Mengenal Mobil Hemat Energi UGM Semar Urban Hydroz, Apa Keunggulannya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Gadjah Mada ( UGM) terus berionovasi. Kali ini mahasiswa UGM berhasil membuat mobil hemat energi bernama Mobil Semar Urban Hydroz.
Mobil Semar urban Hydroz tengah mengikuti ajang kompetisi merancang kendaraan hemat energi dalam ajang prestisius Shell Eco Marathon 2023 yang diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 4-9 Juli.
Kompetisi inovasi kendaraan hemat energi ini diikuti 77 tim dari 13 negara seperti Indonesia dengan empat puluh tujuh tim, China menurunkan empat tim, India dua tim, Malaysia tiga tim, Filipina dua tim, Qatar dua tim, Arab Saudi tiga tim, Singapura dua tim, Thailand lima tim, dan Vietnam tiga tim. Selain itu, ada pula peserta dari Kazakhstan dengan dua tim dan masing-masing Brunei Darussalam dan Korea Selatan dengan satu tim.
Koordinator pengembangan fuel cell untuk Urban Hydroz, Reynolds Widhiyanurrochmansyach yang juga mahasiswa Departemen Teknik Mesin & Industri UGM angkatan 2020 ini mengatakan kendaraan Semar Urban Hydroz yang mereka kembangkan berbahan bakar hidrogen yang dianggap lebih hemat bahan bakar.
“Kendaraan ini menggunakan teknologi canggih untuk menghasilkan tenaga listrik melalui reaksi antara hidrogen dan oksigen di dalam sel bahan bakar. Hal ini menghasilkan emisi air murni sebagai satu-satunya produk sampingan, menjadikannya kendaraan yang sepenuhnya bebas emisi dan ramah lingkungan,” kata Reynolds dalam siaran pers seperti dikutip di laman UGM, Kamis (6/7)
Selain berbahan bakar hidrogen, tim juga melakukan pengembangan yang intensif untuk mengoptimalkan desain aerodinamis kendaraan Urban Hydroz. ”Drag semakin kecil, gesekkan bodi kendaraan dengan udara semakin kecil sehingga dapat meningkatkan efisiensi energi yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan,” ujarnya
Disamping itu, material yang digunakan sangat ringan dan kuat karena menggunakan bahan-bahan seperti serat karbon dan aluminium untuk mengurangi bobot kendaraan tanpa mengorbankan kekuatan dan keamanan. “Bahan material ini berkontribusi pada peningkatan efisiensi energi dan performa keseluruhan kendaraan,” paparnya
Tim Semar Urban Hydroz terdiri dari para mahasiswa UGM yang memiliki dedikasi tinggi dan bekerja keras untuk merancang dan membangun kendaraan yang memadukan teknologi masa depan, ramah lingkungan dan keberlanjutan. Dalam persaingan sengit melawan tim-tim terbaik dari seluruh dunia, Tim Semar Urban Hydroz menargetkan bisa memenangkan salah satu penghargaan dalam kategori efisiensi bahan bakar hidrogen.
Sebelumnya, untuk bisa mengikuti kompetisi ini, Tim Semar Urban Hydroz telah mengikuti proses pengujian dan simulasi yang ketat. Mereka telah meluangkan waktu dan upaya yang signifikan untuk mengoptimalkan kendaraan mereka agar mencapai performa terbaik.
“Kami sangat bersemangat dengan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Shell Eco Marathon 2023. Kendaraan kami adalah bukti komitmen kami terhadap inovasi, keberlanjutan, dan lingkungan. Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif untuk masa depan transportasi yang lebih ramah lingkungan,” kata Jayan Sentanuhady selaku Dosen pembimbing Tim Semar UGM.
Mobil Semar urban Hydroz tengah mengikuti ajang kompetisi merancang kendaraan hemat energi dalam ajang prestisius Shell Eco Marathon 2023 yang diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 4-9 Juli.
Kompetisi inovasi kendaraan hemat energi ini diikuti 77 tim dari 13 negara seperti Indonesia dengan empat puluh tujuh tim, China menurunkan empat tim, India dua tim, Malaysia tiga tim, Filipina dua tim, Qatar dua tim, Arab Saudi tiga tim, Singapura dua tim, Thailand lima tim, dan Vietnam tiga tim. Selain itu, ada pula peserta dari Kazakhstan dengan dua tim dan masing-masing Brunei Darussalam dan Korea Selatan dengan satu tim.
Koordinator pengembangan fuel cell untuk Urban Hydroz, Reynolds Widhiyanurrochmansyach yang juga mahasiswa Departemen Teknik Mesin & Industri UGM angkatan 2020 ini mengatakan kendaraan Semar Urban Hydroz yang mereka kembangkan berbahan bakar hidrogen yang dianggap lebih hemat bahan bakar.
“Kendaraan ini menggunakan teknologi canggih untuk menghasilkan tenaga listrik melalui reaksi antara hidrogen dan oksigen di dalam sel bahan bakar. Hal ini menghasilkan emisi air murni sebagai satu-satunya produk sampingan, menjadikannya kendaraan yang sepenuhnya bebas emisi dan ramah lingkungan,” kata Reynolds dalam siaran pers seperti dikutip di laman UGM, Kamis (6/7)
Selain berbahan bakar hidrogen, tim juga melakukan pengembangan yang intensif untuk mengoptimalkan desain aerodinamis kendaraan Urban Hydroz. ”Drag semakin kecil, gesekkan bodi kendaraan dengan udara semakin kecil sehingga dapat meningkatkan efisiensi energi yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan,” ujarnya
Disamping itu, material yang digunakan sangat ringan dan kuat karena menggunakan bahan-bahan seperti serat karbon dan aluminium untuk mengurangi bobot kendaraan tanpa mengorbankan kekuatan dan keamanan. “Bahan material ini berkontribusi pada peningkatan efisiensi energi dan performa keseluruhan kendaraan,” paparnya
Tim Semar Urban Hydroz terdiri dari para mahasiswa UGM yang memiliki dedikasi tinggi dan bekerja keras untuk merancang dan membangun kendaraan yang memadukan teknologi masa depan, ramah lingkungan dan keberlanjutan. Dalam persaingan sengit melawan tim-tim terbaik dari seluruh dunia, Tim Semar Urban Hydroz menargetkan bisa memenangkan salah satu penghargaan dalam kategori efisiensi bahan bakar hidrogen.
Sebelumnya, untuk bisa mengikuti kompetisi ini, Tim Semar Urban Hydroz telah mengikuti proses pengujian dan simulasi yang ketat. Mereka telah meluangkan waktu dan upaya yang signifikan untuk mengoptimalkan kendaraan mereka agar mencapai performa terbaik.
“Kami sangat bersemangat dengan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Shell Eco Marathon 2023. Kendaraan kami adalah bukti komitmen kami terhadap inovasi, keberlanjutan, dan lingkungan. Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif untuk masa depan transportasi yang lebih ramah lingkungan,” kata Jayan Sentanuhady selaku Dosen pembimbing Tim Semar UGM.
(wyn)