Peran Orang Tua Dinilai Penting untuk Mengembangkan Kreativitas Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Orang tua memiliki peran penting dalam mengembangkan jiwa kreativitas anak. Terlebih saat ini Kurikulum Merdeka pun memberi ruang kebebasan anak untuk mengikuti kegiatan akademik dan juga non akademik.
Kurikulum Merdeka merupakan konsep pendidikan yang memberi kebebasan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat serta mengembangkan potensi pribadi anak secara holistik.
Tidak sekedar akademis semata namun anak pun juga penting dibekali keterampilan yang bersifat non akademis seperti seni untuk mengasah jiwa kreatifitas anak. Dukungan ini pun tak hanya dilakukan oleh guru sekolah namun juga orang tua.
Baca juga: Mengetahui Keajaiban Dunia Sel yang Berperan Penting pada Makhluk Hidup
Hal ini juga yang menjadi kampanye Faber-Castell yang salah satu dukungan kepada kreativitas anak diwujudkan melalui Family Art Competition 4.
Managing Director Faber-Castell International Indonesia Yandramin Halim mengatakan, minat anak-anak di Indonesia terhadap dunia kreatif dan seni semakin tinggi. Hal ini pun didukung oleh pemerintah melalui Kurikulum Merdeka.
"Kurikulum Merdeka mengutamakan kegiatan non akademik selain akademik. Di negara lain sekarang mengutamakan kegiatan seni dan Indonesia pun tidak kalah," ujarnya, dalam keterangan resmi.
Baca juga: Profesi Penulis Dinilai Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kecerdasan Buatan
Yandramin menjelaskan, pihaknya mengajak para orang tua untuk ikut serta dalam perlombaan ini karena peran serta orang tua dalam prestasi dan mengasah kemampuan kreativitas anak sangat penting.
"Kami ingin menggerakkan kembali kegiatan-kegiatan seni di lingkungan keluarga. Dan uniknya, dalam lomba ini anak dan orang tua menjadi satu tim," ujarnya.
Dalam mendukung tumbuhnya kesenian di sekolah dan juga Kurikulum Merdeka, ujarnya, pihaknya juga telah melatih 7.000 guru PAUD pelatihan seni, misalnya seni menggambar, kerajinan tangan, dan bentuk kreativitas lainnya agar guru bisa menularkan kemampuan kreatif itu kepada anak didiknya.
Kurikulum Merdeka merupakan konsep pendidikan yang memberi kebebasan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat serta mengembangkan potensi pribadi anak secara holistik.
Tidak sekedar akademis semata namun anak pun juga penting dibekali keterampilan yang bersifat non akademis seperti seni untuk mengasah jiwa kreatifitas anak. Dukungan ini pun tak hanya dilakukan oleh guru sekolah namun juga orang tua.
Baca juga: Mengetahui Keajaiban Dunia Sel yang Berperan Penting pada Makhluk Hidup
Hal ini juga yang menjadi kampanye Faber-Castell yang salah satu dukungan kepada kreativitas anak diwujudkan melalui Family Art Competition 4.
Managing Director Faber-Castell International Indonesia Yandramin Halim mengatakan, minat anak-anak di Indonesia terhadap dunia kreatif dan seni semakin tinggi. Hal ini pun didukung oleh pemerintah melalui Kurikulum Merdeka.
"Kurikulum Merdeka mengutamakan kegiatan non akademik selain akademik. Di negara lain sekarang mengutamakan kegiatan seni dan Indonesia pun tidak kalah," ujarnya, dalam keterangan resmi.
Baca juga: Profesi Penulis Dinilai Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kecerdasan Buatan
Yandramin menjelaskan, pihaknya mengajak para orang tua untuk ikut serta dalam perlombaan ini karena peran serta orang tua dalam prestasi dan mengasah kemampuan kreativitas anak sangat penting.
"Kami ingin menggerakkan kembali kegiatan-kegiatan seni di lingkungan keluarga. Dan uniknya, dalam lomba ini anak dan orang tua menjadi satu tim," ujarnya.
Dalam mendukung tumbuhnya kesenian di sekolah dan juga Kurikulum Merdeka, ujarnya, pihaknya juga telah melatih 7.000 guru PAUD pelatihan seni, misalnya seni menggambar, kerajinan tangan, dan bentuk kreativitas lainnya agar guru bisa menularkan kemampuan kreatif itu kepada anak didiknya.