Pemerintah Sokong UGM Mendorong Peningkatan Daya Saing SDM
loading...
A
A
A
“Termasuk dengan terus melahirkan lulusan- lulusan dari berbagai strata yang kompeten dan bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa dalam berbagai aspek,” tutup Ida.
Baca juga: Unair Pertahankan Posisi Top 5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2023
Sari Sitalaksmi dari Departemen Manajemen FEB UGM mengungkapkan, kendala yang dihadapi SDM di Tanah Air saat ini adalah skill yang tidak matching dengan kebutuhan industri. Sehingga SDM di Tanah Air memiliki daya saing yang rendah.
“Karenanya pemerintah, industri dan perguruan tinggi harus saling support. Salah satu caranya yakni dengan menberikan kesempatan magang,”katanya.
Dia menambahkan, saat ini banyak lulusan perguruan tinggi yang kompetensinya tidak cocok dengan kebutuhan industri. Masalah tersebut tidak bisa diselesaikan hanya di tingkat akademik, namun butuh kerja sama.
“Itu tak bisa diselesaikan dari industri, tetapi perlu sinergi dengan perguruan tinggi. Juga dengan pemerintah dalam aspek legal (regulasi),”cetusnya.
UGM saat ini tengah mengembangkan program Asean MBA in Sustainability bekerjasama dengan University of Agder Norwegia. “Program itu ditujukan agar ada keberlanjutan dalam pengembangan SDM,” imbuh Guru Besar FEB UGM Eduardus Tandelilin.
FEB UGM, kata dia, terus menyesuaikan kurikulum agar bisa memenuhi kebutuhan SDM di masa depan. “Ada beberapa model yang kami lakukan. Setiap lima tahun berubah, ada yg kita lakukan setiap semester. Kami update kurikulum dengan melibatkan pemangku kepentingan lain,”sebutnya.
Deputy Director MBA UGM Rocky Adiguna, menambahkan, Human Capital harus bergerak menjadi enabler dalam menyiapkan talenta masa depan. Karenanya, perlu penguatan kolaborasi antara industri, universitas, dan pemerintah dalam mempercepat transisi menuju masa depan digital yang berorientasi pada keberlanjutan.
“FEB UGM bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Kuncie, unit bisnis Telkomsel. Program yang kami kembangkan diharapkan dapat menjadi solusi bagi para praktisi Human Capital, pemimpin perusahaan, dan berbagai pemangku kepentingan lain atas tantangan yang timbul dalam lingkungan yang semakin dinamis,”ujarnya
Baca juga: Unair Pertahankan Posisi Top 5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2023
Sari Sitalaksmi dari Departemen Manajemen FEB UGM mengungkapkan, kendala yang dihadapi SDM di Tanah Air saat ini adalah skill yang tidak matching dengan kebutuhan industri. Sehingga SDM di Tanah Air memiliki daya saing yang rendah.
“Karenanya pemerintah, industri dan perguruan tinggi harus saling support. Salah satu caranya yakni dengan menberikan kesempatan magang,”katanya.
Dia menambahkan, saat ini banyak lulusan perguruan tinggi yang kompetensinya tidak cocok dengan kebutuhan industri. Masalah tersebut tidak bisa diselesaikan hanya di tingkat akademik, namun butuh kerja sama.
“Itu tak bisa diselesaikan dari industri, tetapi perlu sinergi dengan perguruan tinggi. Juga dengan pemerintah dalam aspek legal (regulasi),”cetusnya.
UGM saat ini tengah mengembangkan program Asean MBA in Sustainability bekerjasama dengan University of Agder Norwegia. “Program itu ditujukan agar ada keberlanjutan dalam pengembangan SDM,” imbuh Guru Besar FEB UGM Eduardus Tandelilin.
FEB UGM, kata dia, terus menyesuaikan kurikulum agar bisa memenuhi kebutuhan SDM di masa depan. “Ada beberapa model yang kami lakukan. Setiap lima tahun berubah, ada yg kita lakukan setiap semester. Kami update kurikulum dengan melibatkan pemangku kepentingan lain,”sebutnya.
Deputy Director MBA UGM Rocky Adiguna, menambahkan, Human Capital harus bergerak menjadi enabler dalam menyiapkan talenta masa depan. Karenanya, perlu penguatan kolaborasi antara industri, universitas, dan pemerintah dalam mempercepat transisi menuju masa depan digital yang berorientasi pada keberlanjutan.
“FEB UGM bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Kuncie, unit bisnis Telkomsel. Program yang kami kembangkan diharapkan dapat menjadi solusi bagi para praktisi Human Capital, pemimpin perusahaan, dan berbagai pemangku kepentingan lain atas tantangan yang timbul dalam lingkungan yang semakin dinamis,”ujarnya