Sosok Rts Kurnia, Mahasiswi Penyandang Tuna Daksa Asal Jambi yang Koleksi Banyak Prestasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rts Kurnia membuktikan jika keterbatasan fisik bukan jadi penghalang untuk meraih prestasi. Nia adalah mahasiswi penyandang tuna daksa yang koleksi prestasinya telah mencapai jenjang kompetisi internasional .
Capaian prestasi tertinggi Nia ketika dia bersama dengan teman-temannya meraih perak pada 6th Penang International Halal Chef Challenge di Malaysia pada tahun 2019.
Nia lahir di Padang namun besar di Jambi. Dia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya hanyalah pekerja swasta. Sedangkan ibunya membantu keluarga dengan berjualan ayam geprek.
Nia kecil memang sudah memperlihatkan bakat dan potensinya. Prestasinya dimulai sejak Nia duduk di kelas 3 SLB Negeri Prof Dr Sri Soedewi Masjchun Sofwan Jambi.
Baca juga: BINUS Percepat Transformasi Digital demi Wujudkan Rencana Strategis 2035
Saat itu Nia sudah menunjukkan prestasinya dengan meraih Juara 2 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) bidang Cipta dan Baca Puisi Jenjang SDLB Tingkat Provinsi Jambi 2013.
Dari banyak lomba yang ia ikuti, bidang tata boga yang mengantarkan Nia merebut prestasi internasional. Nia mengaku tertarik dalam dunia memasak sejak duduk di bangku SMPLB.
Nia mengungkapkan, saat itu sekolahnya mengadakan beberapa kelas keterampilan untuk siswa-siswi berkebutuhan khusus.
“Dari sekolah mengadakan semacam pelatihan, ada makeup, memasak, dan lain-lain. Awalnya aku coba ikut pelatihan memasak, lama-lama seru juga terus jadinya serius,” katanya, dikutip dari laman Puspresnas Kemendikbudristek, Kamis (25/5/2023).
Kue yang telah dia rias dikirim ke Lomba Kompetisi Siswa Nasional (LKSN) Bidang Tata Boga Provinsi Jambi. Tak disangka, karyanya meraih juara di pada 2018 lalu itu.
Perjuangan Nia untuk mewakili Jambi berlanjut hingga akhirnya pada tahun yang sama ia menjadi Juara 1 LKSN bidang Tata Boga jenjang SMPLB/SMALB Tingkat Nasional.
Baca juga: Syarat, Jadwal, dan Besaran Biaya Jalur Mandiri ISI Yogyakarta
Atas prestasinya di bidang Tata Boga inilah Nia memiliki kesempatan menjadi bagian delegasi Indonesia di ajang 6th Penang International Halal Chef Challenge di Malaysia.
Perjalanan menuju ajang 6th Penang International Halal Chef Challenge tidaklah mudah bagi gadis kelahiran 21 Juli 2003 ini. Nia mengaku sempat merasa kesulitan saat masa persiapan.
“Saat itu tantangan terberatnya harus menahan rasa sakit. Nia pakai kaki palsu juga, jadi kalau berdiri lama itu bikin kaki Nia sakit. Apalagi kalau latihan, kadang sampai sore bahkan sampai malam,” ungkap Nia.
“Lombanya kan pas mau ujian ya, jadi Nia harus pintar-pintar bagi waktu antara belajar dengan persiapan lomba,” tambahnya.
Nia bersama timnya berhasil meraih medali perak di ajang 6th Penang Internasional Halal Chef Challenge 2019 pada kategori Dress A 2-Tier Cake (Team Event) di Penang, Malaysia 2019.
Bakat dan minat Nia tidak berhenti disitu, Nia juga pernah menjadi wakil Provinsi Jambi di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI pada cabang olahraga renang di Papua tahun 2021.
Walaupun belum mendapatkan prestasi, tetapi perjuangan Nia untuk lolos tahap seleksi dan mewakili Provinsi Jambi tentu bukanlah hal yang mudah. Persiapan untuk mengikuti Peparnas sendiri memakan waktu selama 4 bulan.
Perjalanan prestasi Nia sejak kelas 3 SD yang didukung oleh keluarga dan sekolahnya telah membuahkan hasil yang sungguh membanggakan.
Kini anak ketiga dari delapan bersaudara ini sedang menempuh pendidikan tinggi di Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Padang (UNP).
Pada tahun ini, Nia sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII cabang olahraga Renang yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada 2024 mendatang.
Di sisi lain, pihak sekolah juga senantiasa mendukung perjalanan prestasi Nia. Salah satu orang yang berperan penting adalah Ibu Gustira Mayasari selaku Pembina Nia saat ia duduk di bangku SMPLB.
Ibu Gustiralah yang selalu menjadi pembimbing dan penyemangat Nia dalam perjalanan prestasinya.
Capaian prestasi tertinggi Nia ketika dia bersama dengan teman-temannya meraih perak pada 6th Penang International Halal Chef Challenge di Malaysia pada tahun 2019.
Lahir dari Keluarga Sederhana
Nia lahir di Padang namun besar di Jambi. Dia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya hanyalah pekerja swasta. Sedangkan ibunya membantu keluarga dengan berjualan ayam geprek.
Nia kecil memang sudah memperlihatkan bakat dan potensinya. Prestasinya dimulai sejak Nia duduk di kelas 3 SLB Negeri Prof Dr Sri Soedewi Masjchun Sofwan Jambi.
Baca juga: BINUS Percepat Transformasi Digital demi Wujudkan Rencana Strategis 2035
Prestasi Diraih Sejak Kelas 3 SDLB
Saat itu Nia sudah menunjukkan prestasinya dengan meraih Juara 2 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) bidang Cipta dan Baca Puisi Jenjang SDLB Tingkat Provinsi Jambi 2013.
Dari banyak lomba yang ia ikuti, bidang tata boga yang mengantarkan Nia merebut prestasi internasional. Nia mengaku tertarik dalam dunia memasak sejak duduk di bangku SMPLB.
Nia mengungkapkan, saat itu sekolahnya mengadakan beberapa kelas keterampilan untuk siswa-siswi berkebutuhan khusus.
“Dari sekolah mengadakan semacam pelatihan, ada makeup, memasak, dan lain-lain. Awalnya aku coba ikut pelatihan memasak, lama-lama seru juga terus jadinya serius,” katanya, dikutip dari laman Puspresnas Kemendikbudristek, Kamis (25/5/2023).
Kue yang telah dia rias dikirim ke Lomba Kompetisi Siswa Nasional (LKSN) Bidang Tata Boga Provinsi Jambi. Tak disangka, karyanya meraih juara di pada 2018 lalu itu.
Dari Juara Provinsi Antarkan Nia ke Kompetisi Internasional
Perjuangan Nia untuk mewakili Jambi berlanjut hingga akhirnya pada tahun yang sama ia menjadi Juara 1 LKSN bidang Tata Boga jenjang SMPLB/SMALB Tingkat Nasional.
Baca juga: Syarat, Jadwal, dan Besaran Biaya Jalur Mandiri ISI Yogyakarta
Atas prestasinya di bidang Tata Boga inilah Nia memiliki kesempatan menjadi bagian delegasi Indonesia di ajang 6th Penang International Halal Chef Challenge di Malaysia.
Perjalanan menuju ajang 6th Penang International Halal Chef Challenge tidaklah mudah bagi gadis kelahiran 21 Juli 2003 ini. Nia mengaku sempat merasa kesulitan saat masa persiapan.
“Saat itu tantangan terberatnya harus menahan rasa sakit. Nia pakai kaki palsu juga, jadi kalau berdiri lama itu bikin kaki Nia sakit. Apalagi kalau latihan, kadang sampai sore bahkan sampai malam,” ungkap Nia.
“Lombanya kan pas mau ujian ya, jadi Nia harus pintar-pintar bagi waktu antara belajar dengan persiapan lomba,” tambahnya.
Nia bersama timnya berhasil meraih medali perak di ajang 6th Penang Internasional Halal Chef Challenge 2019 pada kategori Dress A 2-Tier Cake (Team Event) di Penang, Malaysia 2019.
Bakat dan minat Nia tidak berhenti disitu, Nia juga pernah menjadi wakil Provinsi Jambi di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI pada cabang olahraga renang di Papua tahun 2021.
Walaupun belum mendapatkan prestasi, tetapi perjuangan Nia untuk lolos tahap seleksi dan mewakili Provinsi Jambi tentu bukanlah hal yang mudah. Persiapan untuk mengikuti Peparnas sendiri memakan waktu selama 4 bulan.
Perjalanan prestasi Nia sejak kelas 3 SD yang didukung oleh keluarga dan sekolahnya telah membuahkan hasil yang sungguh membanggakan.
Mahasiswi Prodi Pendidikan Luar Biasa UNP
Kini anak ketiga dari delapan bersaudara ini sedang menempuh pendidikan tinggi di Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Padang (UNP).
Pada tahun ini, Nia sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII cabang olahraga Renang yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada 2024 mendatang.
Di sisi lain, pihak sekolah juga senantiasa mendukung perjalanan prestasi Nia. Salah satu orang yang berperan penting adalah Ibu Gustira Mayasari selaku Pembina Nia saat ia duduk di bangku SMPLB.
Ibu Gustiralah yang selalu menjadi pembimbing dan penyemangat Nia dalam perjalanan prestasinya.
(nnz)