Hadir Pembicara Kelas Dunia, FST UT Gelar International Seminar Of Science and Technology
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) melalui Fakultas Sains dan Teknologi (FST) menyelenggarakan The 3rd International Seminar of Science and Technology (ISST). Hadir pembicara kelas dunia di seminar internasional ini.
Dekan FST UT Dr. Subekti Nurmawati, M.Si. menjelaskan, seminar internasional ini merupakan kali ketiga seminar yang digelar pihaknya. Fokus pembahasan seminar disesuaikan dengan program studi FST. Yaitu Matematika, Statistika, Geografi, Agribisnis, Perencanaan Wilayah dan Kota, Sistem Informasi, dan Teknologi Pangan.
"Topik dan tema yang kita angkat pada setiap seminar tersebut adalah yang memayungi ketujuh prodi tersebut," ujarnya di sela seminar, dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Menuju Universitas Berkualitas Dunia, UT Lakukan Akreditasi Internasional Program Studi
Dia menjelaskan, seminar internasional ini juga menjadi promosi kompetensi dosen dan mahasiswa FST untuk bisa menampilkan karya dan produk penelitiannya dalam bentuk eksibisi.
"Melalui berbagai upaya salah satunya ISST ini jumlah mahasiswa FST semakin meningkat. Dari 24 ribuan saat ini ada 33 ribuan mahasiswa," ungkapnya.
Pada tahun ini, ISST mengambil tema “Trends in Science and Technology for Sustainable Living”. Seminar ini mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno dan Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria.
Seminar ini menampilkan pembicara dari berbagai institusi pendidikan kelas dunia yang hadir langsung di UTCC seperti Prof. Panuwat Suppakul dari Kasetsart University, Thailand, yang membahas tentang tren kemasan makanan cerdas untuk kehidupan berkelanjutan.
Baca juga: Top, Jumlah Mahasiswa UT Tembus Setengah Juta
Selain itu juga hadir secara daring, Prof. Erika Hausenblas dari Montan Universitat Leoben, Austria, kemudian Robert Smith, Director of Higher Education and eResearch Microsoft APAC, dan Prof. Deden Rukmana dari Alabama University.
Dari Indonesia, terdapat akademisi yaitu Dr. Vita Elysia dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, FST UT.
Sementara Wakil Dekan Bidang Akademik FST UT yang juga Ketua Panitia ISST Ernik Yuliana, S.Pi., M.T. menjelaskan, ISST menjadi ajang ilmiah bagi dosen dan mahasiswa untuk memublikasikan penelitian dan hasil pemikiran mereka.
Selain itu juga menjadi ajang publikasi karena karya yang dipresentasikan di ISST akan dipublikasikan di prosiding penelitian terindeks Scopus.
"Kemudian yang tidak masuk prosidong Scopus akan dipublikasikan di prosiding ISST yang berISSN," pungkasnya.
Lihat Juga: Orasi Ilmiah Hendy Setiono di Uniska: Gastrodiplomasi Jadi Strategi Kenalkan Kuliner Nusantara
Dekan FST UT Dr. Subekti Nurmawati, M.Si. menjelaskan, seminar internasional ini merupakan kali ketiga seminar yang digelar pihaknya. Fokus pembahasan seminar disesuaikan dengan program studi FST. Yaitu Matematika, Statistika, Geografi, Agribisnis, Perencanaan Wilayah dan Kota, Sistem Informasi, dan Teknologi Pangan.
"Topik dan tema yang kita angkat pada setiap seminar tersebut adalah yang memayungi ketujuh prodi tersebut," ujarnya di sela seminar, dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Menuju Universitas Berkualitas Dunia, UT Lakukan Akreditasi Internasional Program Studi
Dia menjelaskan, seminar internasional ini juga menjadi promosi kompetensi dosen dan mahasiswa FST untuk bisa menampilkan karya dan produk penelitiannya dalam bentuk eksibisi.
"Melalui berbagai upaya salah satunya ISST ini jumlah mahasiswa FST semakin meningkat. Dari 24 ribuan saat ini ada 33 ribuan mahasiswa," ungkapnya.
Pada tahun ini, ISST mengambil tema “Trends in Science and Technology for Sustainable Living”. Seminar ini mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno dan Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria.
Seminar ini menampilkan pembicara dari berbagai institusi pendidikan kelas dunia yang hadir langsung di UTCC seperti Prof. Panuwat Suppakul dari Kasetsart University, Thailand, yang membahas tentang tren kemasan makanan cerdas untuk kehidupan berkelanjutan.
Baca juga: Top, Jumlah Mahasiswa UT Tembus Setengah Juta
Selain itu juga hadir secara daring, Prof. Erika Hausenblas dari Montan Universitat Leoben, Austria, kemudian Robert Smith, Director of Higher Education and eResearch Microsoft APAC, dan Prof. Deden Rukmana dari Alabama University.
Dari Indonesia, terdapat akademisi yaitu Dr. Vita Elysia dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, FST UT.
Sementara Wakil Dekan Bidang Akademik FST UT yang juga Ketua Panitia ISST Ernik Yuliana, S.Pi., M.T. menjelaskan, ISST menjadi ajang ilmiah bagi dosen dan mahasiswa untuk memublikasikan penelitian dan hasil pemikiran mereka.
Selain itu juga menjadi ajang publikasi karena karya yang dipresentasikan di ISST akan dipublikasikan di prosiding penelitian terindeks Scopus.
"Kemudian yang tidak masuk prosidong Scopus akan dipublikasikan di prosiding ISST yang berISSN," pungkasnya.
Lihat Juga: Orasi Ilmiah Hendy Setiono di Uniska: Gastrodiplomasi Jadi Strategi Kenalkan Kuliner Nusantara
(nnz)