Mahasiswa UI Borong 3 Medali Ajang National University Debating Championship 2023
loading...
A
A
A
Justin, pemenang Overall Best Speaker, menyampaikan persiapannya dalam mengikuti kompetisi tersebut. “Yang saya lakukan, di antaranya membaca berita perkembangan di dunia serta menonton dan mengulik isi video debat tingkat internasional yang tersedia di Youtube," ujar Justin yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UI.
"Biasanya, saya dapat menghabiskan lima sampai enam jam sehari untuk memahami bagaimana debater tingkat internasional berargumentasi dan mempelajarinya,” terangnya.
Ia juga melakukan persiapan secara intensif dengan para pelatih dan pembina English Debating Society (EDS) UI, yaitu Revaldi Nathanael Wirabuana, Gabriel Charlotte Wajong, Agnes Patricia, Rizky Ananda, dan Raynathan Christopher.
Perolehan Overall Best Speaker merupakan kemenangan kedua kalinya yang didapatkan oleh Justin setelah sebelumnya didapatkan pada NUDC 2022. Selain dari persiapan yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk Justin menyampaikan, diperlukan keahlian utama untuk membaca jalannya suatu perdebatan.
“Menurut saya, yang sangat penting adalah the skill to adapt and to say the right things at the right time. Debat dapat menjadi kompetisi yang sangat dinamis, sehingga mengetahui cara mempengaruhi perdebatan untuk keuntungan sendiri adalah bekal untuk memiliki performa individu yang baik,” kata Justin.
Sementara itu, Hezron yang juga berhasil meraih 2nd Best Speaker telah melakukan proses persiapan secara individu dengan menonton video debat dari para debater nasional dan internasional untuk melatih cara berargumentasi, membaca konten speech secara verbatim dalam melatih pelafalan, dan membaca berita untuk menguasai mosi-mosi matter centric.
“Menjadi 2nd Best Speaker di NUDC 2023 tidak hanya datang dari skill saya sebagai seorang individu, tetapi juga keahlian saya dan teammate Justin dalam membenahi mosi dan melakukan berbagai necessary step dalam memenangkan suatu ronde perdebatan, seperti framing, layering arguments, dan membuat set-ups yang jelas untuk mengamankan kemenangan di setiap ronde tersebut,” kata Hezron yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) UI.
Dari kemenangan yang telah berhasil diraih ini, Justin dan Hezron berharap kejuaraan ini dapat memotivasi delegasi UI di tahun selanjutnya untuk memiliki performa lebih baik agar memperoleh gelar juara dan terus mengharumkan nama UI.
Atas keberhasilannya ini, keduanya sedang mempersiapkan diri menuju World University Debating Championship (WUDC) 2024 yang akan diadakan di Ho Chi Minh City, Vietnam, di akhir tahun ini.
Selain itu, gelar Roderick Sibarani Award yang berhasil dibawa pulang oleh Justin dan Hezron diharapkan dapat terus membawa dan mencerminkan semangat dan komitmen Roderick Sibarani dalam memperluas dan berkontribusi yang tidak hanya pada kalangan debat parlementer saja, tetapi kepada masyarakat secara luas.
"Biasanya, saya dapat menghabiskan lima sampai enam jam sehari untuk memahami bagaimana debater tingkat internasional berargumentasi dan mempelajarinya,” terangnya.
Ia juga melakukan persiapan secara intensif dengan para pelatih dan pembina English Debating Society (EDS) UI, yaitu Revaldi Nathanael Wirabuana, Gabriel Charlotte Wajong, Agnes Patricia, Rizky Ananda, dan Raynathan Christopher.
Perolehan Overall Best Speaker merupakan kemenangan kedua kalinya yang didapatkan oleh Justin setelah sebelumnya didapatkan pada NUDC 2022. Selain dari persiapan yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk Justin menyampaikan, diperlukan keahlian utama untuk membaca jalannya suatu perdebatan.
“Menurut saya, yang sangat penting adalah the skill to adapt and to say the right things at the right time. Debat dapat menjadi kompetisi yang sangat dinamis, sehingga mengetahui cara mempengaruhi perdebatan untuk keuntungan sendiri adalah bekal untuk memiliki performa individu yang baik,” kata Justin.
Sementara itu, Hezron yang juga berhasil meraih 2nd Best Speaker telah melakukan proses persiapan secara individu dengan menonton video debat dari para debater nasional dan internasional untuk melatih cara berargumentasi, membaca konten speech secara verbatim dalam melatih pelafalan, dan membaca berita untuk menguasai mosi-mosi matter centric.
“Menjadi 2nd Best Speaker di NUDC 2023 tidak hanya datang dari skill saya sebagai seorang individu, tetapi juga keahlian saya dan teammate Justin dalam membenahi mosi dan melakukan berbagai necessary step dalam memenangkan suatu ronde perdebatan, seperti framing, layering arguments, dan membuat set-ups yang jelas untuk mengamankan kemenangan di setiap ronde tersebut,” kata Hezron yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) UI.
Dari kemenangan yang telah berhasil diraih ini, Justin dan Hezron berharap kejuaraan ini dapat memotivasi delegasi UI di tahun selanjutnya untuk memiliki performa lebih baik agar memperoleh gelar juara dan terus mengharumkan nama UI.
Atas keberhasilannya ini, keduanya sedang mempersiapkan diri menuju World University Debating Championship (WUDC) 2024 yang akan diadakan di Ho Chi Minh City, Vietnam, di akhir tahun ini.
Selain itu, gelar Roderick Sibarani Award yang berhasil dibawa pulang oleh Justin dan Hezron diharapkan dapat terus membawa dan mencerminkan semangat dan komitmen Roderick Sibarani dalam memperluas dan berkontribusi yang tidak hanya pada kalangan debat parlementer saja, tetapi kepada masyarakat secara luas.