Metaverse Masuk Sekolah, Siswa Dikenalkan dengan Teknologi Futuristik
loading...
A
A
A
Pelatihan dilakukan secara online maupun offline oleh sembilan mentor Medusa Technology yang mendampingi siswa-siswi selama 24 jam dalam lebih dari 15 hari.
"Kami selalu berusaha memberikan sarana belajar futuristik terbaik sesuai yang dibutuhkan siswa dan siswi,” lanjut Maria.
Bukan tanpa halangan dan tantangan, selama pelatihan ini siswa dan siswi menghadapi banyak sekali tantangan. Namun, dalam prosesnya selain belajar membangun metaverse, mereka juga belajar bekerja dalam tim, membuat konsep awal, dan menerapkan konsep tersebut dalam bentuk dunia virtual 3-dimensi.
“Kesan dalam merancang dan melaksanakan proyek berbasis teknologi ini luar biasa menantang karena kami dihadapkan pada sebuah hal yang awalnya diluar kemampuan kami," ujar Koordinator Tim Integrated Learning (IL) SMA Regina Pacis Solo Listyani Dyah Wulandari.
Menurutnya, hampir mustahil untuk melaksanakan proyek ini. Namun dengan segala upaya belajar, berkomunikasi, literasi, mendapatkan bantuan dari para pakar, dan antusiasme siswa yang luar biasa hingga dapat terlaksana dengan baik.
Di kesempatan lain, Kepala Sekolah SMA Regina Pacis Solo Rosalia Widyastuti mengatakan, IL dengan metaverse, robotic, dan printer 3D ini sangat menginspirasi, hasil karyanya sungguh luar biasa dan banyak pengalaman yang bisa didapat.
"Tterutama keterampilan abad 21. Kemampuan dan bakat anak-anak dapat dikembangkan dengan maksimal karena mereka sudah sangat akrab dengan teknologi saat ini," ujarnya.
Dengan ditempuhnya pelatihan metaverse ini, SMA Regina Pacis Solo telah siap melangkah menuju teknologi pendidikan masa depan. Sekolah telah membekali siswa dan siswi dengan teknologi futuristik yang akan mereka hadapi di masa depan.
"Kami selalu berusaha memberikan sarana belajar futuristik terbaik sesuai yang dibutuhkan siswa dan siswi,” lanjut Maria.
Bukan tanpa halangan dan tantangan, selama pelatihan ini siswa dan siswi menghadapi banyak sekali tantangan. Namun, dalam prosesnya selain belajar membangun metaverse, mereka juga belajar bekerja dalam tim, membuat konsep awal, dan menerapkan konsep tersebut dalam bentuk dunia virtual 3-dimensi.
“Kesan dalam merancang dan melaksanakan proyek berbasis teknologi ini luar biasa menantang karena kami dihadapkan pada sebuah hal yang awalnya diluar kemampuan kami," ujar Koordinator Tim Integrated Learning (IL) SMA Regina Pacis Solo Listyani Dyah Wulandari.
Menurutnya, hampir mustahil untuk melaksanakan proyek ini. Namun dengan segala upaya belajar, berkomunikasi, literasi, mendapatkan bantuan dari para pakar, dan antusiasme siswa yang luar biasa hingga dapat terlaksana dengan baik.
Di kesempatan lain, Kepala Sekolah SMA Regina Pacis Solo Rosalia Widyastuti mengatakan, IL dengan metaverse, robotic, dan printer 3D ini sangat menginspirasi, hasil karyanya sungguh luar biasa dan banyak pengalaman yang bisa didapat.
"Tterutama keterampilan abad 21. Kemampuan dan bakat anak-anak dapat dikembangkan dengan maksimal karena mereka sudah sangat akrab dengan teknologi saat ini," ujarnya.
Dengan ditempuhnya pelatihan metaverse ini, SMA Regina Pacis Solo telah siap melangkah menuju teknologi pendidikan masa depan. Sekolah telah membekali siswa dan siswi dengan teknologi futuristik yang akan mereka hadapi di masa depan.
(nnz)