejak abad ke-16. Pada masa Kerajaan Aceh Darussalam, hampir setiap rakyat Aceh membawa rencong di pinggang mereka sebagai perlambang keberanian dan keperkasaan. Rencong memiliki tingkatan yang mencerminkan strata masyarakat, mulai dari sarung dan belati terbuat dari gading dan emas untuk raja/sultan dan ratu/sultanah, hingga tanduk kerbau atau kayu dan kuningan atau besi putih untuk masyarakat biasa.

Ada 5 jenis rencong yang dikenal di Aceh, yaitu Rencong Meucugek, Rencong Pudoi, Rencong Hulu Puntong, Rencong Meukure, dan Rencong Meupucok.

Baca juga: 3 Siswa Madrasah Asal Yogyakarta Melaju ke Final Kompetisi Sains Indonesia 2023

2. Alat Musik Kulintang Pring


Kulintang pring merupakan salah satu jenis musik tradisional yang berasal dari Lampung. Alat musik ini awalnya berkembang di wilayah Kerajaan Sekala Brak, Belalau, Lampung Barat. Namun, saat ini alat musik tersebut dapat ditemukan di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Way Kanan, Lampung Tengah, dan Lampung Timur.

Kulintang pring terdiri dari tujuh bilah bambu yang disusun berdasarkan panjangnya, mulai dari yang terpanjang hingga yang terpendek.

Bunyi yang dihasilkan juga berbeda, dengan yang terpanjang menghasilkan nada paling rendah, sementara yang terpendek menghasilkan nada paling tinggi. Permainan dilakukan dengan cara dipukul seperti memainkan alat musik gamelan.

3. Upacara Sekaten


Menurut sumber dari Kesultanan Yogyakarta, Sekaten merupakan sebuah tradisi yang telah ada sejak zaman Kerajaan Demak, yaitu kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Ritual Sekaten diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad.

Ada beberapa pendapat tentang asal usul kata Sekaten. Beberapa berpendapat bahwa Sekaten berasal dari kata sekati, yang merupakan nama seperangkat gamelan dari zaman Majapahit.

Sementara itu, pendapat lain menyatakan bahwa istilah Sekaten berasal dari bahasa Arab, syahadatain, yang merupakan kalimat untuk menyatakan seseorang telah memeluk agama Islam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3035 seconds (0.1#10.140)