Cerita Dydan, Lulusan Perdana FH Unesa yang Menjadi Wisudawan Terbaik, Peraih Beasiswa BI
loading...
A
A
A
SURABAYA - Menjadi wisudawan terbaik adalah mimpi setiap mahasiswa. Hal ini yang diraih Meldydan Ony Ilhamsyah, mahasiswa Fakultas Hukum Unesa.
Meldydan Ony Ilhamsyah akrab disapa Dydan adalah salah satu wisudawan perdana Fakultas Hukum Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menjadi wisudawan terbaik kampus yang dikenal dengan sebutan Rumah Para Juara tersebut.
Baca juga: Seleksi Mandiri Unesa 2024 Masih Dibuka sampai 11 Juli, Ini Linknya
Dydan lulus dari program studi (prodi) Hukum Fakultas Hukum (FHJ) Unesa dalam waktu 3,5 tahun dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,83.
Perjuangan untuk melanjutkan kuliah dialami Dydan ketika kedua orang tuanya sudah pensiun semenjak ia lulus dari seragam putih abu-abu.
Baca juga: Tertarik Daftar Fakultas Kedokteran Unesa di Jalur Mandiri? Ini 4 Jurusan yang Tersedia
Dydan mesti putar otak untuk mencari cara agar tetap bisa melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan. Beruntung, Dydan mendapatkan salah satu beasiswa populer di Indonesia yakni beasiswa Bank Indonesia.
"Alhamdulillah banget karena bisa dapat beasiswa emang agak susah dapetinnya dan kakak-kakak saya juga turut membantu," katanya, dikutip dari laman Unesa, Minggu (14/7/2024).
Terdaftar menjadi penerima beasiswa tidak membuatnya berhenti mencoba peruntungan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pria berusia 22 tahun itu memilih Master of Ceremony (MC) sebagai pekerjaannya.
Baca juga: Kenalkan Imam, Mahasiswa Berprestasi Asal Batam Wisudawan Terbaik UIN Walisongo
Berawal dari ketidaksengajaan, dia menceritakan awal mula dia terjun ke dunia public speaking ini. Bermula dari sang dosen yang memintanya untuk menjadi MC di acara prodi hingga fakultas.
Dari sinilah terlintas di pikiran Dydan untuk fokus berkarier di dunia pembawa acara.
"Keterusan dikasih kesempatan buat jadi MC saya jadi mikir, apa ini ya jalannya. Akhirnya saya coba buat tekuni dan ternyata berjodoh," beber Dydan.
Baca juga: Kisah Adi, Wisudawan Terbaik Program Doktor UM dengan IPK 4
Terkait rencana selanjutnya yaitu lanjut program pascasarjana itu memang sudah ada di angannya. Pria yang juga aktif di dunia debat ini mengaku ingin melanjutkan studinya, magister bidang notaris.
"Lulus S1 ini mau lanjut S-2, tapi mungkin nggak langsung. Mengingat juga biayanya cukup besar, jadi kerja dulu, nabung dulu, baru nanti daftar," jelasnya.
Terkait perkuliahan, dia mengaku tidak ada kesulitan yang terlalu. Bukan karena disiplin belajar, tapi dia selalu menyempatkan untuk melakukan.
Skripsi misalnya, Dydan bercerita bahwa ia setiap hari menargetkan untuk mencicil syarat lulus kuliah tersebut meski itu hanya satu dua baris.
Gaya hidup sehat yang dilakoninya seperti menjaga pola makan, jogging, dan pergi ke gym membuatnya terbiasa menyempatkan untuk melakukan sesuatu.
Dia menjelaskan, seseorang pasti bisa mendapatkan apa yang dia inginkan jika menyempatkan waktu untuk menjalani.
"Kalau punya mimpi harus direalisasikan. Kamu tidak perlu hebat untuk memulai, tapi harus memulai untuk jadi hebat," tukasnya.
Meldydan Ony Ilhamsyah akrab disapa Dydan adalah salah satu wisudawan perdana Fakultas Hukum Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menjadi wisudawan terbaik kampus yang dikenal dengan sebutan Rumah Para Juara tersebut.
Baca juga: Seleksi Mandiri Unesa 2024 Masih Dibuka sampai 11 Juli, Ini Linknya
Dydan lulus dari program studi (prodi) Hukum Fakultas Hukum (FHJ) Unesa dalam waktu 3,5 tahun dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,83.
Memperoleh Beasiswa Bank Indonesia
Perjuangan untuk melanjutkan kuliah dialami Dydan ketika kedua orang tuanya sudah pensiun semenjak ia lulus dari seragam putih abu-abu.
Baca juga: Tertarik Daftar Fakultas Kedokteran Unesa di Jalur Mandiri? Ini 4 Jurusan yang Tersedia
Dydan mesti putar otak untuk mencari cara agar tetap bisa melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan. Beruntung, Dydan mendapatkan salah satu beasiswa populer di Indonesia yakni beasiswa Bank Indonesia.
"Alhamdulillah banget karena bisa dapat beasiswa emang agak susah dapetinnya dan kakak-kakak saya juga turut membantu," katanya, dikutip dari laman Unesa, Minggu (14/7/2024).
Tidak Sengaja Menjadi MC
Terdaftar menjadi penerima beasiswa tidak membuatnya berhenti mencoba peruntungan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pria berusia 22 tahun itu memilih Master of Ceremony (MC) sebagai pekerjaannya.
Baca juga: Kenalkan Imam, Mahasiswa Berprestasi Asal Batam Wisudawan Terbaik UIN Walisongo
Berawal dari ketidaksengajaan, dia menceritakan awal mula dia terjun ke dunia public speaking ini. Bermula dari sang dosen yang memintanya untuk menjadi MC di acara prodi hingga fakultas.
Dari sinilah terlintas di pikiran Dydan untuk fokus berkarier di dunia pembawa acara.
"Keterusan dikasih kesempatan buat jadi MC saya jadi mikir, apa ini ya jalannya. Akhirnya saya coba buat tekuni dan ternyata berjodoh," beber Dydan.
Baca juga: Kisah Adi, Wisudawan Terbaik Program Doktor UM dengan IPK 4
Terkait rencana selanjutnya yaitu lanjut program pascasarjana itu memang sudah ada di angannya. Pria yang juga aktif di dunia debat ini mengaku ingin melanjutkan studinya, magister bidang notaris.
"Lulus S1 ini mau lanjut S-2, tapi mungkin nggak langsung. Mengingat juga biayanya cukup besar, jadi kerja dulu, nabung dulu, baru nanti daftar," jelasnya.
Terkait perkuliahan, dia mengaku tidak ada kesulitan yang terlalu. Bukan karena disiplin belajar, tapi dia selalu menyempatkan untuk melakukan.
Skripsi misalnya, Dydan bercerita bahwa ia setiap hari menargetkan untuk mencicil syarat lulus kuliah tersebut meski itu hanya satu dua baris.
Punya Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat yang dilakoninya seperti menjaga pola makan, jogging, dan pergi ke gym membuatnya terbiasa menyempatkan untuk melakukan sesuatu.
Dia menjelaskan, seseorang pasti bisa mendapatkan apa yang dia inginkan jika menyempatkan waktu untuk menjalani.
"Kalau punya mimpi harus direalisasikan. Kamu tidak perlu hebat untuk memulai, tapi harus memulai untuk jadi hebat," tukasnya.
(nnz)