Hadapi Perkembangan Teknologi, Mahasiswa Dituntut Berinovasi dan Kreatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam menghadapi perubahan teknologi yang semakin cepat mahasiswa dituntut untuk semakin kreatif, inovatif, dan berjiwa enterpreneur. Sebab aka semakin banyak tantangan dalam dunia kerja di era digital saat ini.
Ketua Senat Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Prof Gayus Lumbuun mengatakan, menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat yang ditandai dengan Revolusi Industry 4.0 menuntut para sarjana semakin kreatif.
Bukan tidak mungkin banyak pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia, akan digantikan oleh teknologi mesin (robot) yang hasilnya lebih cepat dan lebih berkualitas. Diperkirakan setidaknya 5 juta orang akan kehilangan pekerjaan akibat otomasi.
“Hal ini menuntut kita terus mengembangkan terobosan-terobosan baru atau kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Top 5 Universitas Terpopuler di Kalbar Versi uniRank 2023, Referensi Calon Mahasiswa Baru
Prof Gayus mengingatkan Revolusi Industri 4.0 mendorong terjadinya disrupsi dalam berbagai bidang yang memberikan tantangan dan peluang, termasuk bagi generasi milenial.
Tren perkembangan teknologi juga telah bergeser sehingga perusahaan teknologi digital merajai ekosistem dan ekonomi dunia. Perubahan-perubahan tersebut, sangat berdampak pada generasi milenial.
“Di era ini semua orang terbuka peluang untuk menjadi pengusaha karena kemajuan teknologi. Peluang menjadi pengusaha ini penting, karena lapangan pekerjaan menjadi semakin berkurang akibat kemajuan teknologi,” tambahnya.
Para lulusan perguruan tinggi, lanjut Prof Gayus, perlu melakukan perubahan paradigma berpikir. Apabila sebelum era digital, untuk menjadi pemenang hanya perlu lebih efisien dan produktif, maka pada era sekarang perlu diperkuat dengan inovasi, kreativitas, serta enterpreneurship.
Dalam era disrupsi saat ini, menurut Prof Gayus, para sarjana harus terus mengembangkan soft skill yang sangat strategis seperti kemampuan membangun jaringan (networking) dengan berbagai pihak.
Ketua Senat Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Prof Gayus Lumbuun mengatakan, menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat yang ditandai dengan Revolusi Industry 4.0 menuntut para sarjana semakin kreatif.
Bukan tidak mungkin banyak pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia, akan digantikan oleh teknologi mesin (robot) yang hasilnya lebih cepat dan lebih berkualitas. Diperkirakan setidaknya 5 juta orang akan kehilangan pekerjaan akibat otomasi.
“Hal ini menuntut kita terus mengembangkan terobosan-terobosan baru atau kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Top 5 Universitas Terpopuler di Kalbar Versi uniRank 2023, Referensi Calon Mahasiswa Baru
Prof Gayus mengingatkan Revolusi Industri 4.0 mendorong terjadinya disrupsi dalam berbagai bidang yang memberikan tantangan dan peluang, termasuk bagi generasi milenial.
Tren perkembangan teknologi juga telah bergeser sehingga perusahaan teknologi digital merajai ekosistem dan ekonomi dunia. Perubahan-perubahan tersebut, sangat berdampak pada generasi milenial.
“Di era ini semua orang terbuka peluang untuk menjadi pengusaha karena kemajuan teknologi. Peluang menjadi pengusaha ini penting, karena lapangan pekerjaan menjadi semakin berkurang akibat kemajuan teknologi,” tambahnya.
Para lulusan perguruan tinggi, lanjut Prof Gayus, perlu melakukan perubahan paradigma berpikir. Apabila sebelum era digital, untuk menjadi pemenang hanya perlu lebih efisien dan produktif, maka pada era sekarang perlu diperkuat dengan inovasi, kreativitas, serta enterpreneurship.
Dalam era disrupsi saat ini, menurut Prof Gayus, para sarjana harus terus mengembangkan soft skill yang sangat strategis seperti kemampuan membangun jaringan (networking) dengan berbagai pihak.