P2G Sebut Penerimaan Siswa Angkatan Pertama Kurikulum Merdeka di SNBP 2024 Menurun
loading...
A
A
A
“Sebagai contoh, sekolah kedinasan seperti Akademi Kepolisian (AKPOL), dan Akademi Militer (AKMIL TNI) masih mencantumkan penjurusan IPA dan IPS untuk pendaftarannya. Sedangkan kurikulum Merdeka sudah tidak mengenal penjurusan IPA dan IPS di SMA. Jelas ini merugikan anak,” ungkapnya.
Atas kondisi ini, P2G menyebut hal ini membuat orang tua, siswa, guru, dan kepala sekolah di SMA Sekolah Penggerak kecewa dan khawatir, karena anak-anak mereka tidak diterima SNBP.
Selain itu, para orang tua dan siswa cemas jika pola yang sama akan terulang lagi, merugikan hak-hak anak dalam seleksi SNBP dan sekolah kedinasan tahun 2025 mendatang. Tentunya akan berdampak juga terhadap citra dari Kurikulum Merdeka itu sendiri.
"Kemendikbudristek pada September 2022 merilis Merdeka Belajar Episode 22 tentang “Transformasi Seleksi Perguruan Tinggi." Seharusnya sejak itu sudah dibuat skema penyesuaian oleh PTN untuk menerima lulusan Kurikulum Merdeka Angkatan I yang lulus tahun 2024," pungkasnya.
Sementara Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2024 Prof Ganefri mengatakan, sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka tidak bisa dijadikan ukuran pada jumlah siswa yang diterima di jalur SNBP.
"Jadi kalau di SNBP tidak bisa dijadikan rujukan dasar. Bisa dilihat keberhasilannya Kurikulum Merdeka di UTBK jika semakin banyak (siswa) yang lulus di sana," katanya ketika dimintai tanggapan.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) ini menyebut, bahkan sejumlah PTN menambah kuota penerimaan mahasiswa baru di jalur prestasi ini. Tentunya hal ini akan memperluas akses dan kuota bagi sekolah untuk mendaftarkan siswanya di jalur SNBP.
Menimbulkan Kecemasan dan Kekhawatiran
Atas kondisi ini, P2G menyebut hal ini membuat orang tua, siswa, guru, dan kepala sekolah di SMA Sekolah Penggerak kecewa dan khawatir, karena anak-anak mereka tidak diterima SNBP.
Selain itu, para orang tua dan siswa cemas jika pola yang sama akan terulang lagi, merugikan hak-hak anak dalam seleksi SNBP dan sekolah kedinasan tahun 2025 mendatang. Tentunya akan berdampak juga terhadap citra dari Kurikulum Merdeka itu sendiri.
"Kemendikbudristek pada September 2022 merilis Merdeka Belajar Episode 22 tentang “Transformasi Seleksi Perguruan Tinggi." Seharusnya sejak itu sudah dibuat skema penyesuaian oleh PTN untuk menerima lulusan Kurikulum Merdeka Angkatan I yang lulus tahun 2024," pungkasnya.
Sementara Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2024 Prof Ganefri mengatakan, sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka tidak bisa dijadikan ukuran pada jumlah siswa yang diterima di jalur SNBP.
"Jadi kalau di SNBP tidak bisa dijadikan rujukan dasar. Bisa dilihat keberhasilannya Kurikulum Merdeka di UTBK jika semakin banyak (siswa) yang lulus di sana," katanya ketika dimintai tanggapan.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) ini menyebut, bahkan sejumlah PTN menambah kuota penerimaan mahasiswa baru di jalur prestasi ini. Tentunya hal ini akan memperluas akses dan kuota bagi sekolah untuk mendaftarkan siswanya di jalur SNBP.
(nnz)