Civitas Akademika Telkom University Bandung Bedah Airport & Beyond
loading...
A
A
A
BANDUNG - Bedah buku Airport & Beyond berlangsung di Telkom University ( Tel-U ) Bandung, Selasa (24/10/2023). Bedah buku menghadirkan langsung dua penulisnya yaitu Muhammad Awaluddin (Direktur Utama PT Angkasa Pura II) dan Ferdian Agustiana (Plt Direktur Utama PT Angkasa Pura Sarana Digital).
Bertindak sebagai penelaah adalah Prof Indrawati (Guru Besar Fakulta Ekonomi Bisnis Tel-U), serta dibuka langsung Dr Ratri Wahyuningtyas (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tel-U). Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa dan civitas akademika Tel-U berlangsung menarik dan interaktif. Para peserta disuguhkan oleh pembahasan mengenai pesan-pesan yang disampaikan dalam buku Airport & Beyond.
Muhammad Awaluddin mengatakan, buku ini bisa menjadi referensi dan rujukan para pemuda untuk melanjutkan pengembangan infrastruktur transportasi modern di Indonesia. “Buku ini berisi pengetahuan mendalam, ide-ide inovatif, dan praktik terbaik dalam merancang dan mengoperasikan smart airport di Indonesia,” katanya.
Dia berharap buku ini bisa mendorong para pembaca untuk menjelajahi dunia teknologi yang terkini dan memahami manfaatnya dalam menciptakan bandara yang lebih cerdas dan terhubung. Bahwa bandara modern tidak hanya sekadar tempat untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat.
”Tetapi juga pusat kegiatan yang menyediakan pengalaman yang mengesankan, aman, dan efisien bagi para penumpang, maskapai, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya,” terangnya.
Sementara Ferdian Agustiana menekankan aspek kolaborasi yang menjadi kunci keberhasilan masa depan bisinis bandar udara yang berkelanjutan di Indonesia. Menurutnya, faktor utama keberlanjutan bisnis bandara adalah kolaborasi yang baik antara manajemen bandara dan seluruh mitra atau stakeholder.
Tujuannya mencapai tujuan bersama dalam hal pengembangan serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas bandar udara sebagai layanan publik. Dia juga mengajak para akademisi dan cendekiawan untuk berkolaborasi bersama memberikan pemikiran serta masukan dalam menghadapi tantangan yang muncul di era penerbangan modern.
”Dengan harapan bahwa buku ini akan membuka wawasan pembaca, memicu diskusi, dan menginspirasi inovasi di industri penerbangan,” tambahnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Tel-U Prof Indrawati menilai buku ini menggunakan bahasa yang mudah dicerna. Penulis juga dinilai sangat jeli dalam memandang perkembangan industri penerbangan.
Menurutnya, buku ini bisa dikatakan sebagai yang pertama membahas industri penerbangan di Indonesia secara holistik dan komprehensif. Menjelaskan perkembangan, tantangan, dan bagaimana mengimplementasikan bandara yang modern. ”Saya berharap ada versi lain dari buku ini, yaitu buku ajar yang bisa menjadi referensi bagi dunia pendidikan,” ujarnya.
Buku Airport & Beyond berbicara tentang inovasi teknologi yang mendorong transformasi industri penerbangan, seperti artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), big data, dan sebagainya. Selain itu, buku ini membahas pula tren dan tantangan terkini yang mempengaruhi pengalaman penumpang, keselamatan, keberlanjutan, dan operasional bandara secara keseluruhan.
Bertindak sebagai penelaah adalah Prof Indrawati (Guru Besar Fakulta Ekonomi Bisnis Tel-U), serta dibuka langsung Dr Ratri Wahyuningtyas (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tel-U). Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa dan civitas akademika Tel-U berlangsung menarik dan interaktif. Para peserta disuguhkan oleh pembahasan mengenai pesan-pesan yang disampaikan dalam buku Airport & Beyond.
Muhammad Awaluddin mengatakan, buku ini bisa menjadi referensi dan rujukan para pemuda untuk melanjutkan pengembangan infrastruktur transportasi modern di Indonesia. “Buku ini berisi pengetahuan mendalam, ide-ide inovatif, dan praktik terbaik dalam merancang dan mengoperasikan smart airport di Indonesia,” katanya.
Dia berharap buku ini bisa mendorong para pembaca untuk menjelajahi dunia teknologi yang terkini dan memahami manfaatnya dalam menciptakan bandara yang lebih cerdas dan terhubung. Bahwa bandara modern tidak hanya sekadar tempat untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat.
”Tetapi juga pusat kegiatan yang menyediakan pengalaman yang mengesankan, aman, dan efisien bagi para penumpang, maskapai, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya,” terangnya.
Sementara Ferdian Agustiana menekankan aspek kolaborasi yang menjadi kunci keberhasilan masa depan bisinis bandar udara yang berkelanjutan di Indonesia. Menurutnya, faktor utama keberlanjutan bisnis bandara adalah kolaborasi yang baik antara manajemen bandara dan seluruh mitra atau stakeholder.
Tujuannya mencapai tujuan bersama dalam hal pengembangan serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas bandar udara sebagai layanan publik. Dia juga mengajak para akademisi dan cendekiawan untuk berkolaborasi bersama memberikan pemikiran serta masukan dalam menghadapi tantangan yang muncul di era penerbangan modern.
”Dengan harapan bahwa buku ini akan membuka wawasan pembaca, memicu diskusi, dan menginspirasi inovasi di industri penerbangan,” tambahnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Tel-U Prof Indrawati menilai buku ini menggunakan bahasa yang mudah dicerna. Penulis juga dinilai sangat jeli dalam memandang perkembangan industri penerbangan.
Menurutnya, buku ini bisa dikatakan sebagai yang pertama membahas industri penerbangan di Indonesia secara holistik dan komprehensif. Menjelaskan perkembangan, tantangan, dan bagaimana mengimplementasikan bandara yang modern. ”Saya berharap ada versi lain dari buku ini, yaitu buku ajar yang bisa menjadi referensi bagi dunia pendidikan,” ujarnya.
Buku Airport & Beyond berbicara tentang inovasi teknologi yang mendorong transformasi industri penerbangan, seperti artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), big data, dan sebagainya. Selain itu, buku ini membahas pula tren dan tantangan terkini yang mempengaruhi pengalaman penumpang, keselamatan, keberlanjutan, dan operasional bandara secara keseluruhan.
(poe)