Walisongo Center Diharapkan Jadi Pusat Literasi dan Penelitian Tentang Walisongo
loading...
A
A
A
SEMARANG - Keberadaan Gedung Walisongo Center diharapkan bisa menjadi pusat literasi dan sumber referensi penelitian tentang Walisongo. Selain itu Walisongo Center merupakan wujud dan komitmen UIN untuk memunculkan identitas seutuhnya sosok Walisongo.
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq,M.Ag mengatakan, didirikannya Walisongo Center merupakan wujud dan komitmen kampusnya untuk memunculkan identitas Walisongo dan seluk beluk mengenai informasi tokoh penting penyebar Islam di Jawa tersebut. “UIN membawa nama besar Walisongo. Maka melalui Walisongo Center ini bisa menjadi pusat literasi, rujukan belajar dan referensi penelitian tentang Walisongo”, ujar Imam dalam ketarangan resminya, Sabtu (12/8/2023).
Gedung Walisongo Center diresmikan pada Jumat (11/8/2023) dan dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki. Selain sebagai pusat kajian, gedung Walisongo Center juga dilengkapi sarana pembelajaran. Turut hadir pula dalam peresmian ini Ketua Walisongo Center Dr.KH.Anasom,M.Hum dan Dzuriah Kanjeng Sunan Drajat yaitu KH Syahrul Munir,M.Pd. Gedung Walisongo Center berlokasi di depan Aula II Kampus 3 UIN Walisongo Center.
Imam menambahkan, selain sebagai pusat kajian, Walisongo Center juga hadir sebagai eduwisata melengkapi sarana penunjang lain yang lebih dulu ada. “Saat ini UIN Walisongo sudah memiliki planetarium dan lebih lengkap dengan Walisongo Center dengan literasi religi. Semoga kehadiran Gedung ini memberikan keberkahan dan kebermanfaatan”, pungkasnya.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan, dirinya mengapresiasi pendirian Gedung Walisongo Center. “Selamat dan saya mengapresiasi Walisongo Center karena peradaban Indonesia diawali dengan keberadaan Walisongo. Saya berharap melalui Walisongo Center bisa menjadi pusat pembelajaran moderasi beragama yang sudah diajarkan Walisongo”, ungkapnya.
Menurut Saiful, moderasi beragama yang selama ini menjadi prioritas dalam Kemenag, spirit keagamaannya sejatinya sudah ada sejak zaman Walisongo. “Kepiawaian Walisongo akhirnya bisa menciptakan peradaban Islam dan menjadikan peradaban Islam maju,”tuturnya.
Ketua Walisongo Center Dr.KH Anasom,M.Hum mengatakan ada empat fungsi utama Walisongo Center yaitu fungsi musium, fungsi laboratorium, fungsi penelitian dan kajian serta fungsi rekreatif,” ujarnya. Walisongo Center memiliki koleksi foto klasik tentang Walisongo yang merekam jejak sejarah perjuangan Walisongo saat berdakwah hingga koleksi gamelan dan wayang kuno. Gamelan dan wayang ini adalah media dakwah yang digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Islam di Pulau Jawa.
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq,M.Ag mengatakan, didirikannya Walisongo Center merupakan wujud dan komitmen kampusnya untuk memunculkan identitas Walisongo dan seluk beluk mengenai informasi tokoh penting penyebar Islam di Jawa tersebut. “UIN membawa nama besar Walisongo. Maka melalui Walisongo Center ini bisa menjadi pusat literasi, rujukan belajar dan referensi penelitian tentang Walisongo”, ujar Imam dalam ketarangan resminya, Sabtu (12/8/2023).
Gedung Walisongo Center diresmikan pada Jumat (11/8/2023) dan dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki. Selain sebagai pusat kajian, gedung Walisongo Center juga dilengkapi sarana pembelajaran. Turut hadir pula dalam peresmian ini Ketua Walisongo Center Dr.KH.Anasom,M.Hum dan Dzuriah Kanjeng Sunan Drajat yaitu KH Syahrul Munir,M.Pd. Gedung Walisongo Center berlokasi di depan Aula II Kampus 3 UIN Walisongo Center.
Imam menambahkan, selain sebagai pusat kajian, Walisongo Center juga hadir sebagai eduwisata melengkapi sarana penunjang lain yang lebih dulu ada. “Saat ini UIN Walisongo sudah memiliki planetarium dan lebih lengkap dengan Walisongo Center dengan literasi religi. Semoga kehadiran Gedung ini memberikan keberkahan dan kebermanfaatan”, pungkasnya.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan, dirinya mengapresiasi pendirian Gedung Walisongo Center. “Selamat dan saya mengapresiasi Walisongo Center karena peradaban Indonesia diawali dengan keberadaan Walisongo. Saya berharap melalui Walisongo Center bisa menjadi pusat pembelajaran moderasi beragama yang sudah diajarkan Walisongo”, ungkapnya.
Menurut Saiful, moderasi beragama yang selama ini menjadi prioritas dalam Kemenag, spirit keagamaannya sejatinya sudah ada sejak zaman Walisongo. “Kepiawaian Walisongo akhirnya bisa menciptakan peradaban Islam dan menjadikan peradaban Islam maju,”tuturnya.
Ketua Walisongo Center Dr.KH Anasom,M.Hum mengatakan ada empat fungsi utama Walisongo Center yaitu fungsi musium, fungsi laboratorium, fungsi penelitian dan kajian serta fungsi rekreatif,” ujarnya. Walisongo Center memiliki koleksi foto klasik tentang Walisongo yang merekam jejak sejarah perjuangan Walisongo saat berdakwah hingga koleksi gamelan dan wayang kuno. Gamelan dan wayang ini adalah media dakwah yang digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Islam di Pulau Jawa.
(wyn)