Mahasiswa Unair Didorong Berinovasi untuk Melahirkan Produk Kebutuhan Masyarakat

Kamis, 01 Juni 2023 - 18:43 WIB
loading...
Mahasiswa Unair Didorong Berinovasi untuk Melahirkan Produk Kebutuhan Masyarakat
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, menjadi kampus ketiga yang disambangi program Fordigi Goes to Campus. Foto/Dok/Fordigi
A A A
JAKARTA - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, menjadi kampus ketiga yang disambangi program Fordigi Goes to Campus. Sivitas akademika, termasuk mahasiswa didorong melakukan inovasi yang mampu melahirkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat.

Ketua Bidang IV Fordigi, Beatrix Santi Anugrah mengatakan, Fordigi Goes to Campus kali ini mengangkat tema Innovation-driven Ecosystem. Menurutnya, inovasi sangat penting karena mampu mendorong pertumbuhan kehidupan manusia dan perekonomian.



Namun perlu disadari, melakukan inovasi tidak mudah dan berisiko. Tidak jarang inovasi gagal. Faktor yang membuat kegagalan tersebut antara lain karena kurangnya fokus dalam mengawali inovasi.

Pada tahap awal, kata Beatrix, sangat penting meneliti lebih dalam kebutuhan pelanggan, memvalidasi ide dan gagasan, membuat dan menguji prototipe, serta menemukan model bisnis yang dibutuhkan oleh pelanggan. Pada perjalanan digitalisasi, bisa jadi harus menghasilkan inovasi yang mendisrupsi model bisnis dan pasar, sebelum orang lain melakukannya untuk bertahan di era digital ini.

"Inovasi digital juga dimulai dengan eksperimen di ruang inovasi dan pola pikir build, measure, dan lean. Namun tetap harus berfokus membangun inovasi yang dapat diskalakan, yang membutuhkan investasi yang tepat dan memasukkan bukti nilai tambah ke dalam produksi," kata Beatrix dalam seminar bertema Innovator’s Playbook: How to Create Great Product, Service & Experience di Unair Surabaya, Rabu (31/5/23).



Dikatakan, tidak bisa dipungkiri inovasi yang melahirkan transformasi digital dan kehadiran ekosistem digital dapat meningkatkan efisiensi alur kerja. Tujuan ekosistem digital menjadi solusi bagi mahasiswa untuk berkembang dan mengembangkan teknologi informasi yang lebih advance.

Tentunya untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif, memerlukan dukungan dari semua pihak, tidak terkecuali kepada semua generasi muda Indonesia.

Melalui Fordigi Goes to Campus, kata Beatrix, pihaknya mengingatkan perkembangan digital bergantung sebagian besar kepada inovasi atas isu dan concern yang terjadi di berbagai aspek kehidupan.

Karena itu, pihak terkait harus melahirkan inovasi yang berlandaskan dari perkembangan produk, jasa, dan experience yang mampu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi dari masyarakat.

Demikian pula pentingnya pemanfaatan big data management untuk menangani masalah yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk yang terus meningkat di Surabaya.

Beatrix Santi Anugrah mengungkapkan saat ini telah terjadi pergeseran perilaku masyarakat yang dinavigasi oleh Covid-19. Less contact yang berbasis digital itu sudah menjadi arah dalam pergerakan masyarakat sekarang.

"Pertumbuhan sektor ekonomi digital, kini tengah menjadi fokus pemerintah karena dipercaya mampu mempercepat perekonomian nasional. Kenapa? Lantaran dipercaya mampu membantu mempercepat akselerasi di sektor perekonomian nasional dengan nilai ekonomi yang diproyeksikan dapat mencapai USD300 miliar di tahun 2030," kata Beatrix.

Untuk memastikan proyeksi nilai ekonomi dapat tercapai, Indonesia perlu melakukan akselerasi transformasi digital di segala aspek yang meliputi integrasi teknologi digital di semua area dan proses bisnis.

Dalam mengakselerasi transformasi digital membutuhkan ekosistem yang harus dibentuk bersama-sama. Ekosistem ini yang akan mengintegrasikan kolaborasi dan menciptakan atmosfer kompetisi digital yang sehat dalam satu organisasi.

Indonesia membutuhkan 9 juta digital talent untuk 15 tahun ke depan agar keberlangsungan ekosistem digital Indonesia terjadi.

"Oleh karena itu, Fordigi Goes to Campus ini yang merupakan program kerja dari Fordigi Bidang Ecosystem Development (Bidang IV) diharapkan dapat menjadi wadah bagi para insan mahasiswa untuk belajar memiliki pemahaman terkait kontekstual, tren, tantangan, serta potensi yang terdapat di era digital," katanya.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Unair Prof Muhammad Madyan menyampaikan adopsi digital yang berkembang di kampus. Ia mengatakan saat ini, mahasiswa tidak bisa dipisahkan dengan kemajuan digital. Fenomena digitalisasi ini semakin massif dengan hadirnya pandemi Covid-19. Pembelajaran sekejap menggunakan teknologi digital. Kuliah daring akan menjadi tren pembelajaran ke depan.

Muhammad Madyan juga menyampaikan Unair tengah membangun ARP (Airlangga Resource Plan) atau Perencanaan Sumber Daya Universitas Airlangga. "ARP yang melingkupi sistem keuangan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta pengadaan barang dan jasa. Arahnya adalah pengurangan penggunaan cash di unit maupun fakultas di Universitas Airlangga. Kita mengganti dengan cashless semuanya," kata Muhammad Madyan saat menjadi keynote speaker hybrid seminar Fordigi tersebut.

Fordigi Goes to Campus ini adalah program besutan Bidang IV Fordigi Ecosystem Development ini yang terdiri dari rangkaian kegiatan mulai dari hybrid seminar, presentasi top 3 finalis Local Hackaton Challenge, sosialisasi Call for Paper UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), hingga Autonomous Vehicle & Safety: The Future & Mobility.

Selain Beatrix Santi dan Muhammad Madyan, acara ini juga dihadiri Direktur Kelembagaan dan Layanan PT Jamkrindo, Abdul Bari; Senior Executive Vice President Bidang Teknologi Informasi PT Jamkrindo, Sigit Tjahjo Prabowo; Direktur IT & Digital Service PT Pegadaian; Direktur Utama BNI Modal Ventura, Eddi Danusaputro; dan IT Expert & Dosen Sistem Informasi Universitas Airlangga, Indra Khrisma Raharjana.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2582 seconds (0.1#10.140)