Dijuluki Duta PMM, Ini yang Dilakukan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Tarakan

Rabu, 06 Maret 2024 - 13:52 WIB
loading...
A A A
Terhitung semenjak Oktober 2022 hingga Oktober 2023 lalu, Asnawir sudah berkeliling mengunjungi lebih kurang 490 sekolah. Jumlah sekolah itu terus bertambah karena tak sedikit sekolah lain yang memintanya datang memberikan bimbingan kepada para guru untuk memaksimalkan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Asnawir memahami bahwa di lapangan terjadi perbedaan persepsi dalam menerapkan PMM, sehingga seringkali menimbulkan miskonsepsi tentang platform tersebut, bahkan tak jarang itu membuat banyak pihak merasa PMM hanya merepotkan guru.

“Banyak kawan-kawan menggunakan PMM hanya untuk mengejar centang hijau. Akhirnya kita ajarin kawan-kawan itu menggunakan PMM. Baik fungsi mengajar, belajar, dan bekerja. Di PMM lengkap semua, tuturnya.

“Saya juga meminta guru-guru agar tidak me-skip video pembelajaran di PMM melainkan ditonton sampai habis. Wah luar biasa, setelah itu, mereka jadi paham bahwa kalau hanya untuk mengejar centang hijau ya ilmunya jadi gak dapat, karena ilmunya ada di video-video berbagai. Setelah itu, para guru dapat melakukan aksi nyata sebagai cara untuk menerapkan ilmu tersebut,” ungkapnya.

Asnawir mengatakan bahwa respons para guru sangat mengharukan. “Pak, kami nggak tahu loh, Pak, apa manfaatnya PMM kalau bapak nggak masuk begini. Awalnya kami belum tahu manfaat PMM, tapi ternyata di PMM itu lengkap banget ya untuk Implementasi Kurikulum Merdeka,” ujarnya menirukan kembali komentar seorang guru dari sebuah sekolah yang ia kunjungi.

Berbeda dengan miskonsepsi yang mengatakan PMM menambah beban, Asnawir mengalami hal sebaliknya. Platform digital ini justru membuatnya lebih fokus mengurus sekolah.

Ia sebagai kepala sekolah tidak perlu menghabiskan waktu untuk kunjungan, karena di PMM sudah menyediakan banyak materi. “Kalau PMM, bapak dan ibu kapanpun mau belajar, 15 menit, 20 menit, atau satu jam, itu Insya Allah bisa,” ujarnya.

Selain itu, Asnawir menekankan kepada para guru tentang pentingnya Komunitas Belajar. Kemendikbudristek mendorong adanya komunitas bagi guru untuk saling belajar justru agar terjadi praktik saling berbagi dan berkembang bersama dalam melakukan Implementasi Kurikulum Merdeka.

“Kami buat mereka berkelompok dan kami ajari pola berkolaborasi di mana mereka kami suruh mendengarkan video-video itu sampai tuntas. Kalau sudah ditonton sampai selesai, mereka pun dapat berbagi pemahaman,” ungkapnya.

Karakteristik dan kondisi sekolah sangat berbeda, tetapi dengan adanya video PMM ini tentunya membuat mereka menyadari ada konten penting yang dapat mereka pahami. Lalu, mereka pun dapat mencoba mengkontekstualisasikan ke dalam kondisi lingkup sekolah mereka masing-masing. Dan mereka ternyata bisa begitu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Mengenal Ruang GTK Pengganti...
Mengenal Ruang GTK Pengganti Merdeka Belajar yang Diusung Kemendikdasmen
Merdeka Mengajar Diganti...
Merdeka Mengajar Diganti Ruang GTK, Ini Cara Unduhnya di Android
Mengenal Wahyudi Aksara,...
Mengenal Wahyudi Aksara, Guru Muda yang Nyalakan Pelita di Tanah Borneo
Wahyudi, Guru Inspirator:...
Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lebih dari Sekadar Mengajar,...
Lebih dari Sekadar Mengajar, Wahyudi yang Mendidik dengan Hati
Hadir di Bali, Taste...
Hadir di Bali, Taste of Queensland Kenalkan Cita Rasa Daging Sapi Australia
Tiopilus, Kisah Anak...
Tiopilus, Kisah Anak Muda Inspiratif yang Sukses Membangun Brand Fesyen Vantera
BRI Peduli Turut Bangun...
BRI Peduli Turut Bangun SDM Unggul melalui Bantuan Pendidikan di Daerah 3T
Rekomendasi
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
Daftar Pelatih Real...
Daftar Pelatih Real Madrid yang Paling Banyak Persembahkan Trofi Juara
Asia Berpotensi Buang...
Asia Berpotensi Buang Dolar AS Rp41.300 Triliun, Ancaman Besar bagi Amerika
50 Ucapan Hari Waisak...
50 Ucapan Hari Waisak 2025 yang Penuh Kedamaian dan Bermakna
3 Jet Tempur Rafale...
3 Jet Tempur Rafale Ditembak Jatuh Pakistan, Saham Dassault Langsung Jeblok
9 Sektor yang Jadi Korban...
9 Sektor yang Jadi Korban Serangan Siber Pakistan, Salah Satunya Data Sensistif Militer India Dicuri
Berita Terkini
35 Contoh Soal Penalaran...
35 Contoh Soal Penalaran Numerik Kepolisian 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Seleksi Mandiri ITB...
Seleksi Mandiri ITB 2025 Dibuka, Ada Jalur Beasiswa dan KIP Kuliah
Riwayat Pendidikan Prilly...
Riwayat Pendidikan Prilly Latuconsina, Pacar Omara Esteghlal yang Jadi Dosen di LSPR
Riwayat Pendidikan Jenderal...
Riwayat Pendidikan Jenderal Gatot Nurmantyo, Mantan Panglima TNI di Era Joko Widodo
Kemendiktisaintek Luncurkan...
Kemendiktisaintek Luncurkan Kampus Berdampak: Dorong Perguruan Tinggi Jadi Motor Perubahan Sosial
Pendidikan Indonesia...
Pendidikan Indonesia di Titik Nadir? Ini Seruan Kritis GSM pada Hardiknas 2025
Infografis
Ini Tersangka Serangan...
Ini Tersangka Serangan Mobil yang Tewaskan 15 Orang di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved