Pacu Kreativitas, Seni Penting Dikenalkan Sejak Dini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penumbuhan minat berkesenian sejatinya tak mengenal usia. Namun, akan lebih baik jika dukungan berkesenian diberikan sejak usia dini.
Ilustrator Muhammad Taufik mengatakan, memiliki minat dalam seni memang penting untuk ditumbuhkan sejak dini. Meski jika setelah dewasa individu tersebut tidak menjadi seorang seniman namun seni akan memacu kreativitas seseorang.
"Seni itu harus dikenalkan sedini mungkin. Ada istilah semua anak pada hakikatnya lahir sebagai seniman. Tapi pas dewasa ada yang lanjut dan ada yang tidak," ungkapnya pada diskusi Art 4 All yang digelar Faber-Castell, berdasarkan keterangan resmi, Kamis (9/11/2023).
Baca juga: Gerakan Passeddingeng Ganjar Gelar Lomba Layang-Layang di Bone
Ilustrator papan atas Indonesia ini menuturkan, jika keluarga bisa mendukung minat seni itu sejak dini maka individu itu pun bisa lebih serius lagi untuk mengembangkan kemampuannya itu sehingga bisa menjadi profesi.
Muhammad Taufik yang akrab dipanggil Emte ini berkaca dari pengalaman dirinya sendiri bahwa seni itu sudah menjadi dari hidupnya. Emte mengaku, sejak kecil senang menggambar dan jika anak lain gembira dikasi mainan maka dia akan anteng jika diberi kertas kosong dan pulpen.
Baca juga: Berbagi Penelitian dan Inovasi Baru, IKJ Gelar Seminar Pusaran Urban III
"Profesi aku bisa dibilang tidak jauh-jauh dari menggambar. Hal yang dulu aku kecil lakukan sebagai hobi dan bersenang-senang kini malah menjadi sebuah profesi yang hingga saat ini masih aku nikmati," ujarnya.
Hal ini juga diamini Visual Artist Tusita Mangalani yang menuturkan, seni memang tidak mengenal usia. Bahkan sekarang dengan maraknya sosial media anak-anak hingga orang tua pun bisa menjadi seniman.
"Tinggal masalah berkaryanya mau dibawa ke mana sehingga art for all itu bisa menjelma sebagai seni untuk semua orang, semua kalangan, dan tidak ada batasan," ungkapnya.
Tusita yang merupakan alumni ITB ini mengaku memilih seni lukis sebagai profesi. Ia mengaku beruntung karena didukung penuh oleh orang tuanya sehingga beragam kegiatan yang mengarah ke profesinya mendapat restu dan arahan dari kedua orang tuanya.
Di sisi lain, Art therapist, Adi Chandra mengungkapkan, seni itu sekarang multi aspek, secara tidak langsung dibutuhkan dimanapun. Jika bicara soal penumbuhan minat berkesenian, orang tua dinilai punya peran penting dalam mengarahkan hal tersebut. Sehingga, diharapkan orang tua juga berperan dalam fase eksplorasi berkesenian pada anak.
Dengan begitu, sambung Adi, Keterampilan serta kreativitas pada diri anak diharapkan bisa bereksplorasi dari pendampingan perkembangan anak. Jika dikaitkan dalam prospek pekerjaan kedepan, kemampuan untuk memiliki pandangan kreatif saat ini menjadi satu hal yang terus dibutuhkan.
"Kreativitas bukan cuma membuat karya secara fisik, tapi bagaimana membentuk mental untuk mencari berbagai solusi dari sebuah permasalahan. Itu wujud yang relevan jika dikaitkan dengan prospek kedepan," beber dia.
Terakhir, PR Manager FCII, Andri Kurniawan mengatakan seni adalah untuk semua kalangan usia tanpa mengenal strata. Lewat seni, kata dia kreativitas akan muncul.
"Faber-Castell menyadari akan hal tersebut, makanya setiap produk kami akan membuat semua kalangan lebih kreatif," kata Andri.
Ilustrator Muhammad Taufik mengatakan, memiliki minat dalam seni memang penting untuk ditumbuhkan sejak dini. Meski jika setelah dewasa individu tersebut tidak menjadi seorang seniman namun seni akan memacu kreativitas seseorang.
"Seni itu harus dikenalkan sedini mungkin. Ada istilah semua anak pada hakikatnya lahir sebagai seniman. Tapi pas dewasa ada yang lanjut dan ada yang tidak," ungkapnya pada diskusi Art 4 All yang digelar Faber-Castell, berdasarkan keterangan resmi, Kamis (9/11/2023).
Baca juga: Gerakan Passeddingeng Ganjar Gelar Lomba Layang-Layang di Bone
Ilustrator papan atas Indonesia ini menuturkan, jika keluarga bisa mendukung minat seni itu sejak dini maka individu itu pun bisa lebih serius lagi untuk mengembangkan kemampuannya itu sehingga bisa menjadi profesi.
Muhammad Taufik yang akrab dipanggil Emte ini berkaca dari pengalaman dirinya sendiri bahwa seni itu sudah menjadi dari hidupnya. Emte mengaku, sejak kecil senang menggambar dan jika anak lain gembira dikasi mainan maka dia akan anteng jika diberi kertas kosong dan pulpen.
Baca juga: Berbagi Penelitian dan Inovasi Baru, IKJ Gelar Seminar Pusaran Urban III
"Profesi aku bisa dibilang tidak jauh-jauh dari menggambar. Hal yang dulu aku kecil lakukan sebagai hobi dan bersenang-senang kini malah menjadi sebuah profesi yang hingga saat ini masih aku nikmati," ujarnya.
Hal ini juga diamini Visual Artist Tusita Mangalani yang menuturkan, seni memang tidak mengenal usia. Bahkan sekarang dengan maraknya sosial media anak-anak hingga orang tua pun bisa menjadi seniman.
"Tinggal masalah berkaryanya mau dibawa ke mana sehingga art for all itu bisa menjelma sebagai seni untuk semua orang, semua kalangan, dan tidak ada batasan," ungkapnya.
Tusita yang merupakan alumni ITB ini mengaku memilih seni lukis sebagai profesi. Ia mengaku beruntung karena didukung penuh oleh orang tuanya sehingga beragam kegiatan yang mengarah ke profesinya mendapat restu dan arahan dari kedua orang tuanya.
Di sisi lain, Art therapist, Adi Chandra mengungkapkan, seni itu sekarang multi aspek, secara tidak langsung dibutuhkan dimanapun. Jika bicara soal penumbuhan minat berkesenian, orang tua dinilai punya peran penting dalam mengarahkan hal tersebut. Sehingga, diharapkan orang tua juga berperan dalam fase eksplorasi berkesenian pada anak.
Dengan begitu, sambung Adi, Keterampilan serta kreativitas pada diri anak diharapkan bisa bereksplorasi dari pendampingan perkembangan anak. Jika dikaitkan dalam prospek pekerjaan kedepan, kemampuan untuk memiliki pandangan kreatif saat ini menjadi satu hal yang terus dibutuhkan.
"Kreativitas bukan cuma membuat karya secara fisik, tapi bagaimana membentuk mental untuk mencari berbagai solusi dari sebuah permasalahan. Itu wujud yang relevan jika dikaitkan dengan prospek kedepan," beber dia.
Terakhir, PR Manager FCII, Andri Kurniawan mengatakan seni adalah untuk semua kalangan usia tanpa mengenal strata. Lewat seni, kata dia kreativitas akan muncul.
"Faber-Castell menyadari akan hal tersebut, makanya setiap produk kami akan membuat semua kalangan lebih kreatif," kata Andri.
(nnz)