5 Fakta Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati, Terbaru di UGM dan Pertama di Asia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati jadi Program Studi baru yang dibuka Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada ( UGM ). Terdapat beberapa fakta menarik yang berkaitan dengan prodi baru ini.
Dikutip dari laman resmi UGM, profesi Kurator Keanekaragaman Hayati merupakan langkah awal dan pembuka sejarah dalam memperkuat posisi dan peran strategis Biologi pada dalam menopang Indonesia sebagai negara Megabiodiversitas dunia.
Baca juga: Pertama di Asia dan Indonesia, Ini Prodi Profesi Terbaru UGM
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono, mengungkapkan jika pembukaan prodi ini bertujuan untuk memperkuat implementasi Inpres No.1/2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati jadi Prodi pertama di Indonesia dan Asia yang fokus untuk mencetak Kurator Kehati, setelah Cambridge University, Inggris. Menjadikan ini sebagai gebrakan baru yang diambil oleh UGM di tahun 2024 ini.
Untuk pengembangan prodi baru ini, Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama dengan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Indonesia Biologist Association (IBA) atau Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia (PIHI).
Sebelum dibuka pada tahun 2024, Fakultas Biologi UGM terlebih dahulu menyelenggarakan Uji Sertifikasi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati bidang Tumbuhan untuk beberapa dosen UGM yang memiliki kompetensi yang sesuai, di tahun 2023 lalu.
Uji sertifikasi yang dilaksanakan pada 11 Mei 2023 itu diadakan di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, Uji Sertifikasi Kurator Keanekaragaman Hayati dilaksanakan melalui skema Portofolio/Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Setelah proses uji selesai dilakukan, dinyatakan bahwa kelima peserta lulus dan mendapatkan sertifikat profesi kurator keanekaragaman hayati.
Prodi ini dibuka sebagai langkah strategis dalam menghasilkan para profesional dalam mengelola keanekaragaman hayati baik di level nasional maupun global.
Baca juga: Terbaru, UGM Buka Jalur Kelas Internasional di Sekolah Vokasi dan Kedokteran Hewan
Program Studi Kurator Keanekaragaman Hayati ini juga dirancang untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan tenaga profesional yang berspesialisasi dalam konservasi dan kurasi keanekaragaman hayati, sesuai dengan upaya konservasi nasional dan global.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, menuturkan program pendidikan profesi ini para peserta akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang keragaman hayati, keterampilan praktis dalam manajemen koleksi, dan kesiapan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini.
Di samping itu, tambah Eko, profesi kurator keanekaragaman hayati ini semakin mengoptimalkan jejaring prodi dan memberikan kesempatan bagi para alumninya untuk menjadi bergabung menjadi anggota Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia atau Indonesian Biologist Association (IBA).
Pendaftaran untuk program ini dibuka melalui proses penerimaan reguler UM UGM. Selain itu, direncanakan mulai tahun 2025, jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) akan dibuka untuk peserta dengan pengalaman kerja minimal lima tahun di bidang Biologi/Keanekaragaman Hayati.
Langkah strategis ini bertujuan untuk mengakomodasi para profesional yang ingin meningkatkan keahlian mereka dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Demikian fakta-fakta menarik prodi baru Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati UGM . Semoga bermanfaat.
Lihat Juga: Pendidikan Prof Ichlasul Amal yang Meninggal Dunia Hari Ini, Pernah Berorasi saat Reformasi 1998
Dikutip dari laman resmi UGM, profesi Kurator Keanekaragaman Hayati merupakan langkah awal dan pembuka sejarah dalam memperkuat posisi dan peran strategis Biologi pada dalam menopang Indonesia sebagai negara Megabiodiversitas dunia.
Baca juga: Pertama di Asia dan Indonesia, Ini Prodi Profesi Terbaru UGM
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono, mengungkapkan jika pembukaan prodi ini bertujuan untuk memperkuat implementasi Inpres No.1/2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
5 Fakta Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati UGM
1. Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia
Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati jadi Prodi pertama di Indonesia dan Asia yang fokus untuk mencetak Kurator Kehati, setelah Cambridge University, Inggris. Menjadikan ini sebagai gebrakan baru yang diambil oleh UGM di tahun 2024 ini.
Untuk pengembangan prodi baru ini, Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama dengan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Indonesia Biologist Association (IBA) atau Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia (PIHI).
2. Telah Lakukan Uji Sertifikasi
Sebelum dibuka pada tahun 2024, Fakultas Biologi UGM terlebih dahulu menyelenggarakan Uji Sertifikasi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati bidang Tumbuhan untuk beberapa dosen UGM yang memiliki kompetensi yang sesuai, di tahun 2023 lalu.
Uji sertifikasi yang dilaksanakan pada 11 Mei 2023 itu diadakan di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, Uji Sertifikasi Kurator Keanekaragaman Hayati dilaksanakan melalui skema Portofolio/Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Setelah proses uji selesai dilakukan, dinyatakan bahwa kelima peserta lulus dan mendapatkan sertifikat profesi kurator keanekaragaman hayati.
3. Tujuan Pembentukan Prodi
Prodi ini dibuka sebagai langkah strategis dalam menghasilkan para profesional dalam mengelola keanekaragaman hayati baik di level nasional maupun global.
Baca juga: Terbaru, UGM Buka Jalur Kelas Internasional di Sekolah Vokasi dan Kedokteran Hewan
Program Studi Kurator Keanekaragaman Hayati ini juga dirancang untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan tenaga profesional yang berspesialisasi dalam konservasi dan kurasi keanekaragaman hayati, sesuai dengan upaya konservasi nasional dan global.
4. Hal yang Dipelajari
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, menuturkan program pendidikan profesi ini para peserta akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang keragaman hayati, keterampilan praktis dalam manajemen koleksi, dan kesiapan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini.
Di samping itu, tambah Eko, profesi kurator keanekaragaman hayati ini semakin mengoptimalkan jejaring prodi dan memberikan kesempatan bagi para alumninya untuk menjadi bergabung menjadi anggota Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia atau Indonesian Biologist Association (IBA).
5. Pendaftaran Mulai Dibuka Pada Tahun 2025
Pendaftaran untuk program ini dibuka melalui proses penerimaan reguler UM UGM. Selain itu, direncanakan mulai tahun 2025, jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) akan dibuka untuk peserta dengan pengalaman kerja minimal lima tahun di bidang Biologi/Keanekaragaman Hayati.
Langkah strategis ini bertujuan untuk mengakomodasi para profesional yang ingin meningkatkan keahlian mereka dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Demikian fakta-fakta menarik prodi baru Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati UGM . Semoga bermanfaat.
Lihat Juga: Pendidikan Prof Ichlasul Amal yang Meninggal Dunia Hari Ini, Pernah Berorasi saat Reformasi 1998
(nnz)