Ini Penemu Skripsi yang Kini Tak Lagi Jadi Syarat Wajib Kelulusan di Indonesia

Kamis, 31 Agustus 2023 - 10:39 WIB
loading...
Ini Penemu Skripsi yang...
Cikal bakal skripsi berawal dari sebuah kewajiban di abad pertengahan Eropa yang perlu ditunaikan seorang pekerja untuk menjadi anggota asosiasi dengan membuat karya. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Skripsi tak lagi wajib sebagai syarat kelulusan mahasiswa sarjana dan sarjana terapan di Indonesia. Aturan baru tentang skripsi tersebut menjadi terobosan besar di dunia pendidikan tinggi Indonesia mengingat selama ini skripsi selama bertahun tahun diakui sebagai salah satu syarat formal kelulusan mahasiswa jenjang sarjana.

Secara sederhana skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis mahasiswa untuk syarat lulus di jenjang sarjana (S1).Pertanyaannya sejak kapan skripsi yang juga disebut sebagai tugas akhir mahasiswa S1 ini ada di dunia perguruan tinggi. Untuk menjawabnya, artikel kali ini akan memberi penjelasan seputar sejarah skripsi

Siapa Penemu Skripsi di Dunia?

Berawal dari Kewajiban Pekerja Membuat Karya Bernama Masterpeice


Di zaman dulu, di abad pertengahan di Eropa, seorang pekerja yang ingin menjadi anggota asosiasi pekerja harus membuktikan keahliannya dengan menghasilkan suatu karya yang disebut masterpiece. Karya ini kemudian diperiksa oleh para pengurus asosiasi dan kalau yang bersangkutan dinyatakan lulus, ia diberi gelar Master (ahli) di bidangnya dan diterima menjadi anggota asosiasi.

Diadopsi Perguruan Tinggi


Ketika perguruan tinggi atau universitas mulai didirikan di dunia sekitar abad ke-12, para pengelolanya mengadopsi praktik itu sebagai syarat bagi seseorang yang ingin memperoleh gelar Master atau Doktor. Yang bersangkutan harus terlebih dahulu membuktikan diri mampu melaksanakan penelitian ilmiah dengan baik dan benar.



Saat ini, tesis atau disertasi di perguruan tinggi seluruh dunia berfungsi seperti masterpiece para pekerja di zaman abad pertengahan itu yaitu bukti atas kemampuan atau keahlian mereka untuk melaksanakan tugas tertentu.

Untuk apa mahasiswa diwajibkan menulis skripsi? Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan mewajibkan mahasiswa menulis skripsi antara lain:

1. Untuk mendorong mahasiswa melakukan penelitian mandiri dan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan bagi karier mahasiswa di masa depan.

2.Memberikan suatu cara yang dapat mahasiswa gunakan untuk membuktikan kemampuan melakukan penelitian dengan standar profesional dan mengomunikasikannya secara profesional pula.

3.Untuk meningkatkan keahlian umum mahasiswa di bidang yang telah dipilih.



4. Menurut the Australian Vice-Chancellor's Committee's Academic Standards Panel: Economics (Panel Standar Akademik dari Komisi Rektor Australia di bidang Ekonomi) ada beberapa tujuan pembuatan skripsi:

a. Skripsi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memadukan berbagai aspek bidang studi mereka yang dalam tahun-tahun sebelumnya telah mereka pelajai sebagai mata kuliah terpisah-pisah.

b. Skripsi merupakan alat penilaian yang amat bagus karena dapat memberikan lingkungan di mana sifat-sifat unggul dari para lulusan kelompok rangking teratas dapat ditunjukkan, yaitu keorisinilan, penguasaan bidang studi dan suatu rasa bagaimana menggunakannya, serta kreatifitas.

c. Skripsi mengembangkan dan menguji kemampuan mahasiswa untuk mengorganisir dan melaksanakan penelitian yang memerlukan waktu panjang dan menyajikan hasil penelitian yang rumit itu dengan baik.

d.Skripsi adalah satu-satunya bagian dari tahun honours (S1) yang dapat mereka katakan sebagai karya penting mereka sendiri. Mahasiswa cenderung tidak menganggap transkrip nilai matakuliah mereka seperti ini.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6302 seconds (0.1#10.140)