Dipandu Ahli, Mahasiswa Dilatih Program Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selain fokus pada pendidikan, APP Group juga berperan aktif dalam mitigasi bencana . Program-program pelatihan dan sosialisasi tentang pencegahan kebakaran hutan baik di lingkungan perusahaan maupun di masyarakat sekitar.
Simulasi ini dilakukan di berbagai kampus dengan dipandu ahli-ahli mitigasi bencana terutama kebakaran hutan dan lahan yang dimiliki APP.
Baca juga: Kemendikbud Perkuat Pendidikan Vokasi untuk Hasilkan Produk Dalam Negeri
Suhendra Wiriadinata, Direktur APP Group menjelaskan, program mitigasi bencana yang dilakukan adalah bagian dari komitmen pihaknya terhadap keberlanjutan.
Selain itu pihaknya juga ingin memastikan bahwa masyarakat, termasuk komunitas akademik, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi bencana.
Baca juga: Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) ke-14 Siap Digelar di Kuala Lumpur
"Penanganan kebakaran hutan dan lahan ini tanggung jawab kita bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam manajemen kebakaran hutan dan lahan," ujarnya, melalui siaran pers, Selasa (23/7/2024).
Rektor Universitas Jambi Prof. Dr. Helmi menyambut baik pelatihan penanggulangan kebakaran hutan ini.
“Keberhasilan Jambi dalam menanggulangi kebakaran hutan harus dijadikan contoh bagi daerah lain, dan melalui pelatihan ini, kami berharap dapat membagikan pengetahuan dan praktik terbaik bagi mahasiswa dalam manajemen kebakaran hutan," ungkap Helmi.
Selain pengenalan industri, APP Group juga menggandeng berbagai universitas terkemuka untuk melaksanakan program perekrutan alumni perguruan tinggi tersebut. Suhendra menegaskan, talenta muda adalah kunci masa depan industri, dan menekankan pentingnya kolaborasi antara industri dan dunia pendidikan.
"Kami mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan kesempatan kepada lulusan terbaik untuk berkontribusi secara aktif dalam industri dan pembangunan nasional," terang Suhendra.
Baca juga: Mengenal Profil Pelajar Pancasila, Pengertian dan Manfaat 6 Elemen
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Universitas Negeri Semarang Mohamad Ikhwan Rosyidi, menekankan betapa pentingnya bagi mahasiswa untuk memiliki rencana dalam menyusun karier ke depannya.
“Mahasiswa perlu mengetahui passion dari diri masing-masing dan ke arah mana nantinya ingin mengembangkan karier mereka. Event yang diadakan oleh APP hari ini merupakan sesi yang sangat bagus bagi mahasiswa untuk menyadari betapa pentingnya memiliki career planning ke depannya," imbuhnya.
APP Group bekerja sama dengan belasan kampus terkemuka di Indonesia untuk memperkuat pendidikan di Indonesia. Tercatat kurang lebih 10 ribu mahasiswa seluruh Indonesia mengikuti program ini.
Berlangsung dari Januari ke Juli, APP Group bekerja sama dengan universitas terkemuka seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Malang (UMM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), juga Universitas Airlangga.
Selain itu juga menjalin sinergi dengan Universitas Jambi, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Sriwijaya.
Program ini juga menggaet Universitas Sumatera Utara, Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Katolik Atma Jaya, Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Telkom, Universitas Parahyangan, Universitas Ma Chung dan Institut Pertanian Stiper.
Kolaborasi ini menghasilkan seminar, workshop, serta program magang, campus hiring dan jobfair, penelitian bersama yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Kolaborasi ini diwujudkan dalam penyelenggaraan seminar, workshop, serta program magang dan penelitian bersama yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
"Melalui kegiatan di kampus-kampus, APP Group ingin berkontribusi nyata dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Kolaborasi antara industri dan akademisi sangat penting untuk menciptakan inovasi dan solusi yang berkelanjutan," pungkas Suhendra.
Simulasi ini dilakukan di berbagai kampus dengan dipandu ahli-ahli mitigasi bencana terutama kebakaran hutan dan lahan yang dimiliki APP.
Baca juga: Kemendikbud Perkuat Pendidikan Vokasi untuk Hasilkan Produk Dalam Negeri
Suhendra Wiriadinata, Direktur APP Group menjelaskan, program mitigasi bencana yang dilakukan adalah bagian dari komitmen pihaknya terhadap keberlanjutan.
Selain itu pihaknya juga ingin memastikan bahwa masyarakat, termasuk komunitas akademik, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi bencana.
Baca juga: Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) ke-14 Siap Digelar di Kuala Lumpur
"Penanganan kebakaran hutan dan lahan ini tanggung jawab kita bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam manajemen kebakaran hutan dan lahan," ujarnya, melalui siaran pers, Selasa (23/7/2024).
Rektor Universitas Jambi Prof. Dr. Helmi menyambut baik pelatihan penanggulangan kebakaran hutan ini.
“Keberhasilan Jambi dalam menanggulangi kebakaran hutan harus dijadikan contoh bagi daerah lain, dan melalui pelatihan ini, kami berharap dapat membagikan pengetahuan dan praktik terbaik bagi mahasiswa dalam manajemen kebakaran hutan," ungkap Helmi.
Selain pengenalan industri, APP Group juga menggandeng berbagai universitas terkemuka untuk melaksanakan program perekrutan alumni perguruan tinggi tersebut. Suhendra menegaskan, talenta muda adalah kunci masa depan industri, dan menekankan pentingnya kolaborasi antara industri dan dunia pendidikan.
"Kami mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan kesempatan kepada lulusan terbaik untuk berkontribusi secara aktif dalam industri dan pembangunan nasional," terang Suhendra.
Baca juga: Mengenal Profil Pelajar Pancasila, Pengertian dan Manfaat 6 Elemen
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Universitas Negeri Semarang Mohamad Ikhwan Rosyidi, menekankan betapa pentingnya bagi mahasiswa untuk memiliki rencana dalam menyusun karier ke depannya.
“Mahasiswa perlu mengetahui passion dari diri masing-masing dan ke arah mana nantinya ingin mengembangkan karier mereka. Event yang diadakan oleh APP hari ini merupakan sesi yang sangat bagus bagi mahasiswa untuk menyadari betapa pentingnya memiliki career planning ke depannya," imbuhnya.
APP Group bekerja sama dengan belasan kampus terkemuka di Indonesia untuk memperkuat pendidikan di Indonesia. Tercatat kurang lebih 10 ribu mahasiswa seluruh Indonesia mengikuti program ini.
Berlangsung dari Januari ke Juli, APP Group bekerja sama dengan universitas terkemuka seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Malang (UMM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), juga Universitas Airlangga.
Selain itu juga menjalin sinergi dengan Universitas Jambi, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Sriwijaya.
Program ini juga menggaet Universitas Sumatera Utara, Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Katolik Atma Jaya, Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Telkom, Universitas Parahyangan, Universitas Ma Chung dan Institut Pertanian Stiper.
Kolaborasi ini menghasilkan seminar, workshop, serta program magang, campus hiring dan jobfair, penelitian bersama yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Kolaborasi ini diwujudkan dalam penyelenggaraan seminar, workshop, serta program magang dan penelitian bersama yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
"Melalui kegiatan di kampus-kampus, APP Group ingin berkontribusi nyata dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Kolaborasi antara industri dan akademisi sangat penting untuk menciptakan inovasi dan solusi yang berkelanjutan," pungkas Suhendra.
(nnz)