Teknik Pomodoro Tingkatkan Fokus dan Produktivitas Belajar

Sabtu, 06 Mei 2023 - 00:11 WIB
loading...
Teknik Pomodoro Tingkatkan Fokus dan Produktivitas Belajar
Teknik belajar Pomodoro tingkatkan fokus dan produktivitas belajar anak dan mahasiswa. Foto/Ist
A A A
Nurul Lathifah
Mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS

MESKIPUNtelah menghabiskan banyak waktu untuk belajar , terkadang hasil yang didapatkan tidak sesuai yang diharapkan. Kurangnya fokus sering menjadi penyebab sehingga waktu yang diluangkan menjadi kurang efektif. Salah satu upaya paling populer dalam mengatasi hal tersebut adalah teknik belajar Pomodoro.

Ide di balik teknik Pomodoro yang ditemukan oleh Francesco Cirillo pada 1980 ini adalah pengaturan waktu untuk memunculkan rasa urgensi. Alih-alih merasa memiliki waktu belajar tanpa akhir lalu menyia-nyiakan waktu akibat adanya distraksi, teknik ini membuat kita hanya memiliki 25 menit berharga untuk melakukan suatu pekerjaan.



Teknik Pomodoro berprinsip bahwa istirahat di sela-sela belajar penting untuk menjaga fokus. Teknik ini memiliki sistem belajar yang berdurasi singkat namun memiliki intensitas tinggi, umumnya 25 menit belajar dan lima menit istirahat. Namun, setelah mencapai empat interval belajar, waktu istirahat menjadi lebih panjang sekitar 15 hingga 30 menit.

Staffan Noteberg dalam bukunya Pomodoro Technique Illustrated, The Easy Way to Do More in Less Time menyebut bahwa teknik Pomodoro efektif digunakan untuk menghindari gangguan selama belajar. Tak hanya itu, teknik ini juga menuntut kita untuk memecah pekerjaan yang rumit menjadi bagian-bagian kecil dan mengerjakannya sesuai skala prioritas.

Selain meningkatkan fokus dan mencegah kelelahan mental akibat terlalu lama belajar, teknik Pomodoro juga membantu meningkatkan produktivitas. Di sisi lain, dengan terbiasa mengerjakan satu hal tanpa distraksi dapat menghilangkan kebiasaan multitasking. Efeknya juga dapat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas belajar karena kita terbiasa mengelola waktu dan tujuan.



Hal ini mengingatkan penulis pada kebiasaan kebiasaan belajar dengan waktu yang lama tanpa adanya batasan kapan harus berhenti. Seringkali, parameter utama yang digunakan untuk menentukan waktu istirahat adalah saat semua materi selesai dipelajari.

Nyatanya hal tersebut membuat beban belajar menjadi lebih berat. Pikiran akan terasa jenuh dan tidak fokus yang berujung pada distraksi. Akibatnya, kita membutuhkan waktu belajar lebih lama dari seharusnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1952 seconds (0.1#10.140)