Titik Balik Nita: Single Parent yang Sukses Mendirikan Dua Salon lewat Kursus Kecantikan
loading...
A
A
A
Tak hanya itu, Nita pun sangat terbantu dengan modal yang diberikan setelah ia menyelesaikan program PKW. Ia mendapatkan alat-alat salon dan spa. Hingga akhirnya ia pun bisa langsung membuka rintisan usaha salon di rumahnya.
“Membuka usaha itu cukup menantang. Di awal membuka usaha, pelanggan saya cuma hitungan jari per minggu,” kata Nita menjelaskan tantangannya membuka usaha.
Tak Pernah Berhenti Belajar
Beberapa bulan setelah berhasil membuka rintisan usaha salon di rumah, Nita tak merasa puas terhadap pencapaiannya. Ia haus akan ilmu baru di bidang kecantikan. Maka dari itu, ia pun mengikuti kursus reguler untuk kursus tata rias rambut, rias pengantin, dan juga kecantikan kulit.
“Saya gak mau setengah-setengah dalam membuka salon. Maka dari itu, saya juga harus upgrade ilmu kecantikan lainnya,” ujar Nita berambisi.
Masih di LKP Berlian, Nita pun mendapatkan pengetahuan tambahan tentang dunia kecantikan yang lebih lengkap. Menurut Nita, hal itu sangat penting karena ia melihat industri kecantikan yang selalu berkembang.
“Siang saya buka salon, lalu malam saya ikut pelatihan lagi di LKP Berlian sehingga saya dapat sertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” tutur Nita.
Dapat Penghasilan Dua Digit
Perjuangan Nita membuahkan hasil yang manis. Setelah melalui banyak kesulitan, ia berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Selama lima tahun terakhir, salon yang awalnya hanya dari rumah, mulai pindah ke toko. Di awal tahun ini, ia pun berhasil mengembangkan salon sampai dengan dua cabang.
Salon yang ia kembangkan pun menawarkan jasa yang lengkap, tidak hanya rias rambut, tetapi juga rias pengantin dan eyelash serta sulam alis. Alat-alat yang digunakan pun semua sudah sesuai standar sehingga dapat membuat pelanggan merasa nyaman.
“Dari salon ini alhamdulillah sudah dapat dua digit, keuntungan bisa mencapai Rp15 juta,” ucap Nita.
Manfaat yang dirasakan dari kursus tak hanya untuk dirinya pribadi tetapi juga lingkungannya. Dari salonnya tersebut ia membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Ia pun sudah memiliki 8 orang karyawan yang membantunya di salon. Tak jarang ia pun membuka kursus bagi para karyawannya ataupun orang-orang yang tertarik belajar di bidang kecantikan.
“Membuka usaha itu cukup menantang. Di awal membuka usaha, pelanggan saya cuma hitungan jari per minggu,” kata Nita menjelaskan tantangannya membuka usaha.
Tak Pernah Berhenti Belajar
Beberapa bulan setelah berhasil membuka rintisan usaha salon di rumah, Nita tak merasa puas terhadap pencapaiannya. Ia haus akan ilmu baru di bidang kecantikan. Maka dari itu, ia pun mengikuti kursus reguler untuk kursus tata rias rambut, rias pengantin, dan juga kecantikan kulit.
“Saya gak mau setengah-setengah dalam membuka salon. Maka dari itu, saya juga harus upgrade ilmu kecantikan lainnya,” ujar Nita berambisi.
Masih di LKP Berlian, Nita pun mendapatkan pengetahuan tambahan tentang dunia kecantikan yang lebih lengkap. Menurut Nita, hal itu sangat penting karena ia melihat industri kecantikan yang selalu berkembang.
“Siang saya buka salon, lalu malam saya ikut pelatihan lagi di LKP Berlian sehingga saya dapat sertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” tutur Nita.
Dapat Penghasilan Dua Digit
Perjuangan Nita membuahkan hasil yang manis. Setelah melalui banyak kesulitan, ia berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Selama lima tahun terakhir, salon yang awalnya hanya dari rumah, mulai pindah ke toko. Di awal tahun ini, ia pun berhasil mengembangkan salon sampai dengan dua cabang.
Salon yang ia kembangkan pun menawarkan jasa yang lengkap, tidak hanya rias rambut, tetapi juga rias pengantin dan eyelash serta sulam alis. Alat-alat yang digunakan pun semua sudah sesuai standar sehingga dapat membuat pelanggan merasa nyaman.
“Dari salon ini alhamdulillah sudah dapat dua digit, keuntungan bisa mencapai Rp15 juta,” ucap Nita.
Manfaat yang dirasakan dari kursus tak hanya untuk dirinya pribadi tetapi juga lingkungannya. Dari salonnya tersebut ia membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Ia pun sudah memiliki 8 orang karyawan yang membantunya di salon. Tak jarang ia pun membuka kursus bagi para karyawannya ataupun orang-orang yang tertarik belajar di bidang kecantikan.