Relikui Santo Pertama Generasi Millenial akan Ditempatkan di Unika Atma Jaya
loading...
A
A
A
Baca juga: Jaring Talenta Terbaik Debat Berbahasa Inggris, Unika Atma Jaya Tuan Rumah NSDC 2024
Cliff Ariesta adalah lulusan Fakultas Psikologi, Unika Atma Jaya yang juga saat ini bergerak sebagai pegiat sosial media Katolik, merupakan pelopor diletakannya relikui Carlo Acutis ini di kampus almamaternya.
Talkshow yang dihadiri oleh lebih dari 400 peserta ini, diangkat sebagai wujud tanggung jawab Atma Jaya sebagai lembaga pendidikan yang bertugas membimbing dan dekat dengan anak muda.
Relikui Beato Carlo Acutis menjadi simbol relevansi keunggulan kampus dalam perspektif pendampingan mahasiswa sebagai anak muda yang perlu untuk didampingi bersama.
Sebagai lembaga pendidikan, Atma Jaya berkomitmen agar dapat menjadi tempat bertumbuh bersama para generasi muda.
“Ingatlah bahwa anak-anak muda adalah tanah yang kudus. Dan untuk memasukinya kita perlu menanggalkan alas kaki kita. Maka mari kita menjadi lebih rendah hati, mau mendengarkan orang-orang muda, mau ikut menangis bersama kita. Kita yakin bisa melakukan sesuatu yang baik untuk Gereja Katolik Indonesia dan sesama!” ujar Romo Frans Kristi, Pr, melalui siaran pers, Rabu (10/7/2024).
Gereja dan Unika Atma Jaya sama-sama memiliki visi untuk membangun karakter, dan menyiapkan generasi muda agar terlibat aktif memberikan kontibusinya untuk dunia. Kreativitas juga perlu di dorong dan dikembangkan agar para orang muda dapat mewujudkan keterlibatannya melalui aktivitas yang berdampak bagi diri sendiri, sesama, lingkungan, dan gereja.
Hal ini tentunya juga dapat diselaraskan dengan situasi perkembangan jaman yang ada, seperti masifnya teknologi dan internet.
Teladan Carlo Acutis juga diwujudkan Unika Atma Jaya melalui program beasiswa Carlo Acutis untuk para pemuda Katolik yang terlibat aktif melayani di Gereja dan aktif dalam bermedia sosial.
Bukan hanya itu, keunggulan utama lainnya adalah mahasiswa diberikan fasilitas pendampingan baik dalam proses belajar mengajar, pendampingan organisasi akademik dan non akademik, dan bahkan pendampingan spiritualitas.
Unika Atma Jaya berharap bahwa peringatan terhadap Carlo Acutis ini dapat menginspirasi generasi muda, khususnya milenial, untuk mendalami keimanan mereka.
Harapan lainnya yaitu agar generasi muda dapat mengenang dan menghormati kehidupan serta devosi Carlo Acutis kepada Ekaristi, sembari mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Cliff Ariesta adalah lulusan Fakultas Psikologi, Unika Atma Jaya yang juga saat ini bergerak sebagai pegiat sosial media Katolik, merupakan pelopor diletakannya relikui Carlo Acutis ini di kampus almamaternya.
Talkshow yang dihadiri oleh lebih dari 400 peserta ini, diangkat sebagai wujud tanggung jawab Atma Jaya sebagai lembaga pendidikan yang bertugas membimbing dan dekat dengan anak muda.
Relikui Beato Carlo Acutis menjadi simbol relevansi keunggulan kampus dalam perspektif pendampingan mahasiswa sebagai anak muda yang perlu untuk didampingi bersama.
Sebagai lembaga pendidikan, Atma Jaya berkomitmen agar dapat menjadi tempat bertumbuh bersama para generasi muda.
“Ingatlah bahwa anak-anak muda adalah tanah yang kudus. Dan untuk memasukinya kita perlu menanggalkan alas kaki kita. Maka mari kita menjadi lebih rendah hati, mau mendengarkan orang-orang muda, mau ikut menangis bersama kita. Kita yakin bisa melakukan sesuatu yang baik untuk Gereja Katolik Indonesia dan sesama!” ujar Romo Frans Kristi, Pr, melalui siaran pers, Rabu (10/7/2024).
Gereja dan Unika Atma Jaya sama-sama memiliki visi untuk membangun karakter, dan menyiapkan generasi muda agar terlibat aktif memberikan kontibusinya untuk dunia. Kreativitas juga perlu di dorong dan dikembangkan agar para orang muda dapat mewujudkan keterlibatannya melalui aktivitas yang berdampak bagi diri sendiri, sesama, lingkungan, dan gereja.
Hal ini tentunya juga dapat diselaraskan dengan situasi perkembangan jaman yang ada, seperti masifnya teknologi dan internet.
Teladan Carlo Acutis juga diwujudkan Unika Atma Jaya melalui program beasiswa Carlo Acutis untuk para pemuda Katolik yang terlibat aktif melayani di Gereja dan aktif dalam bermedia sosial.
Bukan hanya itu, keunggulan utama lainnya adalah mahasiswa diberikan fasilitas pendampingan baik dalam proses belajar mengajar, pendampingan organisasi akademik dan non akademik, dan bahkan pendampingan spiritualitas.
Unika Atma Jaya berharap bahwa peringatan terhadap Carlo Acutis ini dapat menginspirasi generasi muda, khususnya milenial, untuk mendalami keimanan mereka.
Harapan lainnya yaitu agar generasi muda dapat mengenang dan menghormati kehidupan serta devosi Carlo Acutis kepada Ekaristi, sembari mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan mendekatkan diri kepada Tuhan.